Rasanya Ada Kabut Di Mataku

Pagi itu udara terasa lebih dingin dari biasanya sehingga selimut tebal berwarna biru muda dengan motif bunga kuning yang menutupi tubuhku masih saja terasa kurang hangat. Aku raih tangan kokohmu untuk memeluk pinggangku. Spooning posisi tidur kita saat itu, posisi terlelap yang paling aku senangi. Namun usahaku untuk kembali menggapai mimpi gagal. Mata ini masih terpejam ketika suara bariton dan berat nafasmu beradu bisik di telingaku. Aku dengarkan semua bisikanmu, aku nikmati semua nada yang keluar dari bibirmu dan aku terdiam. Bukan, bukan karena aku terlena atau terharu namun karena aku menahan geli. Kamu salah mengucapkan umurku! Entah kamu lupa atau memang dalam ingatanmu usiaku memang selalu segitu mudanya. Mendadak kamu berhenti bicara, mungkin sadar jika salah ucap. Hahaha tidak apa sayang, tidak apa-apa. Justru aku merasa senang. Apalah arti sedikit salah akan usia dibandingkan gatal hidungmu setelah membaui lebih dari 15 botol parfum  ketika mencarikan aku kado? Apalah arti sedikit salah ucap dibandingkan semua tawa yang kita bagi?

Happy Birthday my beautiful wife.

You are bone from my bones, flesh of my flesh, taken out of me.

Luv you more than u ever know.

Suamiku sayang, you got me all misty-aid. Enough said. Those words are the best gift I ever got. Jika boleh melihat ke belakang, aku tahu persis bahwa hidupku ini tidak sempurna namun penjagaan Tuhan sempurna. And I trully thank Thee for that. Ah, rasanya ada kabut di mataku.

Gee, I’m surrounded with plenty good people and angels. So touched whenever I look at the picture, love u, Sist! Thank you also to Ziipy who recorded a song and wishes me so many good things, to Kak Lia who made me cup cakes, and to all of you (who I can’t mention one by one) who happened to share little happines with me. God bless! Ah, nampaknya mataku makin berkabut saja karena bahagia.

Each day is a new life. Seize it. Live it.

It’s a good life! ^_^