20 + 1 cara EKA memperingati hari Kartini

1. Tidak berkebaya tapi tetep pake rok mini. Sebodo orang bilang apa. (walopun dulu sempat menang lomba Kebaya Kartini waktu SMA, nantilah dibuatkan posting terpisah)

2. Lupakan konde, sanggul dan sejenisnya. Mari kita ke salon dan highlight rambut dengan warna terbaru.

3. Madol dari upacara Kartini (emang adaaa ??! :p )

4. Apaan sich masa disuruh ikut lomba gambar wajah Kartini? Pliis dech

5. Menolak ikut parade baju daerah. Kaki ini lecet tau, jalan mondar – mandir mana jadi tontonan orang.

6. Emoh terlibat dalam protes perempuan. Demo bukan solusi. Dialog lebih penting.

7. Tidak serta – merta memilih caleg perempuan karena mereka itu PEREMPUAN.

8. Berani bersuara ketika terjadi KDRT.

9. Melanjutkan S.2 / S.3 dengan semangat ! Enggak perduli dengan omongan:

“ngapain sekolah tinggi-tinggi, perempuan tuch ntar masuk dapur juga.” ato yang lebih parah lagi

“Eeh jangan ambil S.2, sekolah ketinggian, ntar gak ada laki yang mau” Tetep daftar S.2 / S.3
10. Menggendong bayi tetangga tanpa takut diompoli.

11. Lantang berkata : nikah siri ?! Enggak dech. Poligami ?! enak disitu, gak enak di mari.

12. Berani berkata tidak ketika saya memang tidak mau.

13. Memberikan kursi di Busway untuk penumpang yang lebih membutuhkan, mis : ibu hamil, manula, anak-anak, dsb.

14. Tidak mengemis perlakuan khusus (baik tersirat maupun tersurat) seperti dibukakan pintu, dikirimi bunga, apalagi berlian, dll. (kecuali perlakuan itu datang tanpa diminta).

15. Tidak menjadikan hari pertama haid sebagai alasan tidak masuk kerja.

16. Tetap merasa cantik walaupun para pria memberi fisik ini nilai 6 atau malah dibawah itu. Siapa mereka ?! Bisa – bisanya menciptakan standart tolak ukur kecantikan wanita. Saya cantik, walaupun kaum adam bilang tidak 😀 (tersenyum bangga 😉 )

17. Tidak menginjak rem karier karena menjaga perasaan suami.

18. Merelakan karpet persia yang baru berpindah dari toko kemaren sore terkotori si kecil. Senyum cerianya lebih penting dibanding luka hati yang timbul dari omelan mulut ini.

19. Bersuka cita memainkan peran triple sebagai istri, dan wanita dengan bijaksana membagi waktu.

20. Parkir ditempat biasa, bukan Ladies parking. Thanks for the previlage but I am no different than others.

21. Mengoptimalkan potensi dan talenta yang ada sehingga eksistensi kepribadian terwujud nyata.

Nah sudah ada duapuluh satu persis dengan tanggal lahir Kartini. But.. waiit… sepertinya ada yang kurang.. Apa ya? Ah ya ! di kasih bonus dech, skalian dua ! 😀

22. Menambahkan cinta dalam setiap tindakan.

23. Memelihara spirit Kartini setiap saat, setiap waktu, bukan cuma bulan April tanggal dua satu.

Itulah cara atau versi saya menghayati hari Kartini. Berusaha mengejewantahkan pemikirannya melalui tindakan nyata yang sesuai dengan kondisi saat ini yang dinamis. Oh ya tambahan lagi, buat saya Emansipasi bukan cuma meminta persamaan hak tanpa pakem dan teutep keukeh jumeukeh meminta perlakuan istimewa. Rasanya bukan itu… Lebih ke arah memberikan kontribusi kepada hidup ini tanpa minta dimanja, tanpa kehilangan jati diri sebagai wanita, juga tanpa merasa rendah karena kewanitaan itu sendiri. Semoga ide – ide yang dicetuskan Kartini tidak berhenti menjadi sebatas ide saja namun dapat terealisasi dalam suatu pergerakkan yang tak lekang dimakan zaman.

SELAMAT HARI KARTINI sobat

37 respons untuk ‘20 + 1 cara EKA memperingati hari Kartini

Add yours

  1. Di antara semua yang aku amini itu,, paling favorit sama poin 22 …
    Jadi permisi nie,, mo ikut nambahin poin itu ke …. ke hidup aku sehari-hari.
    Oh,, you’re so awesome !! 😀

  2. “Habis gelap terbitlah terang
    Habis terang ya gelap lagi………” [Ga habis-habis siklusnya]
    Jadi marilah kita bersama-sama mengedepankan emangsisapi eh… salah emansipasi wanita….
    “karna wanita ingin di mengerti….” hormatilah wanita karena surga dibawah telapak kaki wanita… [jadi yang dibawah telapak kaki cowok neraka dunk]….hehehehehe

  3. Ya begitu tuh kudunya seorang PEREMPUAN 🙂

    Ni, wis tak komen lagi. Sebenernya bukan nggak pernah ke sini, cuman jarang aja ninggali komen. Hehe… Bikin account di fesbuk dong ! 😀

  4. sebenarnya kalo mau, bisa di list sampe seratus tuh.
    cuman salut ajah ama postingan yang ini,
    cwek lebih baik bertindak daripa bertanduk. minta-minta maksdnya, 😀

  5. waahh.. haibat..!!
    jadi pengen meluk (tp dipelototin hubby-nya), jd salaman aja d sama eka. 🙂

    “Tidak menjadikan hari pertama haid sebagai alasan tidak masuk kerja”
    tp kalo jd temen skantornya eka, aku pasti tetep menjauh. eka tu baiknya cuma 1 minggu dlm sebulan. 1 minggu yg lainnya PMS, 1 minggu kemudian mens, dan 1 minggu berikutnya post-mens.
    ahahaaha… piss.. 😉

  6. Wah aku belum gaduk kuping soal haid meng haid :p

    tp salut buat ibu kartini, kalo bukan karena perjuangannya gak mungkin tiap hari saya bisa cuci mata.. Ckakak.. Dan tentunya para wanita masih jadi pingitan kalo gak beliau perjuangkan..Kan gak lucu mo cuci mata musti pake acara mertamu.. Wakakak..

  7. Pemikiran2 yg esensial seperti ini, memang pas dgn paradigma kekinian. Pemikiran2 yg tidak mengedepankan seremonial, pesta, protokolrel, di atas makna / tujuan suatu kegiatan.

  8. engga ko mbak..aku tetep selalu baca..

    walo kemaren lg rada2 ribet, jadi males ngomen..hehehe..

    btw, aku tau mbak eka pasti uda banyak banget dapet award.,,tapi aku kasih satu lagi deh ya..

  9. Wah keren, Bu!
    Paling suka yang soal female parking, brarti situ juga bakalan ngga mau bayar gratis ketika di diskotik ada ladies nite..

    Lha ntar dikira bencong dong ahuahauahu!

  10. 1, 2, 3 dan 5! Mantap! Perayaan hari Kartini di sekolah2 itu cuma merepotkan orangtua murid.
    Sudah saatnya tidak lagi mengidentikkan Kartini dengan konde dan baju daerah.

    Oh ya, no. 8 juga. Masalah umum disini soalnya.

  11. Hi Mbak….

    Numpang mampir absen dulu 🙂

    Merayakan hari kartini ya mbak, siapa tau mo nyumbang artikel yang berguna dan bermanfaam bagi perempuan2 indonesia…ditunggu loh email artikelnya 😀

    D’girls

  12. Paling suka no.18…..
    Kartini yang penting dilihat kan semangatnya…tapi sesekali pake sanggul sih nggak apa-apa…cuma suka pusing karena bau hairspray

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: