Bawa Balita Trekking Ke Air Terjun? Kenapa Tidak?

Terjebak Eloknya Air Terjun Banyumala (Twin Waterfalls), Bali

Hampir dua jam perjalanan, kami berada di dalam mobil yang membawa kami dari Denpasar menuju Buleleng, Bali. Hari itu, kami berencana untuk mengeksplorasi salah satu wisata alam yang sedikit tersembunyi, namun terkenal dengan keelokannya, Air Terjun Banyumala. Di kalangan wisman, air terjun ini populer disebut Twin Waterfalls dan saya penasaran banget sama tempat ini.

Rintik hujan mulai turun saat kami sampai di daerah Buleleng dan angkasa pun menggelap dengan awan-awan hitamnya yang berarak. Hati saya dan Adrian sedikit cemas melihat perubahan cuaca yang cepat tersebut padahal sebelumnya cerah-cerah saja. Kami sempat berpandang-pandangan saling melempar kekhawatiran, namun kecemasan kami ditepis oleh pengemudi mobil yang kami sewa.

“Tenang, Mbak. Kalau di daerah Buleleng, Bedugul dan Singaraja memang hujan itu datang dan pergi dengan cepat. Sebentar lagi juga cerah,” begitu katanya berusaha meyakinkan kami.

Saya tersenyum mendengarnya walaupun hati tetap agak khawatir. Bukan apa-apa, kalau trekking kehujanan itu biasa, paling basah aja, kan? Tapi, trekking kami kali ini agak beda. Kami membawa Bastian, anak kami yang berusia 2,5 tahun, makanya saya agak was-was. Btw jangan lupa baca Tips Travelling Seru Membawa Bayi sebelum bepergian ya biar liburannya lebih asyik. Anw, sambil menunggu tetes hujan mereda, kami pun duduk memesan kopi dan mi instan di warung yang berada di mulut jalan setapak kecil menuju Air Terjun Banyumala. Ternyata, pernyataan Pak Supir itu ada benarnya, 30 menit kemudian, cuaca kembali cerah, sehingga kami dapat melanjutkan perjalanan.

Air terjun Banyumala yang tersohor itu jadi tujuan kami kali ini.

Cara Menuju Ke Air Terjun Banyumala

Pelan-pelan, pengemudi kami mengendarai mobil Innova masuk ke dalam jalan setapak di samping warung. Jalan setapak ini hanya muat satu mobil saja sehingga jika ada mobil yang datang dari arah berlawanan maka salah satu harus mundur ke pertigaan jalan atau malah masuk ke pekarangan rumah orang 😀 Kondisi jalan pun naik turun tidak rata bahkan di beberapa tempat ada yang longsor. Belum trekking aja ternyata jalannya udah uji nyali! Hahaha. Sekitar 1 km sesudahnya, kami sampai di parkiran mobil dan harus jalan kaki.  Saya lihat anak saya bernyanyi bahagia sambil bertanya atau mengomentari sesuatu yang selama ini jarang ia lihat.

“Look, Mami. It’s a butterfly,” serunya riang dengan binar mata bahagia.

“Mami, so many flowers, yellow flowers!” Teriaknya kaget melihat hamparan kebun bunga yang ada di sisi kiri jalan.

“Papi, I pass through a bridge! There’s water in the bridge!” Kali lain ia berteriak takjub melihat sungai kecil yang harus kami lalui.

Saya dan Adrian hanya tersenyum melihat polahnya. Senang rasanya melihat Basti bisa melihat, menyentuh, membaui dan merasakan alam yang sesungguhnya bukan hanya dari TV saja. Kami memang berkomitmen mengenalkan alam sedari dini kepada Basti.

Jalan setapak menuju Air Terjun Banyumala

Setelah berjalan kurang lebih 500 meter, terdapat pos kecil di mana kami harus membayar retribusi. Nah, mulai dari sini maka jalanan menurun curam. Adrian pun mnggendong Basti untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan. Jalan setapak menyempit, basah, dan jurang pun dibatasi oleh tangga ala kadarnya. Tapi Basti tidak kehilangan keceriannya, justru makin senang dan bahagia. Ia berceloteh riang menjadikan perjalanan kami jauh dari rasa sepi. Sekitar 300 meter kemudian terdengar deru air jatuh dengan deras, derunya membuat jantung berdetak lebih cepat, mengantarkan adrenalin untuk segera sampai ke bawah dan kami pun terpana…. Air Terjun Banyumala ini begitu memesona.

Tapi sesungguhnya liburan kami ini nyaris batal. Jadi ceritanya saya sudah beli tiket untuk keberangkatan hari Selasa, 11 April 2017. Sudah tenang, sudah senang. Eeeeh, Adrian tiba-tiba bilang hari Selasa itu dia ada meeting dadakan karena bosnya datang dari Malaysia. Well, kalau ‘bosgede’ datang, mana mungkin cuti, kan? Saya manyun banget. KZL. Masa sih, liburan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari ini mesti batal? Tapi, saya berpikir dan ingat kalau saya beli tiket pesawat di Traveloka dan mereka punya fitur Easy Reschedule.

