Di dadaku ada KAMU !

Lenguhan panjang terdengar sebelum Lelaki terjerambab dalam jalinan kasur empuk yang terbuat dari kumpulan bulu angsa yang lembut.

Lenguhan puas karena sang jagoan mampu menunaikan tugas dengan baik.

Entah apa yang membuat sang lelaki selalu cepat terangsang melihatnya.

Apakah gerakan sensualnya tatkala ia melepas pelan helai demi helai bajunya.

Ataukah tarian erotisnya tatkala melemparkan renda seksi baju dalamnya.

Ataukah cengkeraman otot – otot kenyal di bawah sana yang selalu memberi efek ketagihan.

Ataukah…

Ataukah memang ia hanyalah pria normal yang otaknya selalu melorot ke dengkul tiap kali melihat aurat perempuan. Yang birahinya selalu melesat lebih cepat daripada akal tiap kali disodori padat payudara.

Entah.

“Kenapa kamu mau melakukan ini?”tanya Lelaki datar.

“Mengapa ada tanya?” Perempuan itu balas bertanya.

“Aku butuh tahu”tukas Lelaki singkat

“Ketika nikmat jiwa ini melebur dalam bara nafsu, sungguhkah jawaban yang ingin kau dapat?

“Ku hanya butuh tahu, mengapa kau mau ku cumbu sembunyi-sembunyi.”

“Kau hanya butuh tau, aku mampu memuaskanmu,”sahut perempuan itu sambil mengalungkan kaki jenjangnya ke badan Lelaki.

Lelaki menghela nafas, sambungnya lagi, “Ku butuh alasan mengapa kau tak menuntut tatkala hanya beberapa jam saja aku mengindahkan keberadaanmu sementara lepas dari kamar ini, mengenalmu pun tak akan sudi ku akui”

Senyum liar tersungging di sudut bibir perempuan itu, dan tegas ia berkata,

“Yang kau harus cam.kan. Berapa kalipun kau mau, posisi apapun yang kau impikan. Pasti aku berikan, pernahkah aku mengecewakanmu?”

Dan Lelakipun seperti kerbau goblok di cucuk hidungnya tatkala perempuan itu menuntun tangan kekar Lelaki menjelajahi kenyal bokongnya, merambat ke atas ke pinggang rampingnya dan berhenti di dua gumpalan sintal yang sangat mengundang.

Lelaki menelan air liurnya.

Ia tidak lagi goblok tapi bagai singa lepas dari kandang. Buas Lelaki mencabik bibir perempuan itu. Mereka bergumul sambil sesekali erangan kenikmatan terdengar di sela – selanya. Setelah sekian lama, lenguhan panjang itu pun terdengar (lagi).

Lelaki tersenyum puas. Sang jagoan dua kali melaksanakan tugasnya dengan hebat.

Padahal kedua tugas itu terlaksana di ranjang haram ! Di atas perempuan yang bukan muhrim. Namun entah mengapa terasa lebih nikmat, terasa lebih menantang dan menggairahkan.

Dengan nafas tersengal selepas letupan birahi Lelaki berbisik mesra, “Aku mencintaimu dari semenjak bangku SMA”

“Ssst jangan bicara cinta”

“Perempuanku, maaf aku terlalu pengecut untuk memceraikan istriku”

“Lelakiku, aku tak butuh dinikahi”

Jawabannya bagai panah tajam menghujam jantung Lelaki. Perempuan mana di dunia ini yang menolak dinikahi, perempuan mana yang tidak mau status? Yang lebih memilih hidup dalam kubangan dosa demi kenikmatan raga pikir Lelaki.

“Aku mencintaimu,”bisik Lelaki lagi.

Bergegas sang perempuan menyambar dompet Lelaki sembari berkata:

“ketika banyak orang mengagungkan cinta dan berkata didadaku ada kamu, maka aku bilang, didadaku ada uangmu. Dan itu cukup. Sekarang pulanglah, istrimu menunggu makan malam,” kerlingnya genit.

Eka Situmorang-Sir : Dalam perjalanan menuju Bandung, 8th March 2009