Selalu Ada Waktu untuk Kamu, dan juga Kopi!

Cara Baru Menikmati Kopi Hitam ala EKA

Sesibuk apapun, saya selalu menyediakan waktu barang 10-20 menit untuk ngopi. Bukan apa-apa, kopi, apalagi espresso (tentu yang double shot!) adalah sahabat terbaik saya selama ini. Kopi selalu menemani saya saat hectic dan ribet ngurus anak. Kopi juga yang tidak berkhianat saat sudah lelah dikejar deadline menulis, bikin pikiran tetap segar dan tajam, analisa jalan serta mampu tetap fokus. Buat saya, kopi adalah penyemangat yang paling bisa diandalkan. Jempol banget!

Tapi, apa mau dikata ya cyin, lain di lidah, lain juga di hati jantung. Dokter meminta saya untuk mengurangi kopi karena asam lambung saya yang seringkali tinggi, belum lagi jantung yang kadang berdebar-debar terlalu cepat. Duh, rasanya dunia kayak runtuh. Hahaha. How can I function without my coffee? How?! Udah kebiasaan banget ngopi, hitam pulak! Sampe teman-teman saya suka ngeledek, “kopi atau hidup tuh? Pahit amat!” Hahaha. Nah lo, pusing nggak tuh? Suka kopi tapi nggak boleh ngopi? 😀 Doeng!

Jujur aja, menghilangkan kebiasaan itu nggak mudah. Namun, Tuhan itu emang sayang sama mahluk ciptaannya. Tak dibiarkannya saya gundah gulana kelamaan. Puji Tuhan, alhamdullilah, Praise the Lord banget.. Saya dapat jawabannya dari Nescafe Dolce Gusto. Sudah lama saya adalah pengguna setia mesin kopi mungil yang ringkas ditaruh di pojokan rumah itu. Saking sayangnya, bahkan mesin kopi Nescafe Dolce Gusto ini saya namai penguin Hehehe. Kenapa sayang banget? Ya, karena bujet saya buat ngopi di luar bisa turun drastis dengan ngopi di rumah. Tahun lalu, saya sampe nulis how Nescafe Dolce Gusto improve my quality time with hubby. Buat yang penasaran, baca review-nya di sini ya!

Ohya, Nescafe barusan ngeluarin 3 kapsul varian baru yaitu Nyumba Lungo, Ristretto Ardenza, dan Espresso Intenso Decaffeinato. Nah, yang terakhir ini adalah life saver buat saya, dan juga mungkin buat kamu! Kenapa? Karena ini adalah espresso versi decaf. Kadar kafeinnya lebih rendah. Cocok buat yang suka rasa kopi, tapi nggak bisa memproses kadar kafein tinggi karena maag atau jantungnya nggak kuat lagi. Kayak saya 😛 hehehe. Cara bikinnya gampang banget pula. Intip video ala-ala saya di sini ya:

Soal rasa, walaupun decaf, tapi tetap strong kok! Pahitnya tetap menggigit dengan sedikit rasa asam yang bikin waktu minum kopi terasa makin nikmat! Nylekit-nylekit gimana gitu. Apalagi wanginya pun otentik! Keras khas kopi hitam. Me loving it so much, karena Espresso Intenso Decaffeinato ini memuaskan lidah saya yang udah kecanduan kopi item tapi jantung dan maag saya tetap aman jadi dokter nggak mencak-mencak. Bonus pula bisa tetap fokus kerja. Hehehe. Akhirnya saya punya cara baru minum espresso yang menyenangkan semua pihak. Yeay! Semoga dengan dikawani si espresso decaf ini outline novel kedua bisa lancar keluar. Doakan yaaa! :*

Anw, selamat hari Selasa Sobat CE, sudah ngopi belum hari ini?