Sekayuh Untukmu


“Kamu sekolah yang tinggi nak,” begitu kata bapak padaku setiap hari, setiap pagi, setiap Ia selesai sarapan. Dan setelah berkata begitu, selalu Ia tersenyum sembari menepuk pundakku kemudian menghampiri sepeda tuanya. Meninggalkan rumah hingga sore menyapa. Setelah itu aku sendiri mesti bergegas ke sekolah, jika tidak, tentu aku akan mendapat tatapan mata tajam yang sungguh... Continue Reading →

Bermain dengan Waktu


Suara – suara sumbang itu terus berdengung. Persis seperti dengungan nyamuk di telinga menjelang tidur. Menganggu dan menyebalkan! Mulai dari mengingatkan untuk makan, mandi, membaca hingga nonton TV. Mulai dari nada lembut, kesal, marah, hingga akhirnya datar tak bernada. Kenapa semua orang tiba-tiba begitu memperhatikanku? Begitu peduli? Begitu repot? Apa karena sudah lima hari aku... Continue Reading →

Cerita Lalu


Masih ingatkah kau padaku? Pada seragam putih biru yang kita kenakan dulu?  Kita diam saling melempar senyum, tak ada rasa. Namun diam – diam, ku akui kau telah mulai mencuri perhatian. Masih ingatkah kau padaku? Pada debat panjang dalam bahasa asing yang tidak dimengerti murid lain? Tak peduli bagaimana semua mata memandang, kita hanyut dalam... Continue Reading →

Eka Situmorang-Sir


Born as an Indonesian and very proud of it I believe there’s a good reason why I am tanned without sunbathing, have black wavy hair, and hazel eyes instead of pale skin, blue eyeball and straight blonde hair. I never regret living in a jam-packed Jakarta as opposed to the comfy cities with superb transportation... Continue Reading →

WELCOME TO MY STORY


Dengan mengucap syukur kepada Tuhan YME , http://ceritaeka.com resmi diluncurkan di Omah Sendok Senopati Jakarta Selatan, ditengah – tengah para sahabat blogger, tepat pada perayaan satu tahun pernikahan kami, 9 Agustus 2009 at 3pm. Detik - detik peluncuran Ceritaeka.com Terima kasih untuk teman – teman yang telah menyempatkan datang : - Frozzy Purba - Afdhal... Continue Reading →

Rumah Tetirah


Pagi itu bukan pagi biasa, karena putaran takdir membawaku melalui sebuah jalan asing yang tak terduga. Melewati salah satu daerah Menteng Jakarta Pusat, silau lampu pengatur lalu lintas berpendar merah dan memaksaku untuk berhenti sesaat. Kulemparkan pandang ke kiri dan hatiku berdegub lebih kencang dari biasanya. Bukan, bukan karena aku melihat mantan pacar atau suamiku... Continue Reading →

Vanya Bertanya (3) Tamat


Kilasan cerita lalu : Aku dan suamiku membesarkan Vanya, anak hasil hubungan diluar nikah Maya (sepupuku) dan pacarnya. Kami merawat Vanya dengan cinta kasih yang berlimpah, hingga ia tumbuh menjadi gadis kecil yang cerdas juga periang. Namun di ulang tahun Vanya yang ke tiga, Maya datang. Dan kunjungannya adalah kunjungan rutin yang merisaukan hati. Akankah... Continue Reading →

Vanya Bertanya (2)


Kisah sebelumnya : Karena pergaulannya yang terlewat bebas, sepupuku Maya yang masih SMA hamil diluar nikah. Tante Febri, ibunda Maya, yang notabene masih tanteku, tidak menghendaki Maya mengasuh bayinya karena itu berarti mecoreng nama keluarga besar. Memberi aib. Namun sebenarnya alasan utama adalah jika Maya mengasuh bayinya maka ia harus berhenti sekolah. Dan itu sama... Continue Reading →

Vanya Bertanya (1)


Serebrum otakku masih merekam dengan baik kejadian 5 tahun lalu di sofa ruang depan. Maya duduk menunduk sementara Tante Febri ibunda Maya terlihat tegang. Dalam dekapan Maya tidur bayi merah yang usianya tak lebih dari seminggu. Aku dan suamiku diam seribu bahasa, entah harus bersikap bagaimana. Dengan suara parau menahan tangis, Maya berkata lirih,” Mbak... Continue Reading →

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