My Lollipop


How can I say no when your gentle lips press upon mine? Leave me with all the pounder in pine How can I refuse when your bright eyes ask me to line? Put my heart flattered but not fine . Oh baby, please tell me how can I hate you? When all you bring is... Continue Reading →

Sederhana Saja


Cintaku sederhana, Sesederhana kecup pagi selepas dibuai mimpi Tanda aku membutuhkanmu. . Cintaku sederhana Sesederhana bekal siang yang kusiapkan untukmu. Tentu, telah kumantrai sayang juga ribuan jampi agar kamu sehat selalu. . Cintaku sederhana Sesederhana manis teh yang kusiapkan Menghangatkan sel-sel lelah tubuhmu selepas kerja . Cintaku sederhana Sesederhana rindu yang cepat menyembul, padahal baru... Continue Reading →

Sajak Rindu


Kangen #1 Jantungku berdegub lembut Sebuah senyum terlengkung Manis Teduh Halus Aku kangen kamu, dan senyummu . Kangen #2 Ingin kutitipkan rindu pada purnama Agar kau tahu Ini bukan sekedar rasa Tapi bunga rindu ini telah menjajah jiwa Bulan bersinar menyapu beranda. Kamu, Tak tahu rimbanya. Mungkinkah kita terpapar sinar bulan yang sama? Walau kau nun jauh... Continue Reading →

Gulana dalam Cawan Waktu


Resah ini tak menentu Aku tak hendak bertemu, namun mengapa bayangmu hadir dalam mimpi slalu? Ada jutaan alasan untuk membencimu Dan ya! Aku benci kamu Benci tingkahmu dulu, benci caramu merampas malam indah milikku Apa yang kau cari? Apa yang kau mau? Tak jelaskah pesanku? Kurang tajamkah penaku menyampaikan aksara? Atau haruskah kuseret seribu setan... Continue Reading →

Surat Tanpa Perangko


  Kepada Lelaki yang tak akan pernah kumiliki. Kamu tahu? Aku kangen kamu. Kangen derai tawa yang kita bagi setiap waktu. Kangen suara beratmu menyapa diujung telepon dengan kawalan jutaan rindu. Menanyakan kabar, menggoda dengan rayuan gombal yang selalu sukses membuatku gemas dan tersipu malu. Ah, aku tersenyum sendiri, teringat akan leluconmu yang diselingi tiupan-tiupan... Continue Reading →

Tentang Rasa


Jika saja aku bisa bersamamu malam ini. Aku akan memberimu ketenangan batin Rebahkanlah kepalamu di pangkuanku, benamkanlah wajahmu dalam pelukku Biar… Biar hangat seluruh jiwamu itu! Maaf.., Maafkan aku mengganggu lelapmu. Tapi aku sungguh tak tahu, rasa apa ini yang membelenggu. Rasakan dengan kalbu, rasakan rasaku padamu Entah mengapa rasanya aku mau gila, karena aku... Continue Reading →

Sebuah Simfoni


Pernikahan ini bagaikan Simfoni. Ada seni tersendiri sehingga irama dua hati bisa membentuk sinergi. Adakalanya denting indah terdengar, namun ada masa fals yang tersiar. Bahkan tak jarang nada itu meleset. Namun, bukankah kidung terdengar lebih indah ketika banyak nada bersatu membentuk irama? Terima kasih untuk semua nada yang telah kau berikan suamiku, Bersamamu aku memaknai... Continue Reading →

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: