Central Park di Musim Gugur

Pengalaman Mencium Wangi Kotoran Kuda Hingga Naik Becak di Central Park, New York

Apa?! Naik becak? Di Amerika? Masa iya ada? Hahaha… Jelas ada dong. Setelah belasan tahun nggak naik becak, saya juga nggak nyangka sih kalau bakalan naik becak lagi. Maklum, becak kan udah digusur dari Jakarta. Dan nggak tanggung-tanggung, kali ini naik becaknya di  negerinya Donal Trump segala.

Jadi ceritanya begini, berawal dari keinginan saya dan Imma, sahabat saya yang pengen menjelajah Central Park maka kami pun nekat memisahkan diri dari rombongan besar. Naik Subway Metro yang terkenal padat (dan terus terang menurut saya agak creepy itu) kami pun menuju ke 5th Ave.

The famous Central Park dengan rerimbunan pohon yang cantik di musim gugur
The famous Central Park dengan rerimbunan pohon yang cantik di musim gugur

Central Park adalah taman seluas 341 hektar yang merupakan paru-paru hijau Kota New York. Tersohor banget, sering jadi tempat syuting film-film tenar seperti Home Alone, When Harry Meet Sally sampai Maid in Manhattan segala. Kalo serial TV sih, Central Park ini sering jadi latar penemuan mayat di film-film CSI atau fim bergenre kriminal macam Law and Order gitu. Duh, pokoknya Central Park (yang bukan di Grogol ini) hits banget deh! Dan udah jadi semacam wish list saya buat dikunjungi kalo ada di New York.

Jangan Remehkan Emak-Emak, di Mana Aja dan Kapan Aja Semua Bisa Ditawar

Setelah turun dari Metro New York saya pun berjalan kaki mencari pintu masuk Central Park. Serius agak bingung cari pintu masukknya, jadi kami jalan aja lurus gitu. Tapi mendadak mata saya berhenti, seolah menemukan harta karun, mata saya langsung berbinar lebar melihat jajaran penjaja buku bekas di trotoar.

Nggak nyangka nemu penjual buku di depan Central Park.
Nggak nyangka nemu penjual buku di depan Central Park.

Saya melihat-lihat sebentar tapi kemudian keasyikkan saya dihentikan oleh suara Imma. “Mbak, ayooo. Kita cari pintu masuknya. Udah agak sore nih,” begitu rengeknya.

“Di mana ya pintu masuknya?” gumam saya pelan.

“Aku nggak tau juga, Mbak,” jawab Imma pendek yang bikin saya garuk-garuk kepala. Lha dia ngeburu-buru saya tapi setali tiga uang, nggak tau juga di mana pintu masuk taman ini. Hahaha. Saat kami berdua celingukkan kebingungan tiba-tiba sesosok tubuh tinggi besar menghampiri kami.

“Hey my friend!” Begitu sapanya dengan suara menggelegar. Suara berat bariton yang serak-serak banjir gitu. Saya terlonjak kaget. Bukan karena sosok tinggi besar itu Will Smith yang kebetulan lagi lewat, bukan, bukan diaaaa. Kalau Will Smith sih mungkin malah saya jadi ganti histeris. Hahaha. Tapi, ya karena emang orangnya gede banget dan suaranya kencang! Dan saya mendadak waspada, takut ditipu atau dihipnotis. Emang ada hipnotis di Amrik, Ka? Ya nggak tau sih, tapi waspada boleh dong ya.

“Hey, my friend! I just wanna show you something my friend…” Entah kenapa pria itu terus-menerus memanggil saya “my friend” padahal saya nggak merasa jadi temannya. Dan entah kenapa ia mendekat-dekat terus sama saya dan Imma. Nah, nah, gerak-gerik dan sapaannya mencurigakan kan? Saya jadi makin waspada. Kali ini bukan balon yang saya pegang erat-erat tapi tas saya yang isinya kamera dan pasor itu, saya dekap seerat-eratnya. Saya dengarkan ocehannya. Tentu sambil tetap waspada. Ah ternyata, intinya dia ngalor ngidul itu mau menawarkan jasa narik becaknya dia. Saya dan Imma tersenyum, dengan sopan kami katakan tidak karena kami kan pengen jalan kaki keliling Central Park! Duh, masih muda dan sehat gini kok malah naik becak? Jalan kaki atau jogging menikmati pemandangan dong.

Kami melanjutkan perjalanan kami, ternyata beberapa meter kemudian pintu masuk Central Park sudah ada. Dengan riang gembira kami pun melangkahkan kaki masuk ke dalam taman. Semangat 45 mau mengelilingi tempat ini. Belum juga 100m kami berjalan kaki,  mendadak angin bertiup cukup kencang. Menerbangkan dedaunan, bau tai kuda dan juga udara dingin yang menusuk wajah. Kenapa ada tai kuda? Ya karena selain becak, ada kereta kuda juga yang bisa dinaikin sebagai moda transportasi mengelilingi Central Park. Persis seperti di film Home Alone itu lho.

central-park-new-york-2

Anyway, bulan November di New York memang belum musim salju, tapi suhunya sudah mulai dingin dan anginnya memang nggak bersahabat banget. Saya dan Imma berpandangan. Tanpa bicara pun kami tau kalau kayaknya tekad kami keliling Central Park di sore hari adalah tekad nekat yang bisa bikin kaki pegel tak terkira bonus mata berair kedinginan dan pipi sebagian bisa beku kena tiup angin terus-terusan. Selamat tinggal deh impian sok-sok mau jalan kaki di Central Park. Hahaha. Nggak sadar umur banget sih ya 😛 . Tanpa dikomando, saya dan Imma balik lagi ke bagian depan taman. Mau mencari pria besar yang bikin saya waspada banget tadi.

Imma berbisik, “Mbak, nanti kalo dia naikkin harganya gimana? Tadi kan kita udah tolak dia?” Saya tersenyum simpul mendengar bisik-bisik Imma, dia belum tau kalau urusan sama emak-emak macam saya, segala apa juga bisa ditawar! 😛

“Hey, my frieeeend!” Teriak saya memanggil pria itu, yang ternyata bernama Ezy. Ia menoleh dan tersenyum lebar. Senyum yang seolah berkata, wah ada calon penumpang yang hampir lepas balik lagi nih. “I want to take your ride, but we don’t have much money….” Begitu kalimat pembuka saya. Senyummya menciut demi mendengar kata-kata saya. Hahaha. Emak-emak banget nih, pasti begitu pikirnya. Tapi tawar-tawaran tetap dilakukan, tentu kali ini dengan saya banyak tertawa dan gantian  memanggil dia “my friend” Huh, Emang dia aja yang bisa sok kenal? Saya juga bisa dong! 😛

Akhirnya harga paket tur Central Park pun disepakati $50 untuk 6 spot pemberhentian dan itu sudah termasuk tips. Saya menepuk dada bangga, ternyata ketrampilan saya menawar masih berguna juga. Harga tur ini termasuk murah jika dibandingkan dengan tur kereta kuda yang jelas lebih mahal dibandingkan dengan becak.  Sebenarnya saya pengen banget naik kereta kuda biar kayak putri raja (halah! :P), tapi apa daya kantong tak sampai. Hahaha. Paket tur kereta kuda berkisar  $120 untuk 20 menit keliling Central Park. Kereta kuda yang mengingatkan saya pada Maculay Culkin di film Home Alone dulu. Namun setelah saya pikir-pikir, satu juta rupiah lebih untuk perjalanan yang tak sampai 30 menit itu kurang ramah untuk kantong saya. Makanya becak memang jadi pilihan yang pas deh.

Naik becak di Amerika. Ada becak juga di sini rupanya!
Naik becak di Amerika. Ada becak juga di sini rupanya!

Yang menarik dari naik becak di Central Park adalah saya duduk berselimutkan kain tebal karena seperti yang tadi saya bilang: angin sorenya kencang, bikin cuaca cukup dingin. Ini muka kayak mau mati rasa ditabok-tabok angin yang dingin. Ohya, selimut disediakan Ezy si pengemudi becaknya lho, how thoughtful. Sungguh ini kali pertama buat saya naik becak dengan selimut, rasanya lucu sekaligus aneh tapi nyaman. Pengalaman yang tak terlupakan!

Impian Masa Kecil Yang Terwujud Nyata

central-park-new-york-8-the-bow-bridgeCentral Park saat musim gugur itu artinya melihat taman dengan degradasi warna daun yang cantik. Beberapa pohon memperlihatkan daun yang menguning indah, sementara pepohonan lain terlihat merah tua atau bahkan ungu. Taman di tengah kota ini selain cantik juga menjadi tempat banyak syuting acara TV dan film. Yang paling membekas itu serial TV Glee. Dan kalau ad ayang ingat, ending film AADC 2 yang Rangga ngejar Cinta juga syuting di sini lho! Rasanya nggak percaya saat perlahan tapi pasti saya menyusuri taman ini dan menyibak tempat-tempat syuting film terkenal itu. Hati saya melayang dan bersemangat sekaligus haru. Astaga, saya ada di tempat yang biasanya saya lihat di TV saja! Saya berada di sini, nyata. Saking nggak percayanya, saya mesti mencubit pipi berkali-kali. Saya betul-betul seperti menghidupkan kembali acara-acara televisi yang saya lihat dulu di kepala, bedanya kali ini saya melihat dan merasakannya langsung, bukan cuma menonton dari kotak sebesar 32’ saja.  Ohya, bukan hal aneh melihat  public display affection di taman ini, mulai dari pelukan sampai ciuman panas. Jika jomblo bepergian ke sini, saya pikir bisa-bisa sakit hati. Hehehe.

Things to See and Do in Central Park:

central-park-new-york-4-balto-statue

Melihat patung Balto, anjing Siberian Husky yang berlari menembus badai salju hingga temperatur minus 40c demi membawa vaksin untuk menyelamatkan penduduk Kota New York dari epidemic difteria di awal tahun 1900an.

The Mall and Literary Walk. Salah satu syuting When Harry Meet Sally and Main in Manhattan
The Mall and Literary Walk. Salah satu tempat syuting When Harry Meet Sally and Maid in Manhattan. Abaikan cewek narsis berbaju hitam itu ya 😛
Bethesda Fountain
Bethesda Fountain
Milton Tile Ceiling di Bethesda Terrace. Tempat ini cantik banget!
Milton Tile Ceiling di Bethesda Terrace. Tempat ini cantik banget!
Cherry Hills Fountain
Cherry Hills Fountain
The Lake at Central Park. Banyak apartemen selebritis menghadap ke danau di taman ini. Begitu kata pengemudi becak saya.
The Lake at Central Park. Banyak apartemen selebritis menghadap ke danau di taman ini. Begitu kata pengemudi becak saya.

Satu yang harus disambangi saat di Central Park adalah Bow Bridge. Salah satu jembatan yang romantis banget di Central Park, saking romantisnya sampe-sampe disebut sebagai Jembatan Cinta. Banyak pasangan yang foto-foto atau sekedar duduk memandangi jembatan ini, sementara yang kelebihan tenaga menyewa perahu dan sibuk mendayung mengarungi sungainya. Saya sih ogah, anuh… Nggak terlatih megang dayung, lebih terlatih megang duit 😛 eh.

