Kuliner Unik Yogyakarta: Sate Klatak, Sate dalam Jeruji Besi


A hungry soul is the beginning of all knowledge. Udara dingin meyergap kulit saat saya bilang ke adek saya kalo saya lapar. “Nggak salah, kak? Ini jam 9 malam lebih. L-A-P-A-R?” Tanyanya dengan nada agak tinggi seolah tak percaya. Saya nyengir lebar. “Sate Klatak yok,” jawab saya santai. “Udah tutup!” Timpal adek saya sekenanya. Matanya... Continue Reading →

Sudahkah Hatimu Pulang (ke tempat seharusnya) ?


Malioboro dan Monumen Tugu saat Malam Hari Saya pikir Katon Bagaskara adalah seorang yang jenius. Bukan hanya romantis namun juga jenius! Mungkin karena ia menuliskan lagu-lagunya dengan penuh perasaan, hadir dari relung hati yang dalam sehingga lirik-lirik lagunya mampu menembus sukma yang mendengarnya. Coba dengar dan cermati lagu legendaris yang tak lekang oleh waktu, Yogyakarta.... Continue Reading →

Menghirup Udara Segar Gunung Papandayan


Awalnya saya bimbang apakah layak untuk mempublikasikan artikel jalan-jalan saat Indonesia sedang berkabung? Namun hasil dari diskusi sana-sini akhirnya saya memutuskan untuk tetap posting di blog tentang plesiran terakhir yang saya jalani. Bukan tidak bersimpati terhadap para korban (God know how I trully feel about this) tapi saya berpikir bahwa sebagai netizen maka kita juga... Continue Reading →

Refleksi Akhir Tahun ala Gunung Papandayan: Semua Ada Waktunya


Menurut saya memori diciptakan untuk menampung segala ingatan akan masa yang telah lalu, baik yang menyenangkan atau tidak. Sedangkan hati diciptakan dengan segala keunikannya untuk merasakan semua gejolak emosi, menggerakkan pikiran, meniupkan semangat, hingga membisikkan keinginan, impian dan cita-cita. Salah satu keinginan saya adalah mendaki dan berkemah di Gunung Papandayan Garut, Jawa Barat. Keinginan itu... Continue Reading →

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: