antara EKA & anggota DPR yang terhormat

Di tulisan sebelumnya saya sudah membeberkan perlakuan semena-mena salah satu anggota DPR kepada saya. Sungguh hingga detik ini saya tidak tahu kenapa takdir begitu senang membuat saya berurusan dengan para pemimpin – pemimpin rakyat yang bersemayam di bilangan Senayan itu. Mulai dari berurusan dengan mereka karena kantor hingga urusan – urusan tak terduga dimana murni tangan takdir sedang bermain dengan saya. Nah sekarang saya ingin berbagi satu lagi pengalaman pribadi berurusan dengan salah satu pejabat pemerintah tersebut yang timbul diluar konteks pekerjaan.

 

——————————-

Dering ponsel yang keras mengacaukan nyenyaknya tidur saya di suatu hari di Bulan Oktober. Huuh.. pagi buta begini siapa juga siich yang mau telepon – telepon ?! Ampuuuun dech saya kan bukan kalong yang jam begini masih segar bugar. Jadi tentu saja dering posel itu saya acuhkan, sedang enak – enaknya dibuai mimpi mana mau diganggu. Ingat ! apapun yang gantung itu gak enak ! J Tapi dasar ponsel gak tahu diuntung ! ooops maksudnya si penelepon yang tak tahu diuntung, sudah dicuekin tetap tidak menyerah begitu saja. Teruuus saja berdering memekakkan telinga. Dengan mata setengah terpejam saya angkat itu ponsel dan suara diseberang sana langsung membuat mata saya melek lebar – lebar sekaligus meloncat dari tempat tidur. Maaaaak !! Hari ini saya mesti terbang ke Surabaya dengan penerbangan pertama untuk suatu event dan si penelepon yang ternyata dari perusahaan taksi langganan mengabarkan bahwa taksi yang akan membawa saya ke bandara telah menunggu 15 menit di depan rumah.

Wadooooh, dingin udara awal musim penghujan sukses meninabobokan saya. Cepat saya lari menuju wastafel, cuci muka, berganti pakaian dan langsung menyambar satu tas travel dan satu tas tangan. Beruntung semua perlengkapan sudah saya siapkan tadi malam, jadi tanpa mengecek pun saya tahu semua keperluan sudah lengkap dan aman. Tergesa – gesa saya masuk kedalam taksi dan kepada pak supir saya cukup berkata pendek, “ngebut ya pak dan bangunkan saya kalau sudah dekat bandara” (hehehe gak mau rugi jatah bobonya 😉 ).

Sampai di bandara, saya berlari – lari menuju ke counter chek in. Lega rasanya setelah tahu bahwa penerbangan ditunda 45 menit. (Bener dech baru kali ini saya tersenyum lebar ketika penerbangan terlambat 😀 ). Melenggang kangkung saya berjalan ke ruang tunggu dan cacing – cacing diperut saya yang tidak pernah kompromi itu berteriak – teriak kelaparan. Celingak – celinguk sebentar akhirnya mata saya tertuju ke kedai roti bundar – bukan topi lho- berwarna cokelat dengan rasa dan harum kopi yang khas dan didalamnya ada cheese yang eunak ! Saya memutuskan untuk membeli sarapan roti disana. Keputusan yang saya sesali, karena disitulah petaka itu mulai terjadi !!

Saya adalah pembeli pertama yang datang dan ternyata untuk sebuah roti dan secangkir kopi yang saya beli sang kasir tidak memiliki kembalian dari uang pembayaran yang saya sodorkan. Dan sang kasir tidak membantu sama sekali, usaha gitu kek untuk cari uang kembalian atau gimana. Dia cuek saja. Padahal saya benar-benar tidak punya uang kecil, sudah habis untuk membayar taksi. Dan tidak mungkin saya membatalkan pembelian roti itu, lha wong sudah saya gigit sedikit hehhehe (kebiasan jelek yang gak bisa hilang, makanan belum dibayar tapi udh dimakan hahahaha). Ditengah kejengkelan karena sikap dingin kasir dan kebingungan karena saya harus bayar pakai apa. Tiba – tiba dari belakang terdengar suara berwibawa.

“Makanan mbak ini sekalian saja sama saya,” suara bariton itu memaksa saya menoleh ke belakang. Seorang bapak setengah baya namun terlihat masih gagah tersenyum bijak melihat kesulitan saya. Sepertinya ia sudah mengamati saya dari tadi.

“Oh gak usah pak, ini saya lagi nunggu kembalian aja koq,” saya berusaha menolak tawaran yang memang saya butuhkan itu dengan halus. Walaupun butuh, ya tetap gak enak aja tiba – tiba dibayari orang tak dikenal. Lagian ingat gak dulu waktu masih kecil ibu selalu menasehati kita agar hati – hati sama orang asing? Yaaa walopun bapak ini terlihat arif tetap saja kita harus waspada.

Namun akhirnya saya mengalah untuk dibayari karena si kasir sialan itu memang gak mau membantu mencarikan uang kembalian. Sebagai rasa terima kasih ketika si bapak mengajak ngobrol maka saya meladeninya dengan sopan. Yaah itung – itung untuk membunuh waktu menunggu pesawat lepas landas. Si bapak memperkenalkan dirinya sebagai anggota DPR komisi ** (heran kenapa harus bilang anggota DPR sich kalau kenalan.. jadi ingat postingan saya kemaren, atau memang begini gaya kenalan mereka ya? ) Tapi dari obrol-obrol santai tersebut saya baru tahu kalau komisinya itu mengurusi bidang pekerjaan yang saya geluti. Jadi ketika si Bapak meminta bertukar kartu nama tanpa pikir panjang saya langsung memberikannya. Siapa tahu nanti bisa kerja sama, begitu pikiran cerdik yang melintas di otak saya. Di saat bertukar kartu nama tersebut, si Bapak bercerita bahwa istrinya telah meninggal dan ia duda dengan anak 2 (sumpah bapak anggota DPR ini bukan Adjie Massaid) dan sedang mencari istri. Kriteria menjadi istri idamannya adalah sang wanita itu harus pintar, cantik, sopan dan bisa mengerti posisinya yang mengharuskan ia tugas – tugas keluar. Ditambahkannya lagi bahwa saya memenuhi kriterianya.

??????!!!!!!! ???????!!!!!!!!

Saya bengong terlolong – lolong !!! Cuma dari ngobrol 15 menit saja ia bisa memastikan bahwa saya cocok jadi istrinya ?! Dunia memang sudah gila ! Dan tolong dicatat ia cerita panjang lebar begitu sambil tetap memegang tangan saya yang tadi bertukar kartu nama…!! Ooooh !! Maafkan aku tanganku, maafkan diriku ya… punggungmu dielus-elus pria setengah baya. Sebel gak sich, terlebih lagi ketika saya terkaget – kaget dengan manuver si Bapak anggota DPR itu saya sempat melihat senyum dari ajudannya. Senyum licik seolah berkata sudaaah terima saja, kapan lagi ada anggota DPR mau sama kamu. Sempruuul !!!

Otak saya berpikir cepat, bisa – bisa saya terjerat lebih lama dan tangan saya makin menderita dipegang – pegang bapak itu. Nyari abu untuk gosok tangan ini 7 kali kan susah, ini bandara bung ! Jadi ketika ada suara panggilan untuk boarding langsung saya bilang bahwa itu pesawat saya.. padahal itu pesawat ke Jayapura sedangkan saya mau ke Surabaya… tapi peduli amat… tangan saya jauh lebih berharga ! Akhirnya si Bapak melepaskan saya dan saya ngaciiir ngumpet ke toilet !! Tapi ternyata penderitaan saya belum berakhir, penderitaan itu masih belum usai mengintil…

Saya bengong terlolong – lolong !!! Cuma dari ngobrol 15 menit saja ia bisa memastikan bahwa saya cocok jadi istrinya ?! Dunia memang sudah gila ! Dan tolong dicatat ia cerita panjang lebar begitu sambil tetap memegang tangan saya yang tadi bertukar kartu nama…!! Ooooh !! Maafkan aku tanganku, maafkan diriku ya… punggungmu dielus-elus pria setengah baya. Sebel gak sich, terlebih lagi ketika saya terkaget – kaget dengan manuver si Bapak anggota DPR itu saya sempat melihat senyum dari ajudannya. Senyum licik seolah berkata sudaaah terima saja, kapan lagi ada anggota DPR mau sama kamu. Sempruuul !!!

Otak saya berpikir cepat, bisa – bisa saya terjerat lebih lama dan tangan saya makin menderita dipegang – pegang bapak itu. Nyari abu untuk gosok tangan ini 7 kali kan susah, ini bandara bung ! Jadi ketika ada suara panggilan untuk boarding langsung saya bilang bahwa itu pesawat saya.. padahal itu pesawat ke Jayapura sedangkan saya mau ke Surabaya… tapi peduli amat… tangan saya jauh lebih berharga ! Akhirnya si Bapak melepaskan saya dan saya ngaciiir ngumpet ke toilet !! Tapi ternyata penderitaan saya belum berakhir, penderitaan itu masih belum usai mengintil…

Di dalam toilet, saya mengatur nafas yang tak beraturan karena berusaha lari secepat – cepatnya. Sengaja toilet yang dipilih, dengan pertimbangan gak mungkin kan si Bapak yang berjenis kelamin pria itu bakalan nekat mengikutinya masuk ke toilet wanita. Kalo memang nekat, ya siap-siap aja disemprot sama semua wanita Jakarta yang ada di dalam toilet ini. Diantara nafas yang menderu dan barang – barang bawaan juga roti rasa kopi yang akhirnya hanya tergigit secuil, ponsel saya tiba – tiba berdering. Saya amati baris rapi angka – angka yang muncul, heeem dari nomor tak dikenal karena tak ada dalam phone book ponsel saya. Mungkin penyelenggara event di Surabaya begitu batin saya berkata.

“Hallo, disini Eka.” Jawab saya pendek. Gaya saya memang begitu. Judes – judes galak begitu.

“Hallo dik Eka…. sudah boarding?” Suara diseberang sana bertanya.

“Belum, ini siapa ya?” tanya saya datar.

“Ini bapak XX.” Ia menyebutkan namanya, Oh My ternyata si bapak anggota DPR tadi ! Saya sedikit bingung bagaimana juga ia bisa tahu nomor telepon ini. Dan saya pun menepok jidat dengan kerasnya, tentu saja ia bisa menelepon kan tadi sudah tukaran kartu nama. Nomor ponsel saya bahkan telepon dan alamat kantor juga tertulis lengkap disana ! Maaaak, semoga ini bukan pertanda buruk.

“Ada apa ya pak?” tanya saya (masih) agak sopan walopun sudah kesal.

“Oh belum boarding, kalo saya sudah di dalam pesawat, sebentar lagi take off. Rasanya koq gak tenang kalau belum telepon dik Eka.” Mulut saya mangap mendengar alasannya. Emangnya saya pacaran sama dia apa?! Ketemu juga baru beberapa menit moso naek pesawat saja harus lapor segala. Posesif bener. Tapi itu belum seberapa… saya hampir muntah mendengar kata-kata selanjutnya. Dan saya yakin anda juga.

“Dik Eka, jangan telat makan ya. Jangan sampai masuk angin, kalau telat makan itu sumber penyakit, bisa kena maag, bisa lemes, jaga kesehatan dik EKA supaya nanti setelah saya kembali kita bisa ketemu lagi ya.”

Haa..???! Hampir pingsan saya mendengar rayuan jadul itu. Sesudah itu hidup saya tidak tenang, setiap hari bapak tadi menelepon, tentu saja tidak saya angkat. Alhasil dalam satu hari daftar miskolnya sampe 20 kali ! SMS bertubi – tubi juga saya dapatkan, waah pokoknya geraaah ! Setelah tiga hari hidup di dalam teror saya memutar otak gimana caranya agar si Bapak berhenti mengejar – ngejar cewek seperti saya yang jelas – jelas gak mau sama bapak-tua-bangka-yang-terlihat-arif-awalnya-tapi-ternyata-buaya-juga ! Ganti nomor jelas gak mungkin, ini nomor kantor. Akhirnya setelah otak ini digunakan sesuai dengan kapasitasnya untuk berpikir (duuch otakku akhirnya dipake buat mikir yang bener bukan cuma mikir yang aneh-aneh aja ;)) saya menemukan ide brilian. Ketika ponsel saya berdering lagi…

“Hallo, bapak XX ya..?” kata saya dengan suara ramah terdengar bahagia (kalau anda dengar suara saya, pasti tergoda juga. Suara saya centil-centil gimana gitu). Termakan rayuan si Bapak menjawab mesra,

“Iya dik Eka sayang, apa kabar? Kapan kita bisa berjumpa?” tanyanya riang walaupun saya eneg setengah hidup mendengar ia memanggil saya sayang.

“Heem… gimana kalau besok pak?” saya menawarkan waktu bertemu. (tetap dengan suara dicentil-centilkan)

Terdengar gembira suara diseberang sana bertanya “Waah… besok..?! Boleh.. jam berapa, dan dimana sayang?

Hooek saya bener – bener sudah mau muntah ! Tapi saya kuat-kuatkan. Dengan menarik nafas panjang saya bilang,”Saya main ke kantor bapak saja, kebetulan saya mau ketemu Om YY.”

“Lho.. kamu kenal YY..? tanya si Bapak dengan suara keheranan yang tak bisa ditutup-tutupi.

“Ya kenal pak, dari pemilu 99 juga sudah kenal Om YY karena bla..bla..bla.. (Saya menjelaskan hub saya dengan om YY, lengkap dengan detail keluarga, karir politiknya dan juga menyisipkan beberapa nama lain di dunia politik yang saya kenal semasa saya bergabung di LSM dulu. Pokoknya komplit, runut dan penuh dengan detil meyakinkan supaya si Bapak ini tidak berprasangka bahwa saya hanya asal bicara), nah kebetulan besok saya mau ada diskusi dengan Om YY di MPR-DPR. Jadi gimana, besok mau bertemu pak?” Saya nyerocos menjelaskan. Tapi hanya sunyi yang menjadi jawaban pertanyaan saya…“Hallo.. hallo…” kata saya lagi

“Wah dik Eka saya baru diberitahu besok saya harus ke Bandung, kapan – kapan saja ya.” Jawab si Bapak pendek dan… Klik. Telepon diputus.

Yeaaa.. Yeeaaaa !! Senyum kemenangan ala smiley tersungging lebar di wajah saya. Baru tahu ya pak, anggota DPR yang saya kenal itu bukan cuma bapak 😉 dan si Om YY adalah ketua komisi **, walaupun beda komisi tapi tetap aja posisinya lebih tinggi, bapak kan anggota dan Oom YY adalah ketua, senior pulak ! Hihihihi. Nyahoook dech ! Duuuch oom YY maaf ya saya nyatut – nyatut nama Oom. Dan akhirnya dunia saya kembali ceria 😉 namun dalam keceriaan saya, terselip beberapa catatan :

  1. Semoga bapak tersebut hanyalah oknum, bukan gambaran sebagian besar anggota DPR yang berkantor di gedung hijau itu.
  2. Sampai sekarang saya masih terheran – heran, bagaimana mungkin saya yang belum mandi, belum gosok gigi, tanpa make up, tanpa minyak wangi dan berpakaian tertutup bisa menarik di mata Bapak itu. Nah kalau dandanan saya pagi itu seperti ini,
make up tipis – tipis dan baju super ketat hahaha

maka tak heran kalau saya diperlakukan seperti itu. Karena itu berarti saya yang cari perhatian. Tapi tampang saya waktu itu seperti ini !

giliiiing… nekat bener gue pasang poto jeulek begini hahaha
  1. Kucel, jelek, mana mata cuma tinggal ½ watt. Plus sepertinya masih ada iler-iler kering juga disudut bibir. Ingat, waktu itu kan saya kan tidur di taksi. Maaak begitu juga, masih di sosor aja. Gak ada cakep – cakepnya !!
  2. Si Bapak menelepon saya saat di dalam pesawat yang mau lepas landas, padahal jelas – jelas itu mengganggu keselamatan. Lho koq bisa telepon…? Lho koq gak menghormati peraturan itu? Well.. well.. saya rasa anda tahu jawabnya. Sebel kalo ketemu yang begini.
  3. Rayuan jadul si Bapak benar – benar bikin muak. Hari gini ngingetin makan…? Jangan sampe masuk angin… ck..ck..ck… Apa gak ada rayuan yang lebih yahud pak ?! Butuh lebih dari itu untuk membuat bapak masuk dalam list pertimbangan saya. Itu aja masih list lho ! Belum pemenang hati saya.
  4. Dalam satu hari bisa nelponin saya hingga 20 kali plus SMS. Terus… kapan kerjanya kalo gitu pak? Atau itu sebenarnya adalah pekerjaan sehari – hari?
  5. Kalau saya tahu bahwa ia mau mbayari dan megang-megang tangan ini, harusnya saya ketemu bapak itu di toko berlian ! Bukan toko roti. Sueeek tangan gue cuma seharga sepotong roti dan secangkir kopi. Rugiiii… Rugiiiii Bandaaaaaaaaaarrrr !!!

Eka Situmorang – Sir

Iklan

83 respons untuk ‘antara EKA & anggota DPR yang terhormat

Add yours

  1. yahhh baru bisa bayarin roti aja sudah sombong mo ngajak nikah…
    hhuuuhh

    –lho kok aku ikutan sebell–
    sebel nunggu postingan pulau bangka blm nongol lagi

    #EKA
    Harusnya bayarin Alphard satu gitu ya :)</strong
    >

    1. saking nungguin pulau Bangkanya dia jadi nongkrongin dan jadi yang pertama!!!!
      hebat dhal. kamu kursus privat aja sebelum ke Bangka juga hahaha

      EM

  2. wah surabaya, so ke bangka nya di undur dong …
    *xixixi gak nyambung*

    #EKA
    Weleh si Wempi, cerpen di campur aduk sama kehidupan nyata 😉

  3. wakakaka! ediyan bin nekad bin sinting nih bapak-bapak anggota DPR yang terhormat. tapi sampeyan yakin dia anggota DPR mbak? jangan-jangan cuma lulusan RSJ yang kumat lagi :mrgreen:

    #EKA
    Hahahha, mungkin saja mas… harusnya saya tanya juga ya..
    ada kartu anggota RSJ pak ? Gtu ya 😉 hahaha

  4. Wah, kenapa tangannya bisa secepat itu diserahkan ya? Idih, amit2 ko sambil maksa2 lagi.

    #EKA
    Kan lagi tukeran kartu nama ceritanya…
    siapa yang menyerahkan diri…

  5. mmmm,,ternyata gitu ya para wakil wakil rakyat itu bergentayangan. makanya gimana negara ini bisa maju, semuanya pakai pamrih, baru bayarin roti, minta pamrihnya pelaminan

    gimana teriakan dan jeritan wong cilik, yang minta pertolongan karena bnyk hak haknya sbg warga negara terzolimi, bisa menggugah para dewan untuk menyingsingkan lengan bajunya, memberi pertolongan????

    menyebaaallllkaaann..

    #EKA
    Semoga ini cuma oknum ja ya kak 😉
    BUkan semuanya

  6. Jadi sebel sama anggota DPR..
    Tapi sayang postingnya bersambung, jadi belum semua fakta terbeberkan…

    Seperti Sherlock, jangan membuat asumsi sebelum semua fakta terbeberkan.. Asumsi yang dibuat sebelumnya oleh kita, hanya akan mengacaukan akal sehat kita.


    #EKA
    Waah bung ini, selalu mencoba netral agar tidak salah sangka 🙂 BAGUS

  7. hahahahah…….baru 15 menit dah pengen dilamar nich kak….

    *anggota DPR dodol!!


    #EKA
    Hahaha dodol rasa apa ya? Durian 🙂

  8. HHmm.. anggota DPR atau paranormal sih, bisa tau jodohnya dalam waktu 15 menih sajah.. mau marah 👿


    #EKA
    Keknya nyambi tuch hahahaha
    moga bukan kerjaan sampingan 😉

  9. hati-2 lho mbak, itu orang yg maniak sex…:-)

    *ngacir ah…*

    #EKA
    Koq lu tau…?
    Jangan2 satu genk lagi lu ya?

  10. wuaahhh…
    mBa eKa haiibatttt…
    bRu kenaLan daH lgsg diajaK meriT..;p

    g sabaR pingiN tw lanjutaNx..;)


    #EKA
    Silahkan ditunggu 😉

  11. wakakakakaks…..
    rotinya boleh deh dibayarin…
    tapi tangannya dielus2 itu lho mb…
    kalo peramal kan ngelus2 telapak tangan…
    ni peramal tingkat tinggi ni, ngelus2nya punggung tangan dan berhasil pula mengetahui bahwa mb eka ‘cocok’ gantiin istrinya….hihihi…

    mb ade dah sewot tuh, ada anggota dewan yang nyambi jadi peramal…. 😉

    #EKA
    GUe lebih sewooot lagi TT !
    Sebel

  12. jgn2 si DPR juga bo’ong kalo istrinya dah meninggal… taktik buaya bandara (… eh darat)

    #EKA
    Hahhaha, yang itu belum sempet di cek kebenarannya 🙂

  13. untung saja penerbangan ditunda 45 menit kalau nggak di tunda gimana nasibnya mbak, dengan penuh perjuangan dalam berlari-lari

    #EKA
    Yang pasti ngos2an abiis mas ! ehhehe

  14. Yaahhh kok pake bersambung sih… Ntar ternyata si bapak satu pesawat ama lu ya ka? Duduknya sebelahan? Huehehehehe

    Ayo buruan posting sambungannya!

    #EKA
    Liat aja ntar di bag.2 pak 😉

  15. Emang nasib kalo pas ketemu ama takdir ya gitu dech jadinya. Pas mau makan..pas ada yg basyarin. Pas mau santai..pas ada yg usilin. Pas mau baca2..pas gak diterusin. Yach..nasib nasib.. Kadir memang kejam..eh sorry sorry, takdir maksudnya..hehe


    #EKA
    HUahahahha ada yg misu – misu males nunggu lanjutannnya ehhe

  16. Hahahahahhaa… status sebagai istri cuma seharga roti dan segelas kopi dong, ckakakakakakaka…

    Aduh, bapak2 itu emang pada bangga banget yah kalo kemana2, yang diomongin bukan namanya dulu, tapi anggota DPRnya dulu.

    Kok bersambung sihhh… nanggung nihhh… Ingat jendral, semua yang nanggung2 itu kagak enak!!! 😛

    #EKA
    gak lama sambungannya munucl koq 😉

  17. Ka’ bersyukurlah…berarti benar yang katanya wanita itu cantiknya terlihat pada saat dia baru bangun tidur dan belon mandi!!! hahaha waktu itu belon mandi kaaaan…peace

    #EKA
    Huahhahaha, dari sekian byk komen, baru ini yg nyadar gue lom mandi
    hihihi

  18. begitulah…
    kita senasib sista.
    dulu waktu masih menggeluti kerjaan lama, mau ga mau memang harus sering berurusan dengan orang dewan.
    dan ya gitu… banyaklah bajingannya 😀


    #EKA
    Ho..ho..ho… ternyata gue gak sendirian hahaha

  19. waduuuhhh….bahaya Mba…
    hehehe…
    masak baru 15 menit dah bilang ” cocok jadi istri”
    hehehe…
    tapi ko bersambung sih Mba????
    biar penasaran kelanjutan nya yah???hehehe..
    ditunggu berikutnya….

    Ary


    #EKA
    Yaaa begitulah, makanya pantengin blog ini seterusnya demi cerita lain 😉
    hehehe

  20. wah seru juga tuh, skrng kan lagi seru2nya para pengaku wakil rakyat dan pesuruh rakyat yg harusnya disuruh-suruh oleh rakyat malah ngelunjak balik menyuruh rakyat hehe..


    #EKA
    Iya nich, gue disuruh jadi istrinya hahaha

  21. Pengalaman menarik ya Mbak…
    Selam kenal.

    #EKA
    Salam kenal juga, trims udh mampir
    Tapi ini bukan pengalaman menarik
    tapi pengalaman nyebelin hehehe

  22. Meski begitu, mereka tetap dipanggil ANGGGOTA DEWAN YANG TERHORMAT….

    #EKA
    sebutan yang sebenarnya membutuhkan tanggung jawab yang sangat besar

  23. Ha ha ha…uhuy…tabok deh. Suruh aja dia nikahnya sama Roti…. untung rotinya nggak ditabokin ya…

    #EKA
    hahaha bener juga… itu roti kira2 mupeng gak yah sama si bapak 🙂

  24. duda dari istri pertama
    dari yg kedua, ketiga??

    menggaris bawahi comment adecentcriminal:
    walau belum mandi tetap mempesona pak anggota DPR & ajudannya… kekekekek

    peace eka…

    salam

    #EKA
    Yaaa ini lagi, ajudan sialannya itu dibawa2 !

  25. astaga, dia mau bikin novel kali tuh..
    “Cintaku bersemi dibandara”

    Alamaaak…
    *nungguin nasib tangannya Eka*

    #EKA
    hahahha nyaingin si Lala ntar haha

  26. dpr oh dpr …..geli melihatnya…hehehe

    #EKA
    Tapi nanti kalo ada kesempatan duduk di DPR jangan begitu ya mas 🙂

  27. Hahaha…kenapa nggak diminta curiculum vitae nya?
    Latar belakang pendidikannya , riwayat kerja , riwayat pernikahan, anak-anaknya, gajinya…dan juga harta kekayaannya.

    Lha siapa tahu memang layak untuk dipikirkan? Dipikirkan lho, belum dianalisa cocok tidaknya…
    Ahh mau juga dibayari roti dan kopi….

    #EKA
    huahahhahaha… kalo saya minta itu bu, nanti bukan cuma tangan saya yang jadi korban
    bisa2 lebih banyak lagi hahaha
    ogaaah

  28. berarti bukan rahasia lagi kalo dpr kebanyakan kek gitu ya..
    gara2 mbayarin roti aja udah nggaya ngajakin nikah pulak..

    #EKA
    apalagi mbayari yang lain yaaa…
    waduuuh

  29. Wah … Menolak menjadi istri DPR xixixixiix lumangyan lo mbak eka, gaji + tunjangan setahun lebih dari 525 jt belum sabetannya. kerjaannya cuma tidur dan baca koran ( eh sekarang nambah baru FB an ) xixixiixixi

    #EKA
    Weeeksss…. tapi apa enaknya malam pertama, kalo married sama bapak2 tua huahahhaa

  30. Anggota DPR kok dodol gitu yach.. Terlalu agresif….

    mungkin kalo mau lebih sabar, dengan pendekatan yang lebih berkelas. ceritanya akan lain.

    tapi kalo ceritanya kayak preman yang horni yang langsung nyosor.. ya… jangankan simpati, mau lihat aja dah risih.

    #EKA
    Yaaah walopun pendekatan berkelas juga males kaleee
    udh tua begitu, rugi ntar malam pertamanya hahha

  31. mbak laporin kepulisi ajah
    perbuatan tidak menyenangkan

    #EKA
    Ntar makin panjang ceritanya mas..
    mana pake bayar lagi.. trus saksinya siapa?
    Si ajudan…?
    Ya jelas dia belain tuannya lah

  32. wedew, abis kena serempet getok aja pakek sepatu haknya mba biar nyahoookk 😉


    #EKA
    hahaha gud idea !

  33. Bagi anda yang membutuhkan jasa penyelidik swasta, silahkan menghubungi web/blog saya. Tinggalkan pesan di sana dan saya akan menghubungi anda.

    #EKA
    Siap pak… kalo nanti saya diganggu lagi 🙂

  34. Apa sih yang dicari orang kayak gitu?
    Kalau masih bisa berkata tidak berarti anda pemenangnya…
    Yaa…mosok ga pake etika pejabat, sopan santunnya dimana gitu ganti…

    #EKA
    terima kasih untuk supportnya gitu ganti 🙂

  35. hahaha…. jadi mas kawinnya roti sama secangkir kopi 😀

    buruan lanjutannya manaaaa???

    #EKA
    sueeek lu… diingetin lagi si roti dan si kopi
    huuu

  36. sampe enamel geraham menipis gara-gara menggeram terus sepanjang baca cerita si eka

    daripada mereka-reka sendiri, mendingan kutunggu lanjutan kisahnya aja, ka.

    duduk manis mantengin laptop, refesh tiap menit

    #EKA
    bu dokter jangan marah2, ntar tambah cantik si bpk DPR malah ngejar bu dok gimana
    hahah

  37. 2 postingan terakhir begitu mencederai kehormatan wakil2 kita di Senayan. Padahal pelakunya adalah oknum. Dan oknum itu akan senantiasa ada dimanapun dan kapanpun. Disadari atau tidak, kita pun ikut menentukan keberadaan mereka di Senayan.

    _salam_
    [oknum]

    #EKA
    Semoga yang saya pilih tidak begitu hehehe
    btw pak Acha thanks ya udh bantuin bales2 komen hahhaha walaopun sedikit
    semuanya dunk pak sekalian hahaha

  38. wahh
    jadi ga sabar nunggu lanjutannya

    nyiapin kopi n roti boy u/ siap2 baca lanjutannya

    #EKA
    Huahahhaha, baru elu yang sadar itu roti merknya apa
    huahahaha. SALUT

  39. Ka, Ka..
    Ntar kalo elo ada business trip di Surabaya, lo musti ajarin gue gimana caranya biar bisa ketemu jodoh dalam lima belas menit, yah…

    Eh, eh,
    mustinya gue minta ajarin sama Bapak-Bapak yang doyan megang2 tangan elo itu, ya, Boss? hihihi…

    #EKA
    Ya si Lala… korbannya gue dinikahi pria yang tidak gue cintai..
    weeeks engaaaak bgt dech 😀

    Udahlah, Ka..
    lumayan kan.. siapa tahu dapet warisan 300M kayak si Rani itu… 😀

  40. ya olooohhh… Tepis aja tangan nya napa sih, mbak? duh bikin saya emosian nih… :mrgreen:


    #EKA
    sabaar… sabaaar mas…
    maunya juga ditepis, tapi dia kan udh tau gitu…
    gue jadi gak enak

  41. jangankan 15 menit, 5 menit aja udah cukup buat suka. siapa tau kan!hhhee…

    ditunggu lanjutanyamba eka (apa ke Surabaya juga? sebangku lagi!?hhhee… oalah…)

    #EKA
    Nantikan lanjutannya 🙂

  42. ANCURRR.. baru 15 menit aja, ples beliin roti udah ajak kawin, gemana 2 setengah jam mbak? Ahahaha.. Ciye.. yg seleranya anggota DPR.. *ketawa tiwi baca what’s in tha anggota DPR ajudan’s head* APA?? MASIH BERSAMBUNG?? *mantengin sambal makan indomi ayam bawang*

    #EKA
    duuuch non, sama sekali gak bangga gue jadi seleranya mereka hahaha

  43. semprulll…pak DPR nya make acces apa ya…cepet banget 15 menit, pake speedy kale yaa…


    #EKA
    gue lupa nanyain tuch, tapi keknya flash dech 😉

  44. Hehehehe…. padahal cuma anggota DPR yang lima tahun skali kepilih ya, Ka…

    Katakanlah kaya ya cuma lima tahun selebihnya mangsuk penjara kena jerat KPK 🙂

    Tangannya halus nggak?
    Kalau halus berarti emang kaya sejak dulu tapi kalau kasar… ah jangan-jangan bekas kuli angkut 🙂

    #EKA
    mana gue inget tangan dia halus ato kasar
    wong gue udh pusiiing muter otak biar bisa kabuuur 😀

  45. Si anggota DPR itu cuma butuh waktu 15 menit buat memastikan bahwa Eka cocok buat dia…??? Dia belajar ilmu penerawangan batin gitu dari Dedi Corbuzier kali ya…??? Ckckck…

    #EKA
    bertapa di gunung kawi sono kali
    hahaha

  46. Luar biasa.. Tahukah kamu m’ Eka.. Anda sudah mengalami hal yg sangat langka saat ini: JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA.. (emh.. apa lebih tepat “pada tukaran kartu nama pertama”?). Anyway, lihatlah dari segi positifnya: M’ Eka masih memiliki pesona & daya tarik. Paling tidak buat anggota DPR yg sedang berburu istri di bandara. Romantis sekali. 🙂

    #EKA
    –> lihatlah dari segi positifnya: M’ Eka masih memiliki pesona & daya tarik. ???!!
    Ya ampuuun mas, kalo daya tarik mah SELALU ada 😀
    kisah gitu romantis… ya oloh ck..ck..ck..
    nangis meraung – raung gue… hiks

  47. Ya artinya untuk jadi anggota DPR itu susah loh mbak; modal, ketebelan muka ama mentalnya nya mesti kuat 😛

    Makanya si bapak anggota DPR sungguh bangga dengan “Title”-nya

    *halah*

  48. Hihihihi… serem euy! saya ngebayangin senyuman licik sang ajudan huaaa, pikiran saya langsung parno.. sangat!

    #EKA
    kalo gue..
    pengen gue tabok aza hahaha

  49. Wah…baru tahu kisahnya seperti itu..
    Btw….emang Sis. Eka tampak mengoda yah? 🙂
    Emang dia terpilih kembali gak jadi DPR? Atau dia lagi stress?

    #EKA
    Gak tau mas/bang….
    gak tanya2 lagi:p

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: