Suara – suara sumbang itu terus berdengung. Persis seperti dengungan nyamuk di telinga menjelang tidur. Menganggu dan menyebalkan! Mulai dari mengingatkan untuk makan, mandi, membaca hingga nonton TV. Mulai dari nada lembut, kesal, marah, hingga akhirnya datar tak bernada. Kenapa semua orang tiba-tiba begitu memperhatikanku? Begitu peduli? Begitu repot? Apa karena sudah lima hari aku tak membiarkan busa sabun yang wangi itu mengelus kulitku? Atau karena belum sesuap nasi pun melewati tenggorakan ini? Ah, apa karena masai rambut yang belum bercanda dengan sisir? Entah. Hanya mereka yang tahu jawabannya. Karena bagaimana pun mereka bicara, rasanya aku enggan angkat suara. Aku hanya ingin menikmati sebuah benda bulat tak berujung dalam genggaman. Liontin. Liontin emas putih dengan sebongkah batu berkilau diatasnya. Namun kilau itu tidak indah. Kilau itu menyakitkan. Sungguh!
“Aku tak butuh perhiasan mas, aku butuh kamu,” isakku pelan.
“Sekarang hanya liontin ini yang dapat kuberi. Tapi aku berjanji, sepulangku nanti, I’ll make it up to you.” Katanya lembut sambil memijat pelan kedua pundakku.
“Seikat bunga dan makan malam romantis untuk merayakan anniversary kita yah,” imbuhnya dengan senyum lucu. Ku tahu ia sedang mencoba merayu, namun kekesalan di hati ini begitu membuncah.
“Koreksi mas, by the time you come back, it’s not an anniversary anymore but a LATE anniversary.” seruku kesal.
“Aku butuh kamu mas. Sudah empat minggu kita gak ketemu!” tambahku lagi. Aku sungguh tak mengerti, kata orang di dalam sebuah perkawinan “normal” tentu ada kualitas waktu yang dihabiskan bersama, ada tawa, cerita, hingga airmata yang bertukar tempat. Namun, lima tahun aku menikah dengannya, jarang sangat kami dapat bersama. Pekerjaan sungguh menyita waktunya, mengharuskannya berkeliling Indonesia memberikan training plus motivasi bagi para sales. Bahasa kerennya, Roadshow dari kota ke kota agar para penjual kecap asuransi itu dapat memenuhi target penjualan, hingga tak pernah sekalipun ia dapat merayakan hari spesial itu bersamaku. Tidak, aku tidak sedang bermanja. Luapan emosi ini lebih kepada jeritan putus asa akan masa depan pernikahan ini. Ia sangat sibuk, sungguh sangat sibuk!
“Daripada kamu marah-marah begini, kenapa kita gak coba menikmati waktu-waktu yang ada sekarang ini?”
“Yang Mas maksud waktu, adalah 30 menit ketemuan di sela-sela transit pesawat seperti ini?”suaraku meninggi.
“Maafkan aku sayang, kamu tahu kan aku harus….bla..bla..bla…” Lagi-lagi ada begitu banyak alasan yang dikemukakan. Mulai dari tanggung jawab kepada perusahaan hingga promosi sebagai imbalannya. Padahal aku tahu, obsesinya menjadi nomor satulah yang membuatnya gila kerja.
“Kamu mengerti kan sayang?” Tanyanya lagi.
Aku tak ingin menjadi istri kualat yang melepas suami dengan pertengkaran. Jadi aku menganggukan kepala, tentu saja, dibalut dengan seyum palsu (seperti biasanya). Namun ada yang beda dalam anggukan kali ini, karena sekarang anggukan kepalaku dibarengi dengan satu serapah dalam hati “Oh Lord you may died burried with your job, it’s your first wife anyway.”
Dengan pelukan dingin serta ciuman wajib di kening, aku melepasnya di dekat gerbang keberangkatan bandara. Dan itu adalah anggukan terakhir yang mengantarkan jawaban akan seruan putus asa masa depan pernikahan kami. Esok harinya, tepat di hari anniversary kami yang kelima…, Mas terperangkap reruntuhan tembok hotel tempat ia memberi seminar. Ia tertimbun pekerjaannya. Gempa itu merenggut suamiku, meniup semua mimpi hingga terbang tak berbekas. Jika saja waktu dapat diputar kembali, ingin rasanya kunikmati 1800 detik itu sepuas-puasnya…. Namun aku tak mampu memperdayai waktu. 30 menit itu telah kuhabiskan dengan harapan jahat yang menyakitkan, dengan keegoisan tanpa mencoba mengerti posisinya. Arrrgh… Gempa itu tak hanya meluluhlantakkan Padang atau Pariaman, namun juga memporakporandakan hati ini. Aku tak mampu lagi menikmati waktu…
Ini kisah nyata atau rekaan?
