Apa yang terkenal dari Semarang? Wah, banyaaak. Ada Bandeng Juwana yang kesohor itu, ada Lawang Sewu yang angker-angker sedap bikin penasaran dan…. Ada banyak tempat ibadah yang indah lho.
Jadi, beberapa waktu lalu, saya cuma punya waktu yang mepet sumepet buat mengitari ibu kota Jawa Tengah. Alhasil, pengemudi mobil sewaan yang saya tumpangi menyarankan buat wisata religi aja. Wah, wah…. Rasa penasaran saya langsung terpancing. Pengen tahu!
Vihara Buddhagaya
Tempat ibadah pertama yang saya kunjungi adalah vihara yang terkenal dengan pagodanya yang cantik: Vihara Buddhagaya.
Dibangun pada tahun 1955, Vihara Buddhagaya terdiri dari 2 bangunan utama yaitu Vihara Dhammasala dan Pagoda Avalokitesvara. Memasuki area Vihara ini, aura teduh dan damai menyeruak begitu kuat. Perpaduan warna merah, kuning emas dan hijau di Pagoda Avalokitesvara alias Pagoda Cinta dan Kasih Sayang begitu memanjakan mata. Sementara suasanan tenang dan pepohonan yang rimbun membuat hati tenang dan teduh. Rasanya damai sekali dan ingin berlama-lama di sini. Sayang, saya sampai di saat istirhata siang, tidak ada petugas yang dapat membantu saya menerangkan sejarah pagoda ini. Tapi dalam hati saya berjanji, lain kali saya akan kembali :).
Klenteng Sam Poo Kong
Salah satu Klenteng tersohor banget di Semarang. Konon katanya klenteng ini adalah tempat persinggahan dan pendaratan Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok.

Yang unik dari klenteng ini, si laksamana beragama Islam dan menyebarkan ajaran-ajaran agama Islam saat mendarat di Semarang, namun orang Indonesia keturunan Tionghoa menganggap bangunan ini adalah klenteng dan dijadikan tempat sembahyang bagi pemeluk Kong Hu Chu. Saya menikmati betul arsitektur klenteng yang indah ini. Cukup lelah juga mengelilingi area klenteng yang luas. But it was very fun!
Tempat ibadah ketiga yang saya kunjungi adalah Gereja Blenduk, salah satu gereja tertua di Jawa tengah yang menawan. Dibangun di tahun 1753 namun tetap kokoh dan bersih terawat. Walaupun saya sudah mengunjungi gereja ini beberapa kali, namun kekaguman saya tidak pudar.
Di gereja ini masih ada orgel yang berfungsi lho. Selalu saya kagum dengan kaca-kaca patri di jendela dan ulir-ulir kuno di bagian plafon. Saya sempat berlama-lama di gereja ini. Duduk diam dan berdoa. Tak terasa, sudut mata saya basah akan ucapan syukur karena diijinkan hidup menikmati kebaikan Tuhan.
Masjid Agung Jawa Tengah
Lokasinya agak jauh menurut saya. Tapi bangunannya megah sekali. Saya sempatkan naik ke atas menara dan membiarkan angin memainkan anak rambut saya. Kota Semarang terlihat jelas dari atas. Membuat saya (lagi-lagi) banyak merenung atas kebaikan Tuhan.
Tips saat melakukan Wisata Religi:
- Pakai baju yang sopan. Simpen dulu celana pendek dan tank top-nya. Well, walau kita tidak beribadah di situ, sungguh alangkah baiknya jika kita menghormati tempat ibadah dan pemeluknya, bukan?
- Hormati prosesi ibadah yang sedang berlangsung. Kalo datang di saat ada ibadah berlangsung, itu hasrat pota-poto boleh direm dikit. Iya, saya tauuu, memotret orang yang sedang ibadah itu eksotis banget (buat kamu) tapi buat ibadah gimana? Bisa ada yang ngerasa terganggu. Jadi, perhatikan betul tata cara memotret orang beribadah. Jangan sampai menganggu. Well, kalo kita lagi sholat atau berdoa trus ada yang seenak jidat moto kan sebel juga toh?
Melihat dan menyelami beberapa tempat ibadah di Semarang, membuat saya meresapi betul arti semboyan di bawah Burung Garuda, lambang negara kita itu. Ya, menurut saya, kota Semarang merupakan salah satu contoh perwakilan Bhineka Tunggal Ika di mana banyak agama dan kepercayaan, hidup berdampingan dengan nyaman. Doa saya, Indonesia dapat terus seperti ini. Sejatinya, agama dan pemeluknya memiliki hak yang sama untuk hidup aman dan damai di Indonesia. Bukankah sungguh teduh rasanya jika hidup bertoleransi antar umat dapat terpelihara?
Anw, selamat berpuasa buat Sobat CE yang melaksanakan. Tempat ibadah mana di Semarang yang udah pernah dikunjungi?
Aaaaminnnnnn buat paragraf terahkir. *berdoa* *berdoa buka puasa*
Hihihi amin juga yang panjaaang 😀
Belum ke semarang. udah berkali2 rencana tapi blm jadi2… pengen liat itu semua, hehe
Semoga terlaksana! *bakar menyan* eh 😛
wkwkwk…. sembur biar makin gede, hehe
bagus dan seru juga ya wisata religi begini… 🙂
Eh kamu udah pernah mengunjungi tempat-tempat ini semua belum, Man? Kan kamu orang Semarang toh?
Di pontianak juga banyak kelenteng yang megah. Jadi pengen foto foto buat blog. Hahahaha
Fotoiiin Aku pengen liaaat
Semoga bangunan2 religinya masih dirawat dengan baik. Aku belum pernah ke Semarang 😀 . Klo ke sana pengen ngerasain lumpia semarang hehe.
Lumpia enak kak… Tapi aku lebh suka bandeng 😛 hehehe
Vihara aku belum pernah berkunjung mbak, nanti deh pas mudik jalan-jalan kesana
Ohiyaaa… Kamu kan mudiknya ke Semarang 🙂 Selamat mudik dan plesiran
Saya baru pernah mengunjungi Sam Poo Kong saja, dan berfoto dengan pakaian adat Tionghoa di sana :haha. Seru sekali, meski kami harus bertelanjang kaki berpose di bawah terik matahari (dan pelataran di sana jadi panas banget) tapi semua sangat menyenangkan dan tentu saja saya ingin melakukannya lagi :haha!
Eh ya, saya tertarik juga dengan tempat ibadah lain, pagoda itu cuma sempat saya lewati saja karena kalau tidak salah letaknya di jalan antara Semarang dan Ungaran, ya? Setuju, bagaimanapun itu adalah tempat ibadah jadi kita mesti menghormati umat yang bersembahyang di sana :)).
Iya mengarah ke Ungaran. Wah aku kok nggak ditawari poto dengan pakain ada Tionghoa yaaa
Seingat saya memang tidak ditawari Mbak, cuma ada satu papan petunjuk dan kita mesti ke ruangannya :hehe.
Oalaaah…. Naseeeb… Nggakj liat papan petunjuknya. PAdahal kan lucu kalau dandan ala-ala cici seru gitu 😛
Iya, saya malah berkostum Judge Bao :haha. Ada kostum putri Korea juga Mbak :)).
udah pernah ke sana, ke wihara sama mesjidnya hehe
Bagus ya?
Jawabannya ga nyambung tapi kalau inget Semarang aku ingat jaanhagel di Toko Oen. Aaaah!
Ah itu emang enak! Jadi ngiler
Dulu dalam setahun bisa sampai 3 kali ke Semarang. Di sana banya restoran enak. Cuma panasnya suka nggak nguatin
Iya, panas banget deket pantai soalnya 🙂 Sekarang udah jarang ke Semarang kak?
Jarang sejak pindah ke Jakarta. Yup selain dekat pantai itu kawasan industri
Semoga kapan-kapan bisa mampir semarang lagiii
kalau mau yang lebih seru dan menantang ke brown canyon aja kak ekaa
Wah baru denger. Will dooo. Thanks infonya Fan
kangen kota ini, abis lebaran merencanakan buat ke sana 🙂
Honeymoon juga sekalian? 😛
Jadi vihara Buddhagaya itu bisa dimasukin ya? Soalnya dari luar pagarnya selalu tertutup, kirain cuma pas ada sembahyang aja dibuka. hmmmm
Bisa. Uuum.. Tapi apa karena aku pake mobil khusus kemarin ya? 😐
Oh gitu toh?
Waktu ke Sam Poo Kong pake celana pendek 😦
Bisa masuk?
Wiiiih.. Okee nih Mbak buat referensi. Laksamana Cheng Ho identik dengan Pagodanya ih, seperti Pagoda di Pulau Kemaro..
Semoga senang pas menapaki wisata relegi di Semarang yaaa
Semoga senang pas menapaki wisata relegi di Semarang yaaa
Beruntung anda punya kesempatan jalan-jalan dan terpikir mendokumentasikannya untuk berbagi plus saran tipsnya, thanks mbak.
Sama-samaaa ^_^ Selalu berusaha mendokumentasikannya biar ada bahan posting blog hehehe
Pengen ke Semarang, tapi katanya panas yah ? -_-