Syukuran 7 Bulanan Sederhana dengan Adat Batak

Kayaknya baru kemarin saya terkaget-kaget begitu tahu kalau ada mahluk mungil mulai berkembang di rahim saya. Kayaknya baru kemarin saya mencoba beradaptasi dengan hidung yang makin peka sama bau-bauan, badan yang cepat lelah dan pegal linu, serta toilet yang mendadak jadi sahabat baik saya. Kayaknya baru kemarin juga saya harus mempensiunkan sepatu hak tinggi saya dan mulai memakai flats, menukar pakaian-pakaian ngepress badan dengan baju longgar yang nyaman dipakai.

Ya, rasanya baru kemarin.

Dan sekarang…. Ya ampuuuun, sekarang sudah tujuh bulan saja janin mungil itu ada di perut saya. Kalau dulu pas di USG cuma kelihatan segumpal darah kayak kacang mede… Sekarang si kacang mungil itu sudah berbentuk manusia. Dengan mata besar, hidung, pipi, dua tangan, dua kaki (yang kalau lagi ajak main dengan menendang-nendang bisa bikin saya meringis ngilu campur bahagia). Ya ampun, Naaaak… Sebentar lagi kita ketemu ya, Nak. Baik-baik di perut mami ya, Nak. Hingga waktunya tiba kamu siap dan lahir ke dunia dengan sehat, sempurna dan bahagia.

Artikel lain terkait kehamilan:

1. Kalau Ibu Hamil Terjatuh

2. Buah-buahan yang Bagus untuk Ibu Hamil

3. Tips Memilih Dokter Kandungan (Obgyn)

Nah, untuk menyambut kehadiran si buah hati yang sering bikin nafsu makan saya naik turun itu, diadakan kebaktian ucapan syukur sederhana dihadiri keluarga dan teman dekat. Diadakan dengan sedikit upacara adat Batak dan pemberian ulos. Juga karena di bulan April ini ada 3 orang yang ulang tahun, Bapak saya, Suami dan keponakan maka sekalian potong tumpeng juga ^_^

Saya yang ogah ribet, memutuskan untuk pesan aja semua makanan ya gimana dunk, perut udah buncit gede kan malas ngapa-ngapain (ini cari pembenaran hahaha). Tapi ini adalah keputusan yang tepat, karena walaupun acaranya sederhana dan semuanya pesan ternyata capek juga. Nggak kebayang kalau mesti supervisi semuanya sendirian. Phew, bisa mabok deh.

Prosesinya sendiri begini:

Selesai kebaktian 2 keluarga berhadap-hadapan. Tapi saya ada di sisi keluarga Adrian (lha udah jadi istrinya Adrian kan, hehe). Di antara dua keluarga ini ada meja.

Bapak saya memberikan ikan mas ditaruh di meja. Keluarga saya memegang piring ikan mas dengan posisi punggung tangan di atas. Ya seperti memegang biasa aja sih. Lalu, keluarga Adrian memegang piring ikan mas dengan posisi tangan terbuka seperti menerima. Kemudian Bapak saya berbicara sebentar memberikan wejangan.

Setelah itu saya disuapin ikan mas plus nasi 3 kali. Entah kenapa juga harus 3x, kenapa enggak 10x biar kenyang gituuu

Daaaaan saya keselek duriiii 😀 Hahaha. Lha Bapak saya sih biasa ya nelen duri ikan mas, katanya durinya halus. Saya kan nggak biasa. Untung ada yang langsung ngasih minum. Hihihi.

Terus abis itu Bapak dan Mamak saya memberikan Ulos Sipiritondi. Saya dan Adrian duduk dan diselimutin ulos. Bagian tengah ulos ada di dada kami. Adrian yang megang. Terus kalo adat Jawa kan dimandiin air ya? Kalo saya dimandiin beras. Alias kepalanya disiram beras. Seru siiih tapi malamnya sebelum tidur saya dan Adrian lembur aja gitu nyari kutu beras di kepala. Haha.

Abis itu keluarga Adrian gantian ngasih babi. Babi bukan sembarang babi tapi babik utuuuuh. Hihihi. Tapi babinya sudah diatur di piring gede gitu. Ada kepala, punggung sama pantat babik. Bagian dalamnya sudah sudah dimasak di piring lain.

Setelah serah terima babik acarnya potong tumpeng kuning. Ini tumpeng boleh pesen kilat di Lucky Catering. Rasanya enak tapi harganya lumayan banget yaaa >.< Hahaha.

Baca juga:

1. Resep Ikan Mas Arsik Khas Batak

2. Cara Bikin Kue Lapet (Resep Gampang)

3. Gairah Pejabat Bolak-balik Yogyakarta-Medan

Ngomongin 7 bulan, awalnya saya dan Adrian tidak ingin bikin acara macam-macam. Cukup makan dan berdoa bersama keluarga inti aja. Namun setelah melalui banyak pembicaraan, akhirnya diputuskan ada acara syukuran ini. Tapi seneng. Ya Tuhan seneng banget. Semua lancar. Semua happy. Makanan banyak sampe pada mbungkusin. Pada ketawa-ketawa. Somehow happy karena ortu maksa pakai adat padahal awalnya males bener.

Puji Tuhan acara berjalan khidmat, lancar dan guyub. Terima kasih buat semua yang telah jauh-jauh menyempatkan untuk mampir ke rumah dan kiranya terus mohon doanya supaya lancar hingga persalinan tiba.

Baca Lagi:

1. Bicara Medan, Bicara Durian

2. Gue ini Supir Medan, Bung!

3. Daftar Kuliner di Medan yang Enak

Sedikit tips untuk ibu hamil saat mengadakan acara syukuran 7 bulanan:

1. Kalau bisa acaranya dibuat siang aja supaya jangan terlalu lelah kalau selesai kemalaman.

2. Dengan alasan yang sama yaitu jangan kecapean, lebih baik persiapan syukuran diserahkan kepada orang lain. Bisa adik, kakak, sepupu atau siapalah. Bumil nikmati acara aja. Ingat, acara syukuran ini untuk memohon doa jadi nggak usah rungsing kalau persiapannya kurang ini itu. Yang penting khidmat acaranya, kan? 🙂

3. Pakai baju yang nyaman saat acara, karena bumil sering gerah dan keringatan.

4. Jangan sungkan untuk minta istirahat kalau memang sedikit kelelahan, bumil punya hak istimewa untuk minta macam-macam. Lagian, jangan sampai karena ngebelain acara, abis itu malah tumbang.

5. Mungkin awalnya terdengar ribet, tapi acara pakai adat ternyata seru juga. Dan kenangannya itu membekas banget di hati! (((( K E NA N G A N ))))

Salam calon ibu! ^_^