Menjelajah Jalan Darat Sumatera

Apa sih yang ada di benak ketika mendengar kata menjelajahi daratan Sumatera? Apakah yang terbayang di pelupuk mata adalah tikungan tajam berkelok, hamparan hijau hutan perawan plus jalanan rusak yang ajrut-ajrutan alias medan yang hancur? Jangan kira senyum kecut atau nyali ciut yang ada diwajah saya, justru yang seperti itu yang memacu adrenalin dan membuat darah ini bergejolak. Saya dan ayah saya (yang sama gilanya) sukses meyakinkan seluruh keluarga untuk mudik ke Tebing Tinggi, Sumut , dengan mobil dari Jakarta. Tanpa supir namun tentu berbekal peta ;). Sebuah keputusan yang akhirnya bisa dilakukan setelah berdebat panjang dengan mama yang ngotot pulang dengan jalur udara saja. Hei, ini bukan soal pengiritan uang, ini petualangan! Dan aroma petualangan itu tercium kental di udara.

Kami berangkat jam sepuluh malam dari Jakarta agar bisa menyeberang Selat Sunda dan merapat di Lampung pagi-pagi benar. Sarapan sekedarnya di kota lampung yang terkenal dengan keripik pisangnya itu, perjalanan dilanjutkan dengan membelah jantung kota Bandar Lampung, terus melewati Bukit Kemuning, Baturaja dan Muara Enim. Kami harus bergegas, sebelum hari gelap harus bisa melampaui Lahat yang terkenal dengan bajing loncatnya itu. Jika matahari sudah condong sore dan Lahat belum juga terlewati, maka harus berhenti dikota Lahatnya. Perjalanan malam sesudah Lahat sangatlah rawan. Daripada pergi mengantarkan harta dan mungkin juga nyawa ke tangan perompak lebih baik cari selamat. Beruntung, semuanya sesuai perkiraan, kami melewati kota lahat pukul 15.30 sore jadi masih berani lanjut ke Muara Beliti dan berhenti di Lubuk Linggau pukul 18.30. Sudah menjadi kesepakatan bahwa kami tidak akan jalan malam. Jadi kami beristirahat memulihkan tenaga untuk perjalanan esok.

Keesokan pagi, sesudah tangki bensin diisi full, perjalanan pun dilanjutkan. Satu pelajaran penting, jangan pernah menunda untuk mengisi bensin karena jarak antara satu kota dengan kota lainnya sangatlah berjauhan. Dan belum tentu ada SPBU di setiap kota! Jadi jika bensin tinggal ¼ tangki haruslah disiplin mengisi.  Mobil dipacu dengan kecepatan sedang antara 100 – 120km/jam. Jalanan masih mulus namun turun naik. Ada satu momen ketika melewati perbukitan rasanya mau menangis. Saya belum pernah melihat pemandangan alam yang luar biasa indahnya. Bukan cuma hijau daun namun juga indahnya bukit. Sejauh mata memandang terhampar bukit – bukit lain dengan gradasi warna hijau dan kuning, berkilat diterpa matahari.

Disini jalanan yang kami lewati adalah jalan – jalan yang tidak ada tantangannya. Jalannya lurus-lurus dan lebar. Sebenarnya ini malah bahaya karena bisa bikin mata mengantuk. Namun ada tips mujarab untuk mencegah si kantuk itu muncul. Tahu sendiri kan orang batak kalau sendirian akan bernyanyi, kalau dua orang berkumpul main catur, nah kalau lebih dari tiga orang apalagi sampai ada 6 orang dalam satu mobil, tebak apa yang terjadi? Yep betul! Koor dengan pembagian nada suara yang terdengar 😛 hihihi. Dijamin siapapun yang nyetir gak bakalan ngantuk deh ketika mendengar suara fals saya. Hahaha

Kota pemberhentian untuk bermalam setelah Lubuk Linggau adalah Bukittinggi. Di Bukittinggi saya lupa menginap dimana, namun hotelnya dekat sekali dengan benteng Fort De Kock. Waaah di kota yang sejuk ini saya sempat plesir ke Jam Gadang dan mampir ke Pasar Atas membeli kain bordir. Selain benteng, keadaan geografis kota Bukittinggi yang memang berbukit-bukit menghadirkan wisata Lembah Ngarai Sianok. Buktikan sendiri panoramanya, luar biasa indah!

Selain itu terdapat sebuah museum kebudayaan Minagkabau di Taman Bundo Kanduang dengan replika Rumah Gadang yang ciamik itu.

Selepas dari Bukit tinggi, menurut saya perjalanan sesungguhnya baru dimulai. Karena harus melewati kelok sembilan. Jangan kira karena namanya Kelok Sembilan terus belokannya cuma ada sembilan yah. Belokannya banyak!  Saking curam dan banyaknya kelokan, ketika belok, ekor mobil belum lurus, hidung mobil udah belok lagi! Adik bungsu saya sampai mabuk darat, muntah – muntah terus. Jalannya sempit banget, di satu sisi ada tebing, di sisi lainnya ada jurang. Pheeuw! Pernah memarkir mobil di gang yang sempit? Saking sempitnya sampai deg-degan takut nyenggol? Naaah jalanan melewati Kelok Sembilan ini jalannya kecil, bahkan tidak semua spot bisa berpapasan dengan bis. Kalo di gang sempit, nyenggol kan paling mobilnya lecet plus diomelin orang, nah kalo disini,  meleng dikit nyawa taruhannya. Nyebur ngarai!

Melalui kelok sembilan, saya merasakan kerjasama dengan para pengendara lain, karena gak bisa serabat serobot sembarangan.  Dari jauh jika sudah melihat ada kelokan sempit namun ada bis yang sedang menuju, maka harus berhenti memberi jalan. Antisipasi. Bayangkan kalau papasan di kelokan yang sempit itu, apa gak terguling ke jurang? Hmmm, antisipasi dan saling mengalah ini sesuatu yang langka di Jakarta. Hiruk pikuk Jakarta seolah melegalkan keinginan menang sendiri, prinsipnya kalo bisa gue duluan ngapain ngalah. Nah kalau prinsip itu ngotot dibawa ke jalan lintas Sumatera, silahkan pulang membawa nama alias almarhum deh. Selepas kelok sembilan mata ini masih terus dimanjakan. Tuhan memang maha besar, panoramanya luar biasa. Jika bisa melihat apa yang saya lihat, pastilah semua bibir melontarkan puja puji syukur kepada Allah. Oh ya kalau dikota disenggol orang, mungkin mengumpat “monyet” nah disini tak perlu mengumpat, para monyet berkeliaran bebas ;). Ular menyeberang jalan seenaknya, babi hutan sesekali juga nampak. Hutannya perawan. Ruaaar biasa! Liar bener.

Perjalanan yang biasanya ditempuh 3 hari 2 malam itu, kami tempuh selama 4 hari 3 malam. Kurang lebih 2000 km dari Jakarta. Lhaaa tiap ada spot yang bagus berhenti je. Makanya saya bilang ini adalah petualangan.  Sayang, sedikit foto yang bisa ditampilkan karena dokumentasi itu banyak yang rusak tersapu banjir awal tahun ini. Lelah? Iya. Tapi senangnya bukan kepalang. Setelah itu kami pun sampai di Parapat dan menyeberang ke danau toba. Menikmati cantiknya alam Pulau Samosir sebelum esoknya bertolak ke Tebing Tinggi menuju rumah Opung. Psst, kalau ada waktu coba main ke Geosite Sipinsur juga ya.

Saya teringat petualangan beberapa tahun lalu tersebut ketika membuka – buka majalah travelwan, yang mengulas tentang Travel Writing Class – Make money with your journey. Heeeem semoga saya bisa jalan – jalan keliling Sumatera, keliling pelosok Indonesia, negara, bahkan benua lain  dan menuliskannya. Wow, seru banget kan bisa mblusuk lalu bebas bercerita dengan gaya saya dan dipublikasikan di majalah. Hey, when you have the the joy, the FreSh ambiance and the Freedom of Sharing, isn’t very tempting?

So, cerita dong bagaimana mudik teman – teman semua?

Libur lebaran kemaren, saya sibuk ngulak-ngulik majalah travel aja 😉

86 respons untuk ‘Menjelajah Jalan Darat Sumatera

Add yours

  1. kalo jalan darat, cuma pernah dari jakarta ke lampung. dan gak ada bagus2nya yaaa… hahahaa. beda banget ama foto2 yang lu pasang di atas… bagus2 banget pemandangannya…. 🙂

    gua dulu sering banget ke lampung and i hate lampung very much! hehe. maap2 buat orang lampung. tapi beneran lho gua gak suka kota nya.

    kalo ke medan, selalu naik pesawat. jadi ya tetep gak pernah ngelewati pemandangan2 yang kayak di foto2 lu di atas… 🙂

    seru ya kalo semobil orang batak semua, pasti rame pada nyanyi2nya…. nyanyinya lagu apa aja nih? butet ama lisoi ya? hehehe.

    #EKA
    hihihi gue no comment soal Lampung ya bow 😉
    tapi nyanyinya lagu yang seneng2, kalo lisai dinyanyiin pas bermobil kayaknya ban mobil bisa pecah 😀 hahaha
    .-= arman´s last blog ..One Beautiful Day =-.

    1. kalo orang batak semobil bukan rame lagi, tapi bisa menutupi suara kendaraan sepanjang jalan kekekeekekekk

      #EKA
      huahahahaa
      pengalaman pribadi yah? 😛 hihihi

      1. eh gua jadi inget… pernah suatu ketika ya, gua ama esther nyanyi lagu butet… jadi gua yang nyanyi: sing sing so… a sing sing so… trus esther yang bagian nyanyi: buteeettt…

        si andrew seneng lho, ngakak2 dia.. hahahaha

        #EKA
        Oh ya???
        Hmmmm kalo ntar dapat mantu org batak, lu bisa terima ga?
        Ngayal kejauhan wong Andrew masih kecil hihihihi 😛
        .-= arman´s last blog ..Film Sunshine? Film Apakah Itu??? =-.

  2. Bengong sejenak menikmati foto pemandangan yg bikin aku pingin keluyuran lagi seperti dulu… Tapi…ach sayang banget, sekarang gak bisa kemana-mana… Orang pada mudik lebaran, aku cuma bisa diem di rumah…hehehe 🙂
    Kayaknya aku dapat ide baru kalo mau pergi dgn perjalanan darat….ajak orang batak, biar gak ngantuk di jalan….hihihi… 😉
    Salam hangat dan damai selalu, utk Mbak Eka dan Keluarga….

    #EKA
    Ayo mas keluyuran lagi 😛
    hehehe
    haduuuh tipsnya boleh dipraktekkan 😛 hehehe
    salam untuk keluarga juga mas 😉
    .-= Hary4n4´s last blog ..Jejak Sebuah Titik =-.

  3. Whaa…bagus banget pemandangannya mbak…Mengunjungi sumatera terutama danau tobanya adalah salah satu dari my 101 wish list…hopefully someday can travel like you 🙂

    #EKA
    Amiin 🙂
    Terus berharap juga usaha ya Karil 😉
    It’s dagerously beautiful !
    .-= karila´s last blog ..Finally, it’s open.. 🙂 =-.

  4. huaaa? sumatera? berhubung gua ga punya sodara di sana, ya belom pernah mudik or jalan2 ke arah sana. Indonesia tuh keren banget ya? indah & keren abis pemandangannya.

    yah lu doain ajah biar gua dapet orang sumatera, biar bisa mudik ke sumatera & mengunjungi spot2 di atas 🙂 xixixi

    #EKA
    Hoooiii ngaku yang orang Sumatera and masih singleeee…
    Ada yg available neeeh 😛
    .-= quinie´s last blog ..H+5 =-.

    1. @ ratu: atau coba cari kerjaan yang tipe nya consulting… ntar pasti banyak client dari seluruh penjuru indo dah… jadi lu bisa jalan2 ke sumatra juga salah satunya… hahaha.

      soalnya dulu gua tuh paling gak pernah juga kemana2. pas masih kecil liburan jatoh2nya ya paling ke jakarta (dulu tinggal di sby). bokap gua bukan orang yang suka jalan2 keluar kota soalnya. akhirnya baru pas mulai kerja tuh jadi melek ama kota2 lain di indonesia. keliling2 mulu, sampe akhirnya cape sendiri. hahaha.

      #EKA
      Seklai udah dapat senangnya jalan2 jadi nagih ya Man? 😉
      .-= arman´s last blog ..One Beautiful Day =-.

      1. [Ratu]
        lw mau cari orang sumatra??? kemarin katanya mau cari orang ambon, biar ngomognya bernada tinggi dibelakangnya…beta ikut berdoaaaaaaaaaaaaaa huaakakakakak guling guling

        [Arman]
        hhmm, kalo saran itu kurang pas buat dia. lw kasih gambaran makan makanan sumatera, di salah satu daerah sumatera gitu. pasti deh, langsung kesana hi hi hi

        #EKA
        Oce! siap bos 😉

        [Eka]
        jodohin sama orang batak aja tuh bila perlu

      2. sayangnya gak nagih sih ka.. hahaha.
        kalo perginya sekali 2 kali masih ok lah ya… seneng bisa tau banyak kota2 di indonesia yang tadinya gua gak pernah tau.

        tapi berhubung 1 project tuh bisa sampe 5 kali kunjungannya (pas scoping, training 2 kali, pas go live, dan pas closing) bahkan bisa lebih (kalo ada problem), apalagi kalo ada lebih dari 1 project di kota yang sama, jadi nya bisa sering banget bolak balik ke kota2 itu dan jangka waktunya tuh biasa minimal kudu stay di sana 1-2 minggu (paling lama gua pernah di medan ampir sebulan baru pulang!), jadinya lama2 bosen juga ka. hahaha.

        kalo ke kota yang baru lagi sih ya seneng…. atau kalo project nya ke surabaya nah itu baru seneng dah. hahaha.

        #EKA
        Kebayang gue 😀 hahahha
        but at least wisata kulinernya gak bosen donk 😉
        .-= arman´s last blog ..Film Sunshine? Film Apakah Itu??? =-.

  5. coba kelok ampekpuluah ampek (44), ka. dijamin bakal jauh lebih seru. wong keloknya memang 44 buah dan tajam-tajam betul. mana lagi kamu bisa berhenti di puncak lawang memandang danau mainjau di kejauhan di bawahnya. eh, atau kamu udah pernah, ka?

    perjalanan darat memang selalu menyisakan romantisme. tapi sayang, hutan yang kamu sebut perawan itu hanya lebat di permukaan saja, ka. di dalamnya sudah gundul semua. makanya jalanan sering longsor.

    tapi daripada jalan lintas timur atau tengah, untuk medan-bukittinggi aku lebih suka lintas barat. medannya memang bisa parah banget, terutama jalan yang terus amblas di aek latong sipirok. tapi lebih singkat. eh, kayaknya kamu musti ngerasain sensasi jalan yang amblas sekitar satu kilometer itu deh. kalau bukan musim lebaran, itu jalanan rusak parah berbatu-batu besar dan tanjakannya terjal sepanjang sekitar 300m. kalau mobil kurang fit atau supir kurang ahli, bisa mandeg di tengah tanjakan dan harus diderek naik.

    ayo, ka, ke medan lagi!

    #EKA
    Kelok 44 udah pernah uni 😉 sumpriiit parah banget itu medannya
    tapi ya seru banget!
    Ooh hutannnya menipu yah… 😦 sedih… pantes memang byk yg pad alongsor.

    Sipirok itu pernah lewat juga unui. and terpaksa beberapa orang turun dari mobil jalan kaki. soalnya takut mobilnya melorot hehehe
    .-= marshmallow´s last blog ..Selundupan =-.

    1. kelok 44 memang ajang yang paling pas buat mengadu nyali dan kekuatan perut. orang yang gak mabok di kelok ini, dijamin dia adalah orang yang benar-benar kuat jalan darat… 😀

      oya, aku pernah terjebak longsor di daerah yang dimaksud si uni itu… wuih, mau balik tidak bisa, karena kendaraan sudah pada antri di belakang, mau lanjut, jalanan ke tutup tanah longsoran… terpaksa deh nunggu. akibatnya, perjalanan pekanbaru-bukittinggi dilalui selama 24 jam… fuih… 😀

      #EKA
      But that was really unforgetable experience right uda? 😉

  6. Satu kata: salut!!! Pada dasarnya seluruh Indonesia memiliki potensi alam yg seindah itu, cuma kerusakan alam yg terus terjadi meninggalkan sebagian kecil saja seperti yg mbak Eka tulis. Kapan ya aku bisa berpetualang lagi? Pengin.

    #EKA
    Ayo nabung mas 😉
    mari berpetualang. Seruuu lho!

  7. wah kapan ya saya bisa mblusuk ke Sumatera? btw, di Jogja ndak ada majalah Travelwan, mbok ya saya dikasih pinjem 😀

    #EKA
    Minjeeeem????
    Beliii dunk hehehehe
    yo wis sini, kalo kamu ke Jakarta, ku pinjemin deh 😉

  8. Kalo perjalanan darat super jauh wempi baru nyoba medan – padang, pemandangannya gelap semua, habis naik bis malam sih… :mrgreen:

    #EKA
    Hahahhaa pasti lu molor doank deh

  9. kirain mudik beneran, ternyata cuman cerita eka toh 😆

    2 photo terakhir kok narsis bener yak, gaun merahnya mengundang bok hihihi…

    #EKA
    Itu beneran mudik tau! 🙂
    Cuma beberapa tahun yang lalu.

    Gaunnya mengundang apa? Nyamuk2? 😛
    .-= AtA chan´s last blog ..20092009 =-.

  10. hHi Ka,
    Dulu kami jg waktu pindah ke Medan, lintas sumatra juga dari Jakarta. Berlima saja dengan bonyok, tante dan abang. Sama, cuma modal peta saja. Pertama sampai di Medan, kaget juga lihat kota besar secara kami dulu tinggal di Biak.

    🙂 Kalau ke Tebing, aku pasti nyarinya lemang heehe…….

    #EKA
    Medan udh dibilang besar kak? hihihi Jakarta lbh besar lagi 😉
    Tebing memang terkenal lemangnya yang enak!
    .-= zee´s last blog ..Oleh-oleh Mudik 1 : Lebaran di Siantar =-.

  11. wah, kalau saya sih, mudiknya juga merambah hutan sumatra… tapi cuma deket, padang-bukittinggi-payakumbuh-bukittinngi-padang

    tapi yang dasarnya sumatra, mau dekat, mau jauh, yang jelas pemandangannya ciamiiikk tenan…..

    selamat lebaran mbak, salam kenal….
    blog urang padang

    #EKA
    Salam kenal juga 😉 thank u udah mampir yah
    Bener yang kamu bilang.. pe,andangan di Sumatera memang keren!
    .-= aurora´s last blog ..back to my ordinary life =-.

  12. wow keren banget hasil foto-fotonya. kok saya nggak diajak ya.
    kapan-kapan mbak eka traktir saya dong kesana 😛

    #EKA
    hihihi boleh deh dibawa ikutan keliling sumatera tapi BS – BS yah 😉

  13. gw udah pernah kalo jalan darat dari riau sampe jakarta
    waktu hijrah ke jakarta tahun 89

    btw tuh poto2 koleksi sendiri bow?
    nice deh….
    🙂

    ehhh…ikutan kontes apalagi nih?
    kok ga inpo2?

    oh iya, cerita liburan gw? mampir donk ke blog gw
    hehehhe 😉

    #EKA
    Lhoo kan udah ada bannernya tuh 🙂
    Siip meluncur blogmu 🙂

  14. yuhuuuuuuu aku datanggggggggg

    bawa ini :

    DIAN SASTROWARDONO, SANDRA DEWO, LUNA MOYO n QUEENY O GUSSOVA mengucapkan MINAL AIDIN WAL FAIDZIN muhun mahab lahir en batin. Angkat GELAS mu mb eka, LET’S CELEBRATE *ROCK*

    #EKA
    cheeers ^_^

  15. Pake mobil apa waktu itu? 🙂
    BTW selama libur lebaran saya malah sibuk ngikuti perjalanan orang-orang Amrik & Oztrali sepanjang daerah utara Papua. 😆

    #EKA
    Yang pasti bukan Atoz! Bisa remuk 😛 hehehe
    salah satu mobil keluaran Toyota lah 😉
    Kamu jadi guide ato gimana ngikutin si bule2?
    .-= jensen99´s last blog ..Operation Reckless =-.

  16. ini kayaknya menang lagi nih mbak

    yang aku pengen tuh, jalan keliling samosir pake sepeda. biasanya kan pake mobil tuh, ngelewatin tebingnya dll. kalo pake sepeda, pasti seru banget ya mbak! bisa brenti-brenti pas liat pemadangan. naik-naik ke gunung. main air di mata air- mata air kecilnya… ada yang kayak air terjun tapi tingginya cm 2 meter. menggoda banget deh untuk main air disitu…

    ah, mendadak kangen samosir. mudah2an tahun baru ini bisa jadi pulang kesana XDDDD

    #EKA
    Amien 😉 ntar jangan lupa bawa oleh2 yak 😉
    .-= macangadungan´s last blog ..Komik : Tiada Modem HP-pun Jadi =-.

  17. fiuwwww.. petualangan yg seru abiz.. gaya ceritanya bikin deg-degan juga
    palagi wektu di kelok sembilan
    gw mbacanya ampe takut nyebur ke ngarai.. hehee

    kalo gw pulang pake bus..
    jadi sepanjang perjalanan tidur puless
    bangun-bangun udah nyampe kampung..
    gak ada serunya yaahh.. hahaa

    met lebaran Eka,,
    mohon maap lahir n batin
    moga hati menjadi fitri kembali

    #EKA
    Mohon maaf lahir batin juga mas 😉
    skali2 coba melek mas hehehe
    biar bis anikmatin alamnya 🙂

  18. Hahhaa.. kalo yang koor biasanya minimal ada lagu sigulempong 😀
    Jarang lagu butet ama lisoy di koor kan 😀

    Indonesia memang sungguh kaya dan cantik luar biasa. Kurang pandai aja kita ngerawatnya

    #EKA
    Hihihi kalo lagi dijalan, mesti lagu yang girang2 😉
    Setuju! Indonesia memang cantik beneer alamnya!
    .-= Gloria´s last blog ..Yang Adil dong Pak Polisi.. =-.

  19. Jalan darat…? wuih, sudah tak terhitung lagi berapa kali kulalui jawa-sumatera melalui darat, tapi tetap saja sensasi dan kesenangannya tak tergantikan. karena medan yang ditempuh begitu beratnya, maka sering kita dengar istilah bagi sopir yang jago banget itu dengan sebutan ‘SOPIR MEDAN’. itu menunjukkan bahwa sopir yang membawa mobil jawa-sumatera adalah para sopir yang sudah teruji kedahsyatannya…

    kapan ke medan lagi Ka? aku nebeng ya…? hehehe…

    #EKA
    Bener banget uda! Medannya puaraaah bener. Kalo gak kuat mental bisa ketakutan hehehe tapi sensasinya memang luar biasa 😉
    Skr udh gak boleh lewat darat lagi uda…hiks…

  20. Kelok Sembilan ???
    aaaahhh itu keren byanget …

    Saya jadi teringat pengalaman pribadi saya …
    Perjalanan Nekat … waktu masih muda dulu …

    Nyetir Taft GT dari SURABAYA ke PADANG SIDIMPUAN …
    Sendirian … weiceh … (aaarrgghhh gila bener aku waktu itu …)

    And yes You are Right … modalnya cuma nekat dan Peta … !!!

    Ah kapan-kapan aku mau cerita aaahhh …

    Salam saya Ka

    #EKA
    Weleeeeh Surabaya Ooom?
    Itu mah jauuuh bener!! OMG
    Salut deh sama si oom 😉

  21. Oalah, saya juga sering lo laluin jalan darat sumatera. malah tiap hari. haha (wong tinggalnya di sumatera). :mrgreen:

    kalo tersesat sebenarnya gampang aja toh. cukup update status fb, bilang: OIII SOS! Tolong! Dsb. (itu kalo ga ada peta). hehehe

    #EKA
    Ah Amang bis aajah 😉
    Nah masalahnya kalo gak ada yg bisa bantu di FB gimana?
    GPS kali yah hehehe
    .-= pargodungan´s last blog ..Gereja Koq Ga Kelihatan? =-.

  22. Heheh, jadi igt waktu tahun kemarin pulang melalui jalur darat karena pulangnya tiba2 dan g kebagian tiket. Disana bisa kita nikmati betapa indahnya sumatera itu.
    Cuma sedihnya tiba2 mobil yg saya tumpangi itu tiba2 rusak, hiksss terpaksa dech tiba2 berhenti di jalan yg g tau dimana n gelapp.. tp semuanya sangat indah (a nice trip)

    #EKA
    Mobil rusak? Waaah itu seninya mudik mbak 😉 hehhe
    tapi memang alam Sumatera elok nian!

  23. Wow….
    Kelok sembilan… Kelok 44… Kelokan2 tajam (sekali) di pesisir Painan.. Diselingi pemandangan2 alam menakjubkan..

    Semua itu tak tergantikan nilainya yaa..

    Jadi ingat perjalananku naik motor dari Medan ke Bali 2 tahun lalu dan dari Bengkulu sampai Banda Aceh tahun ini. Baru aja aku selesai meng up load

    #EKA
    Oom tau apa yang saya maskudkan kan? 🙂
    Pemandangannya bikin meringis 🙂
    Ride reportnya dirumahku. 🙂
    .-= Nug´s last blog ..Peaceful River =-.

  24. saia jadi ingeT wktu SD saia prnh puLang k manado via daraT dari makassaR,,,
    daH gtu smpat ad insiden ban kempess puLa.. 😐
    baca tulisanx mba ekA..saia jdi pingin mengulang masa2 itu lgi… 🙂

    btw..saia bRu NGEHH kLo mba eKa dah pindah rumah…*kemanaaa ajahhh loe chie…..???!!!!!! 😳 *

    #EKA
    Asyik kan jalan darat itu? Seru kan? 🙂
    Selamat datang di rumah baru yah 🙂

  25. Gak terima, gak terima!!!!
    Lahat sudah aman kok, gak ada lagi bajing lompat!!!

    Btw, udah nyampe lahat kok gak sekalian mampir ke pagar alam, cuma 1 jam perjalanan, hubungin aku trus kita bisa kopdar hehehehe…..

    #EKA
    Yakiin? bajing lompatnya udh gak ada?

    1. Kan bajing lompatnya sekarang sibuk ngeblog hehehe…..
      *Sudah jarang kok terdengar bajing lompat beraksi di daerah itu*

      #EKA
      tetep harus waspada tauuuu 😉
      ck..ck..ck.. ternyata gue baru tahu selama ini lu otak komplotan si bajing yaaaa?
      ck..ck..ck…

      1. huahahahaha….kecewa yah gak di ajak kopdar????
        bro hajierr kok gak pengertian sih, mbak eka kan lagi menikmati suasana sama suami tercinta. kalo lw dateng, ntar pas mau exotic2an, bisa gagal dunk. exotic2an kan gak mengenal waktu exotic apaan nih hi hi hi….

        #EKA
        ck..ck..ck..
        Zia udh kayak kuda liar neh setelah bertapa 30 hari 😀 hahaha

  26. Mampir sejenak mau nikmatin pemandangan…sekalian kunjungi sahabatku… Moga acara mudiknya menyenangkan… 🙂
    Salam hangat.. Salam damai selalu…utk Mbak Eka dan Keluarga….

    #EKA
    Thank u mas Ar 😉
    salam buat keluarga juga…

  27. Hai!!!
    Waah.. Mbak Eka pernah mampir dan menginap di Lubuk Linggau ya?? Senangnya!!! Karena aku tinggal di kota ini. Lubuk Linggau memang terkenal dengan sebutan kota Transit karena kemana-mana biasanya melewati sini. *Semoga menyenangkan waktu menginap di Lubuk Linggau yah 😉 Oya, menginap di hotel apa? Hotel Royal, Lintas Sumatera, Transit atau Hotel Citra hehehe?? penasaran soalnya…

    Dari Lubuk Linggau perjalanan selanjutnya melalui Jalan Lintas Sumatera yang lempeeeng bgt.. meski ada grotol sana-sini, tapi menurutku jalan ini lumayan nyaman dilalui. Jalan ini dibangun -dulunya- oleh orang Taiwan sekitar tahun 80-an dan disebut juga Jalan RCA.

    #EKA
    Oh ya? Slaam kenal mbak Henni yah 😉
    lupa nginap di hotel apa di Lubuk Linggau 😉 sorry nih, soal nama gue tulalit hehehe
    ah ya jalan lintas sumatera sesudah lubuk linggau memang bagus tapi bikin ngantuk 😉 makanya kami bernyanyi hehehe

  28. Hei, aku juga pernah lho jalan darat melewati kelok sembilan, dari Pekanbaru ke Bukittinggi, terus ke Padang. Wah, pemandangan alamnya benar-benar asyiiik. Pengin mengulang sekali lagi!

    Itu foto jam Gadang Eka yang njepret? Top markotop! Bagus biangeeet …
    Kapan ke Medan lagi Ka? Aku ikuuut … ! 😛

    #EKA
    Kayaknya udh bisa buka travel neh.. jalan darat ke Suamtera, udh ada bunda, mbak Em, and uni yang daftar ehhehe 😛
    .-= Tuti Nonka´s last blog ..Debur-Debur Ombak Cinta =-.

  29. Eh, untuk bikin dua foto itu, yang di sofa kulit macan itu, Eka nyempetin ganti baju ya? Hihihi … narsis powl ya, sama dengan aku 😛

    #EKA
    hihihi ketahuan bunda 😉
    baru bunda yg ngomongin ituh hehehe :p
    TOS bunda
    sesama pecinta foto, harus akur dunk 😉

    .-= Tuti Nonka´s last blog ..Debur-Debur Ombak Cinta =-.

    1. dasar ibu-ibu… sempat-sempatnya memperhatikan baju… huahaha… aku gak tahu kalau gak dibilang sama bu tuti… hahaha… 😀

      #EKA
      xixixixixi
      makanya uda bukan ibu2 😉
      kami kaum hawa sih yang begini pasti memperhatikan dunk hehehe

      1. [OM Vizon]
        saya malah berpendapat lain, agak lain, sedikit berbeda, tapi pada intinya sama!!!!

        foto pertama:
        di ambil pada saat, hendak berjelajah di dunianya bersama sang suami

        foto kedua:
        di ambil setelah penjelajahan itu mencapai puncak, alias sudah selelsai

        kesimpulan dan fakta menurut kacamata sinting:
        foto pertama mengenakan gaun hitam dengan tali yang kecil dan lebih kecil sari 1 jari, dan gambar di ambil dari belakang, posisi tidaklah duduk seperti gambar kedua. siapa lagi yang ambil gambar??? 🙂

        kemudian foto yang kedua di ambil dari depan, posisinya tak lagi tiduran melainkan hanya duduk dan santai tanpa ada aroma ehmmmmm!!! jenis gaun yang dikenakanpun, kayak gaun kamasutra dan sedikit beraroma baju tidur kekekekeekekekkkkk

        ketawa sampai muncrat huahahahahahaahhaha kabuuurrr, sebelum di tabrakin mbak eka pake atoz huakakakakkakakakakaka sekalian ngumpet di kandang kebo hi hi hi hi….selamat menikmati liburan mbak eka

        #EKA
        Woooiiiii sinting!!!!
        Mesum bener otaknya 😛
        hadoooh setannya udh lepas lagi setelah diiket pas lebaran kemaren kayaknya ahahhaha

  30. jalanan duri itu dulu gak parah-parah amat..
    tapi, semenjak ada orang IT yang tinggal di situ, kerusakannya bertambah, huahahaha…. dipentungin Ria

    #EKA
    Eeeh uda.. menurutku itu benar lho!
    kayaknya memang gara2 IT cewek di duri yang pas mo pindah kesana ngangkut barang dari jakarta sampai dua tronton 😀 ahhaha

  31. Waww…
    Alam yang elok dan berliku…
    Apalagi daerah Toba menuju Balige…
    Asik and aarsik…
    so pasti..

    #EKA
    Betul banget 😉

  32. yang kebayang…
    sandaran aura kasih menelusuri keindahan jalanan sepanjang sumatra hi hi hi…

    pantesan aja, sebelum2nya posting wisata alam mulu
    ternyata mau pergi berlibur. alamnya exotic, tapi tak exotic foto mbak eka yang waktu snorkling he he he

    #EKA
    gak ada recehan buat lu Zi 😛 hahahha

  33. kayaknya lebih menantang daripada trans borneo nih…

    semoga menang lagi yahhh, ntar hadiahnya mo dinamain apa lagi nih

    #EKA
    trans borneo lom pernah nyoba 😛
    gak bisa bandingin hehehe
    anw adanya istilah Supir Medan siy bukan Supir Broneo hahah

  34. wahh…yang abis pulang kampung banyak oleh-oleh donkksss.. :mrgreen:
    kebetulan saya juga pernah denger cerita dari bokap, kalo lintas sumatera bisa mengajarkan kita arti sabar di jalan mba..juga hati-hati sama Garong alias perompak.. ternyata perjalanan kesana ga cukup waktu seharian kaya ke jawa ya ?? busyettt…sampe nginep di jalan segala macem ck..ck..ck bagus buat petualangan dengan aroma pemandangan gunung dan jurang wawww.. :mrgreen:

    -salam- ^_^

    #EKA
    Musti suabaaar abis mas!
    Kalo enggak bisa celaka…. 😉
    Yep pemandangannya memang keren markeren 😀 maksa bener siy hehehhe
    .-= Hariez´s last blog ..Angin =-.

  35. tgl 8 desember 2011 ini aku akan berpetualang (melakukan perjalanan dari jogja ke palembang ( hanya berdua, aku selaku sopir dan ibuku penumpangnya. semoga petualangan ini mengasyikkan. Salam.

  36. saya rencana ke bengkulu berdua saudariku… ada saran? apakah perjalanan aman? diliat dari petualang kamu sangat menantang sekali… smoga perjalanan aman ya…..

    1. Perjalanan saya dulu sih aman ya. Kuncinya jalan siang, kalau menjelang sore langsung berhenti di kota terdekat dan menginap, pokoknya setelah jam 5 tuh udah gak boleh jalan lagi karena ngeri bajing loncat atau rampok.

      Semoga petualangannya lancar yaaa ^_^

  37. Saya minta tolong kepada saudara & rekan2 semua untuk petunjuknya. Saya merencanakan tahun 2014 ini akan mudik ke Padang Sidempuan dari Surabaya. Kira – kira lintas mana yang paling cepat untuk dilalui. Saya terakhir pulang tahun 1997 lewat lintas timur tapi keluar kembali ke Muaro Bungo dan seterusnya ke Solok, P. Panjang, Bukittinggi dst. Apakah ada jalur yang lebih singkat lagi. Terima kasih sebelumnya. Catatan : Saya & Istri serta anak 2 orang.SMP & TK.

  38. Cerita Eka, menjadi salah satu referensi saya yang melaksanakan jalan darat dari Mataram Lombok NTB sampai dengan Medan Sumatera Utara tanggal 22 Desember 2013 (supir sendiri) dengan penumpang anak istri….. Mantap………….

  39. Itu perjalanan anda dari mana awalnya? Jakarta atau bandar lampung? Tujuan anda kemana saat itu? Kalau saya boleh tau, kira2 kalau perjalanan dari jakarta ke pekanbaru melewati kota apa saja ya? Saya suka travelling. Tp belum pernah coba ke pekanbaru.

  40. Kalau untuk berpetualangan jalan darat ke sumatera saya sich sering mbak..dr jakarta ke padang hampir tiap tahun pas lebaran..dan kalau utk kemedan dan aceh pun saya jg sdh pernah..mmng asik kalau utk kesumatera baik ke padang..pekan baru..medan dan aceh melalui jalur darat pun krn penuh sensasi..bahkan waktu thn 2013 kmrn saya cm bertiga saja sm nyokap dan adik saya perempuan dan saya nyetir sendirian lg…benar benar asik walaupun kadang mata ngantuk tp terasa tidak ngantuk krn adrenaline lintasnya yg membuat asik..dan perjalananny pun nonstop cm istirahat makan saja…

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.

Atas ↑