Udara dingin menyeruak ke dalam ruangan tidur kami. Ruang tidur yang berperan ganda sebagai peraduan dan saksi bisu. Ruang ini adalah kawan gelak tawa saat gurau suami terlontar meredakan rajukku. Ruang ini merupakan saksi derai airmata, saat keinginan dan kenyataan tak berjalan seiringan. Ruangan ini jugalah yang meredam lenguh cumbu mesra sepasang anak manusia – catat: sudah halal !
Seiring hawa sejuk yang merasuk tulang, kupandangi wajah belahan jiwa yang terlelap dalam manis buaian mimpi. Semakin kupandangi semakin aku mengakrabi perasaan ini lebih dalam: aku mencintainya.
Bola mataku tertuju ke jam meja di sisi tempat tidur, manakala beker futuristik hadiah kuis di TV itu melakukan tugasnya dengan baik: berdering nyaring. Tanda buatku memulai aktifitas. Ku alihkan pandang. Kudapati sang pangeran membuka matanya pelan, kemudian tersenyum lembut melihatku. Aaah perasaan ini manis, semanis madu.
Ia beranjak pasti menuju sudut ruangan. Dengan tangan kokohnya menyambar kayu coklat berbentuk aduhai. Elok lekuk tubuhnya. Sementara jenjang lehernya dihiasi enam utas tali yang terlihat rapuh namun memiliki kekuatan luar biasa. Baru kemudian aku tahu tali itu mempunyai merek ! d’addario.
Dipangkunya sang gitar Spanyol yang oleh pembuatnya diberi nama: Prudencio Saez. Kemudian perlahan ia mengecup keningku dan berbisik lembut, “Kita awali hari ini dengan doa, kali ini kamu pilih lagu pujiannya”.
Aku mengganguk dan bersyukur.
Fajar menjelang di ufuk timur.
Dan aku disini.
Menikmati denting indah dawai gitarmu dalam peluk hangat cintamu.
Eka Situmorang, 27th February 2009
~ kala sang surya masih malu-malu menampakkan sinarnya ~
Kok cerita selanjutnya ga di posting, rahasia ya ? he..he..
wah… bagus ya blognya
sering2 kunjungi blog saya ya kak
yantysa.wordpress.com
tali? maksud sampeyan senar tho mbak? gitar klasik biasanya make senar nilon, kalo yang jago klentingan, huhuhu, mantab pokoknya dengerin gitar nilon… 😆
slm kenal mba eka….buka bimbingan blajar ngeblog yg baik dan benar ga mba….?? mo minta dibimbing…suwun
ho ho ho
iseng iseng cari tulisan lama, ternyata ada yang puistis disini he he he
abaaaang main gitar yook 🙂