Tapi terlepas keduanya, gempa di padang adalah bencana. Turut berduka…
(maaf) izin mengamankan KETIGA dulu. Boleh kan?!
Fiksi atau kenyataan, sih?
Bikin penasaran.
.-= alamendah´s last blog ..Ikan Siluk Merah, Satwa Pesona Nusantara =-.
ini fiksi kan?
tragis ya… ikut berduka cita atas semua korban gempa padang dan jambi…
.-= arman´s last blog ..September Extra =-.
ini fiksi atau beneran..?
saya juga gak berani komen, bencana memang selalu meninggalkan duka..
.-= lilliperry´s last blog ..Gempa, Kelas Baru Dan Batik =-.
Ketiga selamat hari ulang tahun abri
:smile
Cerpenny gaya sis Eka emang ‘gila’…. 🙂
perbanyak saja apa yang seharusnya diperbanyak
kykny fiksi.
tp mgkn aj ada kejadian gt di luar sana.
who knows..
.-= Indra´s last blog ..Gado-gado =-.
Dua jempol buat Ito…
Dulu pas pesawat merpati jatuh di Papua kamu juga terilhami untuk menulis cerpen. Kali ini berlatar belakang bencana alam di Padang kamu kembali merilis cerita (sangat) pendek yang romantis-tragis.
Good Job, sis..
.-= anderson´s last blog ..Bundo Kanduang Menangis.. =-.
standing ovasion buat eka! 🙂
.-= arman´s last blog ..Ada Yang Berminat Pindah Ke US? =-.
ndak berani komen, idem sama yang di atas
musibah pun bisa jadi inspirasi. bisa nyata bisa juga fiksi, tapi soal kesedihan, semua yang kehilangan pasti merasakan kesedihan yang dalam….
.-= frozzy´s last blog ..YANG TERSISA DARI MUDIK =-.
hikzz hikzzz, mbk FROZY…SO SWEET….
Wah, salah ini. Pantesan hidupnya merana saat ditinggal sendirian. Harusnya begini:
.-= jensen99´s last blog ..Liverpool Hangoos! =-.
Top, Ka!
Kita harus menghargai waktu, sesempit apapun.
(termasuk BW saat kerja :P)
semoga korban gempa Padang mendapat tempat yang layak di sisiNYA.
Dan kita (bdsr cerpen mb eka) lebih berhati-hati dalam berkata2… 🙂
Cerpenmu itu menusuk hati ya. Sedih nya para istri atau suami yang mendadak kehilangan pasangannya…
semoga mereka beristirahat dengan damai di sisi Tuhan.
.-= zee´s last blog ..Oleh-oleh Mudik 2 : Berlibur ke Danau Toba =-.
Sad but nice story Eka..
Smart people could be inspired from and get the soul of their surounding situation.
.-= Nug´s last blog ..Kedamaian di Tengah Kota =-.
jadi, yang nyesel istrinya atau suaminya juga?!
ya disyukuri ajah waktu yang ada biarpun cuma 30 menit, kan bisa dipake buat main suit, atau main tebak2an 😀 xixixi.
.-= quinie´s last blog ..batik day (part 2) =-.
yang nyesel itu yang belum bersuami dan belum beristri hi hi hi
huahaha itu mah elu kaleeee 😛
.-= quinie´s last blog ..batik day (part 2) =-.
nah kan ini berduaan cocok kan…
ayo tunggu apa lagi… 😀
.-= arman´s last blog ..Ada Yang Berminat Pindah Ke US? =-.
eka ini real atau cerita?
karena judul blognya cerita eka………………..heheheh
bagus siiip, dahsyat
.-= shalimow.com´s last blog ..Luar Biasa, Ikan Makan Ikan Di Daratan =-.
wah, menceritakan bencana dari sudut pandang lain, menakjubkan tapi turut berduka cita atas musibah gempa Sumatera ^^
sama ne ma yg lain nga berani komen…turut berduka cita untuk para korban gempa,smg di beri ketabahan menghadapi bencana beruntun ini
pasti cuma fiksi, bener khan???
kalo iya, sinih, peluk ajah… been there, done that 🙂
ikutan pelukan ah hi hi hi nyamar jadi luna maya
huahaaha… lu nyamar jadi teletabis ajah…xixixi
.-= quinie´s last blog ..batik day (part 2) =-.
Ah … ini fiksi, soalnya setahuku, Eka baru saja merayakan ulang tahun pernikahannya yang pertama. Lha, di cerpen ini kan sudah lima tahun …
Tapi, sangat bagus bagi kita agar bisa lebih menghargai waktu kebersamaan dengan pasangan hidup …
.-= Tuti Nonka´s last blog ..Cari, dan Temukan! =-.
hi mbak eka..
bicara soal waktu, untung malam ini aku bisa berkunjung ke tempatmu. karena tiap kali aku kunjung kemari, koneksi internetku selalu nggak mendukung untuk blog yang hostingan berbayar. tampilannya lebih lama.
.-= Huang´s last blog ..Ini dan Itu =-.
ho oh mba, loadingnya luamaaaaaaa buanget. kebanyakan widget deh kayanya 😦
itu juga sebabnya gua kalah dari si zia :((
.-= quinie´s last blog ..batik day (part 2) =-.
eh di tempat gua gak pernah lama tuh… hueheheeh… 😀
.-= arman´s last blog ..Ada Yang Berminat Pindah Ke US? =-.
Inang eka sedang sedih rupanya. Saya juga turut berduka cita atas semua kehilangan yang dirasakan sanak-family dan kerabat dalam peristiwa gempa itu.
Salam.. 🙂
fiksi yang mengharukan. betapa berharganya waktu, dan betapa penyesalan itu hinggap di saat saat seperti ini. semua tak ada yang bisa kembali, tangisanpun tak bisa merubah apa-apa, kesedihan jadi tak berarti. yang bisa dilakukan, hanyalah belajar dari pengalaman dan keadaan
halahh,. kok gw jadi mellow gini sih
lu salah makan ya? xixixixi
lagi berantem ya ama kekasih? xixixixi
kok menusuk sih ceritanya???mbak eka kan cewek, harusnya nampol dunk kekekeekkk
cerpen sedih kok malah guyon, dasar orang sinting
@zulhaq: emangnya kalo cewek gak bisa nusuk? 😛
.-= arman´s last blog ..Ada Yang Berminat Pindah Ke US? =-.
masih mikir ini tulisan apa video eh fiksi atau karangan?
eh salah lagi yak?
Wanita kadang memang membutuhkan perhiasan dan materi yg berlimpah, tp harus diiringi dengan perhatian dan aksih sayang yg berlimpah ruah juga 😀
Salam 🙂
Ceritamu sungguh membuatku terharu
Namun, di sisi lain, keberadaan kita adalah sangat ditentukan takdir. Saat gempa terjadi, saya sms beberapa teman yang di Padang, besoknya satu dua membalas bahwa mereka selamat, hanya luka ringan, atau ada juga yang sehat wal afiat walau gedung kantor dan rumah retak2.
Ada satu yang tak membalas, dan yang ini hubungannya cukup dekat dengan si bungsu dulunya….syukurlah dua hari kemudian dia membalas kalau baik2 saja.
Eka, banyak mukjizat yang terjadi saat bencana, ada tiga bersaudara yang akhirnya bisa lepas dari reruntuhan hotel Ambacang dan hanya tergores-gores (diwawancara Metro TV).
Betapa kita hanyalah makhluk yang tak punya daya, dan harus selalu berdoa untuk Nya.
.-= edratna´s last blog ..Bagaimana agar perusahaaan tetap eksis dengan pengendalian SDM =-.
Cerpen yang simpel tapi bermakna dalam, khas mbak Eka sekali.
ini kisah nyata mba..?
ya Allah semoga istrinya di beri ketabahan …
.-= Dalmuji´s last blog ..Siapa yang Lebih Jorok, Pria Atau Wanita ? =-.
Ini bisa menulis fiksi dari apa yang ada di sekeliling
Lebi kreatif Ka 🙂
.-= Eru´s last blog ..Angry Expression 2.0 =-.
Keren cerpennya..
Tawarin ke Ram punjabi mbak, sapa tau tar dibikin sinetron 😉
Ini beneran atau ga ya… Bikin cemas…
Wah..Ini pasti fiksi. Mbak Eka belum sampai 5 tahun married.
Sip
lha ini nulis komen buat apa 😛
walaupun mungkin ini cerita rekaan
kadang memang ada yang mengalaminya..
sungguh menyedihkan..
mari kita kembali kepada Sang Pencipta
dimana dia yang memberikan rezeki dan musibah..
my deep condolences for earthquake’s victim in Sumbar
nice story, ka
oiya 1 lg… hati-hati dengan doa
gitu kan salah 1moral story nya
keren juga menggabungkan fiksi sama realita. atau mungkin juga cerita ini jadi realita di suatu tempat yang lain…who knows?
jadi pesannya adalah memaknai waktu yang kita punya, karena kita nggak tahu apa yang mungkin terjadi. tul nggak?
.-= geRrilyawan´s last blog ..BINGUNGNYA EBIET G. ADE =-.
artikelnya mantap. rasa sesal emang selalu muncul di belakang, bukan di depan ya
.-= cantigi´s last blog ..Mini 4WD: Sloop & Speed =-.
hikss 😥
.-= ami´s last blog ..maafkan =-.
Singkat..Padat dan buat merinding sizt’..
uh…Qta ndak tau kpn dan bagaimana Perpisahan ntuh terjadi..
smoga istri” yg ditinggal krna bencana gempa diPadang tabah..
God bless Indonesia
.-= -moRis-´s last blog ..Sulitnya menjadi Sahabat =-.
hiks….
.-= Yessi´s last blog ..anak kedua yang akan segera lahir.. =-.
yah.. setiap masa memang haruslah dinikmati dengan baik dan tidaklah berpikir buruk karena kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi selanjutnya
.-= Billy Koesoemadinata´s last blog ..The Journey, vol.12: The Thought =-.
ketika peringatan itu sudah diberikan berulangkali namun manusia tak juga berubah…, entah apalagi yang akan terjadi…
.-= Love4Live´s last blog ..Gempa dan Bencana =-.
biar laki-laki gak papa kaaannn… kalau mata jadi berkaca-kaca… 😥
.-= itempoeti´s last blog ..Koalisi Untuk Kekuasaan =-.
Deg2an bacanya.. mereka-reka ini fiksi apa nyata… ???
WahMbak, saya harapsemuanya akan baik2 saja yawh 🙂
http://bocahbancar.wordpress.com/
.-= Joko Setiawan´s last blog ..Hakikat Berpikir Wirausaha =-.
salut sama mbak eka yg punya beribu cerita…seeppp..:D
Nah Nah… menyalahkan kondisi tidak merubah apapun.
tinggalkan atau menikmati “waktu” yg ada.
sip. ntar kalo udah married (yg entah kapan itu), saya ajak suami saya baca ceritanya mbak eka ini. biar dia gak ninggalin istrinya terlalu lama en gak berakhir ketimpa reruntuhan gedung… *lho?*
.-= yoan´s last blog ..Andai Kau Tahu =-.
Karenanya aku tidak pernah membiarkan rasa marah masih di hati waktu mengantar suami pergi. Bukan hanya suami, orang tua, saudara, teman…. kita tidak akan pernah tau, mungkin saat itu adalah saat terakhir kita.
Nice story Eka….meskipun akhir cerita bisa saja bukan mati karena gempa, tapi bisa karena pesawat jatuh, kecelakaan mobil…apa saja. Tapi inti ceritanya sama. Menghargai waktu meskipun sedikit.
EM
.-= ikkyu_san´s last blog ..Merah, Putih dan kebersamaan =-.
pass
mbak, gak mau bikin buku kumpulan cerpen? 😀
ambil pena n kertas
make a NOTE :
nah ia juga ya, buat yang enggak demen posting akutualita. *sebut saja saya*
bisa posting lewat FIKSI. muah muah, tenkiu mb eka
rating : inspiratif
.-= luvaholic9itz´s last blog ..SEMPURNA hanya milik ANDRA dan GITA GUTAWA =-.
yup, btapa dgn adanya kematian smakin mempertajam makna kehidupan itu sendiri… ini menyadarkan kita yg msh hidup.. don’t waste it more, but love more
Bukankah di dalam hati masih bisa?
Terlalu naif, ya?
Wekekekekekekek
@nh18: Apanya yang pas, Pak?
.-= alamendah´s last blog ..Lubang Resapan Biopori, Sederhana Tepat Guna =-.
I’m having a tiny problem I cannot make my reader pick up your rss feed, I’m using google reader fyi.