Saya lihat videonya di YouTube. Kok, kayaknya mudah banget ya reschedule itu. Sebelumnya, sempat terpikir untuk telepon kantor maskapainya langsung, tapi kayaknya buang waktu, deh. Harus elus dada juga kalau mau nunggu telepon diangkat CS-nya. 😀

Beralih dari ide saya sebelumnya yang nggak solvable, sayapun membulatkan niat untuk mencoba fitur Easy Reschedule. Saya intip dulu website Traveloka untuk cari tahu informasi seputar penggunaan fitur ini. Saya nggak mau kalau sampai salah informasi atau salah prosesnya. Setelah mengecek syarat dan ketentuannya, saya paham dan langsung mempraktikkan prosesnya. Eh, ternyata beneran mudah! Nggak sampai 10 menit, lho.

Begini langkah-langkah Easy Reschedule di Traveloka :

 

1. Klik Pesanan dengan cara Log in ke akunTraveloka, terus pilih submenu Pesanan Saya di dasbor akun. Klik tombol Reschedule. Klik Detail pada penerbangan yang hendak diubah, lalu klik tombol Reschedule.

 

2. Pilih jadwal penerbangan baru baik tanggal maupun jamnya dan langsung pesan tiket baru.

 

3. Tunggu konfirmasi harga. Konfirmasi harga akan dikirim melalui email atau notifikasi push, disertai tautan untuk melanjutkan ke pembayaran.

4. Lakukan pembayaran. Harga total sudah termasuk Biaya Reschedule Traveloka dan biaya maskapai. Biaya reschedule untuk penerbangan domestik itu 15 ribu sementara tiket internasional itu 50 ribu sesudah itu tinggal bayar selisih harga tiket lama dan baru. Enaknya pakai easy reschedule itu kalaupun tiket yang baru lebih murah maka nanti kelebihan uang tiket yang udah kita bayarin bakal direfund. Jadi nggak rugi. Hehehe. *maklum emak-emak, segala selisih uang pasti jadi perhatian 😛 hahaha).

Abis itu tinggal tunggu tiket baru yang dikirim via email dan Traveloka App deh. That simple!

Phyuuuuh, selamat deh liburan kami. Adrian nyusul di hari Rabu. Oh, ada beberapa hal penting terkait Easy Reschedule yang mau saya share, siapa tahu bisa bantu orang-orang yang punya pengalaman kayak kami:

  1. Di Easy Reschedule, kita bisa ganti jadwal satu orang aja, nggak mesti semua nama di dalam satu tiket. Yeay! Nggak ribet.
  2. Nggak semua maskapai penerbangan menyediakan layanan reschedule partial,  setau saya. Maksudnya adalah kalau kita sudah pesan tiket pesawat pulang-pergi di maskapai yang sama, kita nggak bisa mengganti jadwal salah satunya, misalnya AirAsia, Garuda Indonesia, Wing Air, dan Batik Air.
  3. Beberapa maskapai mengizinkan penggantian tanggal, jam, rute, dan maskapai. Tapi ada pula yang hanya mengizinkan penggantian tanggal dan jam penerbangan. Cek and ricek saja ke bagian syarat dan ketentuan di Traveloka untuk mengetahui kebijakan setiap maskapai. Untungnya sih, Sriwijaya bisa ganti hari dan jam.
  4. Oh, walaupun Easy Reschedule ini mudah digunakan dan bisa dilakukan kapan saja, tentunya ada peraturan masing-masing maskapai tentang batas waktu penggantiannya. Jadi, kalau tinggal sejam lagi mau berangkat terus kita mau ganti tanggal, ya susah 😛 hehehe.

Thank God, meski Adrian ada sedikit ‘masalah’, yang penting liburan bareng keluarga kali ini berjalan menyenangkan. Puas banget! Di Air Terjun Banyumala, kami menghabiskan waktu sekitar dua jam, saking serunya. Saya berenang, Basti main air, dan teman saya Bobby and Richo sibuk mainan drone :P. Emang keren banget sih, tempat ini!

Demi keamanan, maka Basti hanya kami ijinkan main di sungai kecil yang bermuara ke air terjun. Itu aja dia udah hepi banget kayak apaan tau! ^_^

Pose ala-ala di Air Terjun Banyumala. Udah cocok jadi cover film panas, belum? 😛 hahaha. Thanks ya kak Bobby dan Kak Richo yang udah rela nahan sebel buat motoin kami 😛 hihihi.

Air Terjun Banyumala ini airnya dingin namun arusnya nggak keras jadi masih terbilang aman buat berenang. Cocok banget dikunjungi kalau mau cari wisata yang nggak mainstream di Bali. Biar nggak pantai mulu kak! 😛 Ohya, sedikit tips nih, biarpun senang dan excited banget main-main di air, please sisain tenaga buat nanjak balik ke atas ya. Hahaha. Lumayan ngos-ngos.an soalnya. Pengalaman pertama bawa Basti trekking ini begitu membekas di hati anak saya. Sudah 2 minggu berlalu namun setiap pagi saat bangun tidur, Basti masih suka ngomongin trip kami ini. Sepertinya mau bawa trekking ke tempat lain lagi deh.

Kalau Sobat CE, gimana? Sudah pernah trekking bawa balita? Seru lho!

Baca Juga:

1. Hello Sanur

2. Bebek Bengil yang Nggak Tengil

3. Bukan Pecah di Ubud

4. Love Story in Bali

5. 10 Rekomendasi Hotel Romantis untuk Bulan Madu di Bali

73 respons untuk ‘Bawa Balita Trekking Ke Air Terjun? Kenapa Tidak?

Add yours

  1. hahahaha, oh jadi fotografer yg harus tabah menahan kzl itu namanya Bobby & Richo. Adek2 ini baik sekali sama Eka :)))) Wkwkwkwkwk….
    Ohya yg soal reschedule, kl misalnya sebelumnya beli tiket promo apakah bisa jg pakai fitur reschedule ini Eka?

    1. Hmmm, kemarin aku nggak beli tiket promo kak tapiii kalau ada ketentuan tiket promo nggak bisa ganti nama dan tanggal sudah disebutkan maka biasanya nggak bisa deh kak. kan semua balik ke maskapai masing-masing. Menurutku fitur ini memudahkan konsumen aja kak biar nggak ribet kalau mau ganti-ganti tanggal (tapi S&K tep berlaku :P)
      Ohya, kenalanlah kak sama si Bobby and Richo. Biasa aku tag di IG kok mereka. Batak jugaaaa. Hahaha

  2. Duh, mupeng deh liat yang seger-seger. Bayangin ekspresi Basti saat berkomentar, lucu ya. Terakhir trekking dulu masih belum nikah, jadi belum ada pengalaman hehe. Itu pose terakhir harus berapa kali take, Mbak? Kasian yang motoin #eh 😀

  3. Wah Bastian di ajak jalan” juga ya Mbak untuk mengenal alam.. Ah melihat Air Terjun rasanya ingin mandi Mbak..

    Tutup mata ah lihat foto adegan HOT nya.. Karena belum cukuo umur 😂😂

  4. fotonya yang terakhir keren kak hehehehe… aku belom berani bawa jayden trekking gitu… lagian jayden tuh takut sama ombak, jadi lagi pengen banyak2in main di pantai biar berani hahahaha…

  5. air terjunnya asoyy. apalagi bisa buat cebur cebur :3
    ih tapi aku dulu pernah ke Bedugul hujannya ngga berenti berenti. 2 jam baru berenti 😦

    pas musim ujan sih

  6. Asik banget siiiih foto panasnya *eh :)))))
    Seru banget trekking ke air terjun, apalagi kalo begiu sampe air terjunnya beneran bagus. Kalo enggak kan zonk banget 😦
    Dan aku tuh paling parno bgt sm pacet, kan dlyan bgt tuh di tmp lembab kek gt huhuhu….

  7. Aku suka banget wisata air terjun tp so far 1-1 nya air terjun yg prnh kita datangin sambil bawa anak, itu air terjun sipiso piso mba :p itu jg suami mau krn jalan kebawah udh dibangun tangga.. Tapi teteeuup dong ngos2an krn anakku wkt itu msh harus digendong :p

    Utk air terjun2 lain kita belum pernah ajak anak.. Terlalu extreme medannya, kyk air terjun 2 warna sibolangit, curug malela di bandung.. Waaah nyerah aku kalo hrs ajak anak trekking di sana. Lah akunya aja tepar mba hahahahaha :p

  8. Demen d sama ceritanya bawa balita kesana. Ada planning jg nih mau bawa anak ak umur 1 tahun kesana ntar maret 2018. Mau nanya kira2 perjalanannya susah banget ga yah. N berapa lama trekking baru sampe ke air terjun?

      1. Trekking sih lumayan sering. Cuman untuk trekking bawa baby baru pertama kali.. jadi takut2 gimana gitu. Ada saran ga sis air terjun dibali mana kira2 yang bisa ajak baby.. soalnya ak cari2 blog cuman sis doank nulis yg trekking bawa baby n seru bgt kyknya

  9.         Banyumala Waterfalls are amazing twin waterfalls in Bali. The approach road to these waterfalls is through a dense forest and painstaking but the moment you reach the waterfalls, you will forget all the pain taken to reach them. They are worth every drop of your sweat. The water is clean which makes swimming easy and the views are also splendid. You will never feel like leaving the place. The place also has public conveniences like washrooms and changing rooms so you don't have to worry about anything. Definitely recommended..        
    

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: