Saya sudah sering bolang main ke Danau Toba. Macem-macem alasannya. Ya buat kerjalah, bulan madulah atau sekedar liburan bareng keluaga. Hah? Ke Danau Toba kok kerja? Iyaaaa. Hehehe. Jadi begini cintaku.… Sebagai Travel Blogger, adakalanya saya diminta mengunjungi suatu tempat dan kemudian menuliskan review-nya. Jadi jatuhnya ya kerja dong ya. Hehehe.
Anw, balik ke laptop… Meski sudah berkali-kali mengunjungi Danau Toba tapi saya belum pernah mampir ke Geosite Sipinsur. Kata orang bagus. Kata orang lain lagi bagus banget bahkan Pak Jokowi aja sampai mampir ke situ. Hmmm, sebagus apa siiiih? Cuss, ikuti perjalanan saya ya.
—-
Terik matahari menyengat kuat ketika saya turun dari mobil. “Serius nih, ini tempatnya?” Saya bertanya kepada Fitri, teman saya. “Iya, Kak. Bener kok,” jawabnya sambil melompat cepat turun dari mobil menuju ke meja penjualan tiket.
Saya mengekor Fitri lalu diam mengamati sekeliling. Buat tempat yang direkomendasikan sebagai tempat yang bagus banget, kok ya entrance-nya biasa aja, batin ini berkata. Di depan saya jalan setapak yang hanya muat satu mobil membelah pepohonan pinus yang menjulang tinggi. Warna hijau tuanya membuat suasana sedikit gelap meski jam masih menunjukkan waktu pukul 11 siang.
Saya masih diam membatin mencari-cari di mana danaunya kok yang keliatan malah hutan begini ketika Fitri menepuk pundak saya dan berkata, “Ayo masuk kak. Mobil mesti parkir di luar, jalan kita.” Saya mengiyakan dan setelah membayar tiket masuk seharga Rp. 1.000,- / orang (serius tiketnya segituuuu) kami pun berjalan kaki masuk di antara pohon-pohon pinus yang tertata rapi.


Suasana Geosite Sipinsur ini teduh banget. Suara kicau burung sesekali terdengar, membuat hati terasa damai dan tenang. Udaranya sejuk meski mataharinya menyengat. Situasi khas dataran tinggi. Setelah berjalan kaki skitar 200 meter (tak lupa diselingi foto-foto), pohon pinus mulai berkurang dan sampailah kami di Panatapan alias tempat menatap (melihat) Danau Toba. Asli, emang kece banget tempatnya! Saya sudah berkali-kali menikmati Danau Toba (bahkan sempat bulan madu juga di sini) dari berbagai macam sisi tapi menurut saya, ini adalah salah satu spot terbaik yang pernah saya kunjungi.

Btw, namanya spot kece, tentu aja rameeee. Jadi buat foto-foto, kami pun harus mengantri. Beruntung kami datang saat hari kerja jadi agak sepi. Nggak kebayang kalau hari libur, antriannya gimana yaaaa.
Saat mengantri menunggu giliran untuk foto, saya sempat termangu sebentar. Ada yang berbeda saat saya berada di sini. Saya merasa terkoneksi dengan sekeliling. Dada saya sempat berdesir. Tanah Leluhur. Saya berada di Tanah Leluhur dan itu rasanya luar biasa.


Beruntung yang kedua, kami bawa props jadi foto-fotonya bisa maksimal. Terima kasih mama mertuanya Fitri yang udah meminjamkan kami ulos. Hehehe.



Ohya, kalau ke Sipinsur lebih baik bawa beberapa jenis lensa. Yang fixed dan yang tele karena emang kece bener iniiiii. Eksplor tempatnya sampai ke bagian agak bawah. Nah, kalau udah capek, balik lagi ke hutan pinus di sisi kanan dan bakal ketemu para penjaja makanan lengkap sama pengamen dan gitarnya. Well, namanya di Sumatera Utara, orang bernyanyi itu bisa ditemui di seluruh sudut area. Menyanyi adalah bagian dari keseharian. Asal jangan suruh saya menyanyi, saya nggak bakat. Batak plasu kalo kata orang. Hahaha.
So, buat kalian-kalian yang liburan ke Danau Toba, sempetin deh ya mampir ke Sipinsur.

Baca juga:
2. Menjelajah Jalan Darat Sumatera
3. Lima Tempat Wajib Kunjung di Sumatera Utara
5. Sejumput Rinduku di Pulau Samosir
—
“Senang, kak? Tanya Fitri sang tuan rumah saat kami berjalan pulang.
“Senang banget!” Jawab saya dengan sumringah meski setelah pulang dari sini lengan saya terbakar (sunburt) dan butuh 2 minggu sampai perihnya hilang. Ada harga ada rupa!
Tips mengunjungi Geosite Sipinsur:
1. Gunakan sepatu yang nyaman, biar jalan kaki ke lokasi panatapan enak. Dan saat eksplor area-area lainnya juga aman dan nyaman. Ada lokasi yang agak miring soalnya
2. Bawa topi. Panas Cyiiin. Dan lagi tpi bisa buat properti foto.
3. Gunakan pakaian menutupi lengan, asli mataharinya lagi obral saaay. Panas bet! Ya kecuali kulitnya kuat dan keras kayak badak sih ya santa ya, Cyiiin.
4. Bawa minum. Namanya situasi terik, cepet haus sementara tempat jualan adanya di dekat pintu masuk. Biar gak dehidrasi gituh.
5. Bawa beberapa lensa kamera biar maksimal saat mengabadikan kenangannya.
Selamat memasuki bulan Desember, Sobat CE! Tetap chill meski masih pandemi.
belum pernah ke Sumatera Utara.. eh pernah nginjak doang pas transit mau ke Aceh.. 😅
moga pan kapan bisa mengunjungi Danau Toba!
Yuks siniiiii. Pasti terpesona deh hehehe
Aku ke Danau Toba cuma sekali, dan itu pun buat kerja. Beneran kerja karena jadi panitia Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba. Makanya pengen bangeeettt ke Danau Toba lagi dan eksplor Sumut!
Jadi, pintu gerbang yang ala kadarnya terbayar dengan hutan pinus dan panatapan yang mengagumkan ya, kak. Well noted, makasih buat rekomendasinya!
Sama-sama. Semoga bisa ke sini dan punya waktu buat eksplor Sumut yaaa