1. Tidak berkebaya tapi tetep pake rok mini. Sebodo orang bilang apa. (walopun dulu sempat menang lomba Kebaya Kartini waktu SMA, nantilah dibuatkan posting terpisah) 2. Lupakan konde, sanggul dan sejenisnya. Mari kita ke salon dan highlight rambut dengan warna terbaru. 3. Madol dari upacara Kartini (emang adaaa ??! :p ) 4. Apaan sich masa... Continue Reading →
M A A F
Saat akal sehat seolah lari menjauh, Saat suara meninggi padahal raga ini hanya berjarak centi, Saat pahit berkumpul dalam rongga dada dan tangis mulai menyeruak, Saat kata meluncur cepat tanpa sempat dicerna, Saat pikiran tak lagi sepaham, dan kemudian sesal timbul tenggelam, Saat itu kata maaf seperti oase dingin penyejuk jiwa Eka Situmorang-Sir, Friday 13th... Continue Reading →
Pria Berseragam Loreng itu MEMBUNUHKU
Setiap terang bulan bapak selalu duduk terpekur memandangi langit melalui beranda rumah. Malam ini pun tak terkecuali. Tak diindahkannya ajakku agar masuk ke dalam. Diusianya yang sekarang aku cemas paru – paru tuanya itu tak kuasa menahan dingin angin malam. Belum lagi rokok kretek yang selalu menjadi karibnya. Memperparah keadaan saja. Sekali ini pun jawabnya... Continue Reading →
Gak Perlu buktiin Apa-apa !
“Gak perlu buktiin apa – apa”. Heeem tiba-tiba kalimat itu jadi terdengar menarik. Sadar gak sich kita (baca:saya) terkadang harus membuktikan sesuatu supaya ketika saya lewat, teman saya bisa berkomentar: ”booow lu exist banget dech !” Dengan begitu rasanya sudah membuktikan diri that I belong to that group ! Sepertinya ingin menyampaikan pesan: “Hellooow don’t... Continue Reading →
Di dadaku ada KAMU !
Lenguhan panjang terdengar sebelum Lelaki terjerambab dalam jalinan kasur empuk yang terbuat dari kumpulan bulu angsa yang lembut. Lenguhan puas karena sang jagoan mampu menunaikan tugas dengan baik. Entah apa yang membuat sang lelaki selalu cepat terangsang melihatnya. Apakah gerakan sensualnya tatkala ia melepas pelan helai demi helai bajunya. Ataukah tarian erotisnya tatkala melemparkan renda... Continue Reading →
Denting Indah Dawai Gitarmu
Udara dingin menyeruak ke dalam ruangan tidur kami. Ruang tidur yang berperan ganda sebagai peraduan dan saksi bisu. Ruang ini adalah kawan gelak tawa saat gurau suami terlontar meredakan rajukku. Ruang ini merupakan saksi derai airmata, saat keinginan dan kenyataan tak berjalan seiringan. Ruangan ini jugalah yang meredam lenguh cumbu mesra sepasang anak manusia -... Continue Reading →
Mana Visimu, Mana Misimu, Kuberi Suaraku
Menjelang pemilu, jalan – jalan ibu kota penuh sesak dengan atribut dan spanduk para anggota calon legislatif (caleg) yang menjual profil diri agar masyarakat mencontrengnya (saya tidak tahu apa kata dasar contreng ini sudah masuk Kamus Besar Bahasa Indonesia atau belum, kalau ada yang tau boleh bantu saya?) Awalnya saya tak ambil peduli dengan spanduk... Continue Reading →


Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.