Pengennya gandengan tangan ama suami di jembatan ini. Tapi ama Imma dulu juga gpp deh. Hahaha
Pengennya gandengan tangan ama suami di jembatan ini. Tapi ama Imma dulu juga gpp deh. Hahaha

Yang saya dengar dari pengemudi becak kami, banyak pria melamar pacarnya di sini. Romantis memang berdiri di atas jembatan dengan daun-daun warna kuning berguguran dan semilir angin menerpa wajah. Tak lupa tangan digenggam mesra pacar. Wah, rasanya bukan seperti melihat lokasi syuting tapi malah jadi bintang film yang lagi syuting di sini!

Ini Ezy, pengemudi becak kami. Lihat, badannya tinggi besar gitu kan? Tapi memang badan kuat kayak gitu yang memang dibutuhkan buat menarik becak isi emak-emak kayak saya hahaha
Ini Ezy, pengemudi becak kami. Lihat, badannya tinggi besar gitu kan? Tapi memang badan kuat kayak gitu yang dibutuhkan buat menarik becak isi emak-emak kayak saya hahaha
Berharap ketemu selebriti! Hahaha
Berharap ketemu selebriti! Hahaha

Sekitar satu jam saya berkeliling Central Park. Satu jam menggunakan becak, jika berjalan kaki mungkin butuh waktu lebih lama lagi ditambah napas yang ngos-ngosan. Tapi jika ada kesempatan mengunjungi Central Park lagi sepertinya saya ingin jalan kaki saja. Biar bisa meresapi aura kota New York yang sibuk, yang penuh dengan ketergesa-gesaan namun menghangatkan hati hingga meninggalkan jejak tersendiri di sudut jiwa. Satu harapan saya, semoga suatu saat bisa papasan sama artis atau selebritis yang lagi ada di New York. Brad Pit kek, Will Smith kek atau Lady Gaga juga boleh! 😛

Selamat Hari Kamis Sobat CE, kapan terakhir kali kamu naik  becak?

Tips Mengunjungi Central Park:

  1. Sebelum mengunjungi Central Park ada baiknya mengecek jadwalnya dulu karena kadang-kadang taman ini ditutup jika ada acara besar.
  2. Jika cuaca sedang baik dan stamina bagus maka kita bisa berjalan kaki mengitari taman yang sungguh asri ini. Namun jika waktu berkunjung minim dan kaki sudah lelah, nggak usah malu naik becak atau kereta kuda.
  3. Jangan malu juga buat menawar harga tur naik becak atau kereta kuda. Ohya, harga tersebut di luar tips ya. Jadi sediakan uang lebih untuk tipsnya.
  4. Waktu terbaik mengunjungi Central Park adalah pagi hari. Belum terlalu ramai sehingga bisa leluasa mengambil foto.
  5. Kenakan coat atau mantel jika bepergian ke New York saat musim gugur. Sediakan sarung tangan juga boleh. Anginnya kadang emang agak nakal.

 

Baca juga:

  1. New York yang Riuh tapi Hangat di Hati
  2. Akhirnya Menginjakkan Kaki juga di Patung Liberty
  3. Menikmati Kota New York dari Kayuhan Sepeda

 

Iklan

68 respons untuk ‘Central Park di Musim Gugur

Add yours

  1. Wah indah banget central Park nya.
    Btw takjub ada becak di sono hehehe. Kalo aku sih sampai bosan naik becak, di jember banyak becak. Klo suami keluar kota, kemana-mana aku jalan kaki atau naik becak aja *balada emak2 nggak bisa nyetir 😀

  2. Eka, kl smp double maapkan daku ya … td komen kok gak ditambahin tips-nya dgn bawa sejenis Antangin…buat menangkal angin nakal… wes dewes dewes ya bablas angineeeee *beruntungnya dirimuh sampai ke US*

  3. aaghhhhhh aku jd inget pas di beijing, kita ikutan tur naik becak gini juga mbak, nyusurin hutong area ;p.. dipakein selimut juga :D.. krn lg winter waktu itu.. ga nyangka di amrik juga ada :D.. dalam rangka apa mbak ke sana? kerjaan ato liburan? 🙂

  4. Cantiiik bgt Central Park pas musim gugur.. Seneng ngeliatnya.. Pas lg di sana berasa lg ada di dlm scene ya mba Eka.. 😀 Lumyan bgt ya ada jasa becak jd bisa lbh cepat buat yg gak punya bnyak waktu apalgi CP luas bgt ya mba..

  5. Terakhir naik Becak tahun lalu pas pulkam ke Indonesia…:) becak di kampung yang bentuknya kayak Harley Davidson dan suaranya berisik banget 😀 wkwkwk

    Btw Horas salam kenal Eka 🙂

  6. Sama kayak Dewi. Masa kecil di Siantar, kota kecil di Sumatera Utara, sangat akrab dengan Betor, bahkan ayahku salah satu pemiliknya. Suaranya berisik banget. Hahaha…

    Setuju, jembatan cintanya mengundang ‘love is in the air’ ya,

    Semoga suatu saat bisa ke sini, Aamiin…

  7. Aku lospokus, matanya liat Ezy muluk!
    Itu giginya bisa putih rapi banget ya.
    Duh pingin duduk santai di sana, sambil baca novel trus minum coklat panas. 😍😍😍

  8. Wkwkwk, mbaa Ekaa aku suka banget sama quote-nya ‘jangan remehin emak-emak’ karna memang bener hahaha #hidupMamak beteweth aku suka sama fotonya mba Eka yang sendiri trus liatin langit apa pohon ya itu mba 😀

  9. Ezy mirip Jamie Foxx kalo kubilang hehe. Dan aku mengingat-ingat film holiwud mana aja yang aku tonton dan syuting di taman ini. Dan, hola, aku ingat satu judul. Maid in Manhattan. Duh jadi kangen nonton ulang (kangen mbak J-Lo hehehe)

  10. Waaah pemandangannya bagus banget di NY. Seru juga ya ada becak begituan. Kalau di Jepang, sekali naik becak bisa sejutaan. :’))))

  11. Film romantis terupdate yg menampilkan Central Park, AADC2 kmrn hahaha. Duh kalo pas winter gt gak kebayang dinginnya. Bagusan musim gugur gini ya, mskon angin udah sembriwing dingiiiin. Tapi bisa dialihkan kalo udah ngeliat warna warni daunnya, cantiiiik banget. Tfs yaaa, semoga someday bisa sama suami juga ya kita ke sana hahaha. aamiin…

    1. Hahaha cuma di bagian akhir ya di Central Park-nya tapi hot ada adegan kissing juga.
      Aku update di blogku ah soal iniiii. Thanks udah ngingetin yaaa.
      Amin, amiiin, semoga bisa segera ke siniiii

  12. menahan napas selama membaca tulisan ini. aku pengen ke central park lagi suatu hari nanti. bareng anak-anakku. amiiiiin. aminin dong kaaaaa hahahahah

  13. Aslik gue juga baru tahu ada becak di kota sekelas New York. I wonder, kira-kira berapa ya pendapatan Ezy dalam sebulan? Cukupkah buat hidup di kota sekeras New York? Karena melihat setelannya, yah, udah agak bladus gitu warna mantelnya. Anggaplah buat sedekah juga buat abang sopir becak di sana, kak 😀

    Jadi Central Park ini luas banget ya, melebihi KRB. Kirain segede Central Park Grogol hahahahaha

    1. Huahaha jauuuh jauuuh banget beda gedenya antara CP NYC ama yang di Grogol. Hihihi.
      Keknya pendapatannya lumayan sih, ohya dia lagi nabung karena pacarnya mau melahirkan katanya.

  14. Huuuh udah lama banget naik becak. Di Dublin ada juga, biasanya buat angkut orang mabuk yang mau keliling pub, atau mau pulang tapi ditolak taksi. Aku sendiri ogah naik becak, ngeri karena pedagangnya banyak yang jualan drug.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: