Bali Day 1: Suka-suka di KUTA

Bayangan akan menghabiskan beberapa hari tanpa pekerjaan yang tenggatnya seolah susul menyusul seperti Kopaja di Jalan Sudirman itu menghadirkan sensasi kegembiraan tersendiri hati. Hahaha bahkan rasa gembira itu menyusup ke dalam sanubari jauh-jauh hari sebelum waktu liburan tiba! ^_^ Lucu ya? Tapi itulah manusia, sesuatu yang baru, yang lepas dari rutinitas itu selalu saja menarik. Saya persis anak kecil yang terhipnotis lolipop berwarna pink dan mengerjab-ngerjab bahagia karena mendapat keinginannya.

My first trip with only two bags for 4 days! This is a new record! Celebrate iiit ^_^
Menggamit mesra tangan Adrian, saya melenggang turun dari pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ7526. Sejuk, itu yang pertama kali saya rasakan ketika menginjakkan kaki di bandara Ngurah Rai yang siang itu nampak lengang. Ini aneh, biasanya Bali itu panas menyengat, terik menyelekit membuat warna kulit berubah legam tapi kenapa kali ini terasa SEJUK? Saya cek temperatur udara melalu aplikasi di ponsel, alamaaaak begitu kagetnya saya, udara Bali kala itu berkisar antara 24-25° C saja! Bali? Tapi koq sejuk kayak Bogor?! Apakah ini efek global warming itu?
Ternyata Bandara Ngurah Rai sedang direnovasi, rasanya tidak nyaman. Melihat saya yang nampaknya kepayahan, Adrian cepat-cepat mencari taksi. Saya mengekor saja dibelakangnya sambil menyeret 2 tas tadi yang ternyata tidak ringan. Huh. Namun tak lama kemudian saya senyum-senyum simpul sendiri mendengarkan gaya Adrian menawar taksi menuju Kuta. Gilak! Nawarnya gak kira-kira. He’s fooling around to get reasonable price 😀 huahaha. Baru tahu ternyata suami saja bisa nawar juga. Ah, I love you full deh Bang. Udah ganteng, sabar, jago nawar pulak! Gimana saya gak makin jatuh cintrong, coba? *ditimpuk pembaca yang jengah* Hihi
Love the ambience in Grand Istana Rama Hotel: Sooo relaxing ^_^
Kami menginap di Grand Istana Rama Hotel, lokasinya persis di depan Pantai Kuta. Tinggal koprol juga langsung nyampe deh. Melihat itu saya pun berisik dengan bilang, “sore nanti aku mau liat sunset ya bang. Aku mau liat sunset.” Begitu diulang-ulang hingga Adrian pun terpaksa mendelik menyuruh saya diam.
“Malu sama resepsionis,” begitu katanya. Tapi bukannya diam, saya malah tertawa. Lha gimana gak mau ketawa, lucu sekali suami saya ini kalau mendelik: mata bulat besarnya itu berpadu dengan mimik wajah ramah yang menyenangkan. Mana bisa wajah lembut gitu bikin saya diam. Percuma pura-pura garang, tetap saja auranya lembut! Hahaha
Siapa coba yang gak betah nginep di sini? 😛 Adem dan asri banget. Langsung jatuh hati dengan konsep garden hotel dari Grand Istana Rama ini
Kamar kami di lantai 2, kamarnya spacey dan menyenangkan dengan pemandangan menyejukkan mata dari balkon
Sampai di dalam kamar, saya langsung merebahkan diri di atas ranjang. Empuk. Saya lihat suami pun mengikuti jejak saya. Sesudah itu saya tidak ingat apa-apa lagi. Kenyamanan kamar hotel ditambah suasana eksotis Bali membuai saya hingga terlelap.
Waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 ketika saya terbangun dan kata pertama yang terucap adalah, “Abaaaang, we missed the sunset!” Jerit saya sambil mengguncang-guncang tubuh Adrian. Yang dipanggil hanya membuka matanya sedikit kemudian menyahut dengan suara dengkuran nyaring. Saya melongo untuk kemudian tertawa. Huahahahaha nampaknya kami sangat kelelahan sehingga rasanya malas betul menikmati keindahan Pulau Dewata di hari pertama ini. Okay, ini liburan kami, mau tidur, mau dugem, pokoknya Suka-suka aja di KUTA! :mrgreen:.
Suasana Poppies Bali yang tak pernah tidur. Yak mau belanja apa?? Siapkan dompetnya! ^_^
Malamnya saya dan Adrian pergi menikmati keriuhan gang Poppies. Di Kuta ini ada gang Poppies 1 dan Gang Poppies 2, masing-masing populer dengan kelebihannya sendiri. Yang pertama dikenal menawarkan makanan dengan harga terjangkau dan banyak penginapan bertarif miring buat para backpacker. Sementara Gang Poppies 2 memberikan banyak pilihan toko untuk belanja baju pantai, kaos, gantungan kunci, sandal jepit sampai bikini! :mrgreen: dan tentu saja warung-warung makan murah. Selepas membeli satu celana pendek, saya dan Adrian beringsut menyusuri Jalan Legian. Seperti biasa, Legian = ramai. Namun mata saya mendadak menangkap sesuatu yang janggal. I see lotta cops and cadaver dogs around Kuta-Legian. Is there any threat or what? Hope everything’s ok… Doa saya dalam hati. Semoga tidak ada orang-orang beraliran ekstrim yang ingin meledakkan Bali lagi 😦 Pulau ini terlalu indah untuk dihancurkan oleh fanatisme buta.
OMG! Ini doggy gede sekaliiii… Kalo doggy ini ngibrit pasti saya langsung jatuh terjerambab dan keseret deh
Namun perasaan takut itu cepat saya tepis, ah dengan pengamanan sedemikian ketat, rasa-rasanya semua akan lancar-lancar saja. Saya dan Adrian menikmati sisa malam itu dengan mengabadikan momen di Memorial Peledakan Bom Bali, kemudian berjalan-jalan di Kuta Beach Walk –sebuah mall baru yang cantik-.
Malam itu ditutup dengan perasaaan menyenangkan. Bagaimana tidak? Berjalan bergandengan tangan demikian lama, berbelanja, ngobrol ngalor ngidul, potrat-potret seenaknya dan bisa bebas ciuman di mana saja! Ooopz :mrgreen: Hihi. Rasanya kayak muda lagi, kayak pacaran lagi!
Adrian, with his planking-style-tiral :mrgreen:. Oh, I just can’t smile without you! ^_^
Gimana dengan hari ke-2? Apa saya akhirnya bisa melihat pemandangan jingga saat mentari terbenam ke peraduannya? Besok akan saya ceritakan di Bali Day 2. ^_^ stay tuned, Sobat CE!
Trivia of Bali Day 1:
– Taksi di Bali biasanya tidak menggunakan argo jadi harus tawar-tawaran di awal biar gak digetok.
– Tarif taksi dari bandara ke Kuta ± 60.000-70.000. Lebih dari itu kemahalan neng 😀
– Beli voucher hotel dari travel agent atau malah beli saja online, harganya lebih murah! Tempo hari saya menginap di Grand Istana Rama saya mendapatkan harga jauh lebih murah daripada publish rate yang IDR 1.600.000,– net/malam itu.

65 respons untuk ‘Bali Day 1: Suka-suka di KUTA

Add yours

  1. [..] Sampai di dalam kamar, saya langsung merebahkan diri di atas ranjang. Empuk. Saya lihat suami pun mengikuti jejak saya. Sesudah itu saya tidak ingat apa-apa lagi. [..]

    hmmm…

    1. sama gitu komennya zam…..”nampaknya kami sangat kelelahan sehingga rasanya malas betul menikmati keindahan Pulau Dewata di hari pertama ini. Okay, ini liburan kami, mau tidur” yaa…yaaa 😀

  2. Taksi dari bandara ke Kuta mahal yaa, padahal jaraknya cuman selemparan batu dowang >. anyway, postingannya tetep bikin ngiri pengen ke Bali jugak, aaakk!

  3. Aku orang Bali nehhhh… Ngeliat Mbak Eka jalan2, jadi pengen juga… secara aku yang orang Bali aja kaga pernah sampe nginep di deket pante Kute… Hihihi…. #gakgahol
    Welcome ya, Mbak. Bali tetep tempat paling asik untuk leisure… *menurut aku*

      1. Iya ya. Tapi aku udah sering sih main ke Pantai, jadinya malah pengennya bobok di hotel–ope seh? Anyway, have fun yah. Glad to read your post 🙂

  4. hehehehehehe kalau di kamar hotel dengan suasana romatis. saya bisa melupakan sunset maupun sunrisenya heeeee…selamat ber hone..hone..mo..on..berapa lama di Bali mbak? bisa dong kopdar besok heeee

  5. Hahhaha.. bukan efek global warming.
    Bali pada bulan Juli – Agustus, mencapai titik terdingin… karena tetangga sebelah alias aussie lagi winter. Jadi kita ketularan….
    Saya biasanya hidupkan AC di kamar, hari2 biasa… tapi, Juli – Agustus, malah ngeluarin dunna (blanket super tebel) AC OFF (hemat listrik) dan bobo spt musim dingin di Aussie…
    Makanya Juli _agustus, pasti HIGHHHHH SEASON in Bali………………
    Sekian penjelasannya. kwkkwkwk. :p

  6. Hi Ka,
    Dulu aku honeymoon di Grand Istana Rama lho hehehe..
    jd flashback baca posting-an ini…
    “Tapi bukannya diam, saya malah tertawa. Lha gimana gak mau ketawa, lucu sekali suami saya ini kalau mendelik: mata bulat besarnya itu berpadu dengan mimik wajah ramah yang menyenangkan. Mana bisa wajah lembut gitu bikin saya diam. Percuma pura-pura garang, tetap saja auranya lembut! Hahaha” -> hehe setuju nih aku jg ga bisa bayangin Adrian marah hehehe

      1. dulu pas jaman kurang kerjaan mgkn sekitar taun 2003-2004 g ada blog jg tapi terbengkalai hehehe skrg starting a new one buat record moment2 Faith, biar gak lupa hehehe..

Tinggalkan Balasan ke Bonnita Batalkan balasan

Blog di WordPress.com.

Atas ↑