Drama Hampir Ketinggalan Pesawat di Changi Airport

Pernah nggak kalian lari-lari di bandara sampai napas tersengal-sengal karena biar nggak ketinggalan pesawat? Saya pernah 😀 Sungguh itu bukan pengalaman yang menyenangkan dan nggak mau saya ulang. Jantung ngeri nggak kuat, Cyin! Hahahaha.

Semuanya berawal dari pergi liburan dadakan ke Singapura karena ada tiket murah. Saya dan Adrian langsung cuss buat eksplore kota Singa yang dulunya merupakan pos terluar dari Kerajaan Sriwijaya bernama Temasek ini. Lagipula saat itu saya dan Adrian sama-sama lelah dan merasa butuh waktu berduaan saja. Makanya begitu ada promo harga tiket PP JKT-SG dijual di harga nggak lewat sejuta, alias lebih murah daripada tiket ke Bali, kami langsung ambil nggak pake mikir dua kali. Hahaha.

Nggak bosen apa ke Singapura? Kayaknya setahun bisa beberapa kali ke sana? Hmmm, ternyata enggak. Singapura tuh selalu ngangenin. Apa aja ada. Suasana kotanya tenang, transportasi publiknya bagus, dan makanan pun enak-enak. Bikin saya nggak pernah bosan menjelajah. Ohya saya paling suka jalan-jalan ke Orchad Road di bulan Desember, banyak dekorasi Natal yang cantik-cantik. Christmas feels so close.

Singapura itu ngangenin! Saya senang banget berjalan menyusuri Clarke Quay di malam hari. Seru dengan live music dan makanan yang enak.

Beberapa tempat yang tak pernah absen saya kunjungi saat singgah ke Singapura adalah:

  1. Kampong Arab, yang buat saya menarik banget. Di siang hari ada banyak mural di Haji Lane yang instagramable banget sementara di malam hari daerahnya hidup dengan pasar malam, kafe dan restoran dengan pertunjukkan live music yang seru. Ada banyak tempat wisata juga di sini seperti Masjid Sultan, Wiskul Nasi Briyani dan Museum Budaya Melayu (yang menyimpan sejarah perkembangan Melayu dan tak terlepaskan dari Suku Bugis dari Indonesia lho).
  2. China Town. Entah mengapa saya selalu betah berada di sini. Buddha Relic Temple itu selalu ngangenin dan teduh banget buat dikunjungi, dan makanan di food court belakang tuh enak banget! $5 udah komplit hehehe.
  3. Orchad Road. Nah kalo ini siapa yang nggak suka coba? Hahaha. Saya ke sini buat cari beberapa barang yang ngga ada di Indo aja sih sama menikmati jalan kaki di trotoarnya yang luas sambil makan One Dollar ice cream (yang sekarang harganya udah jadi $1,5) hehehe.
  4. Clarke Quay. Sukaaaa, soalnya saya senang naik perahu menyusui sungai di Clarkey Quay lalu abis itu makan deh dengan pemandangan gedung-gedung bertingkat Singapura yang caem.
  5. Marina Bay. Tahu sih ini mainstream banget, Cuma ya gimana yaaaaa. Seru aja gitu jalan-jalan di sini. Hahaha.
Marina Bay Sands, icon Singapura yang hits

 

Ohyaiya, balik ke soal drama ketinggalan pesawat… Waktu itu kami menginap di sebuah hostel di Kampong Arab. Jadwal pulang kami adalah penerbangan terakhir di hari itu. Jadi kami habiskanlah waktu itu seharian jalan-jalan. Cuma, entah mengapa, saat itu Adrian sudah ada feeling nggak enak. Saat kami (eh saya) lagi belanja di Bugis Junction, Adrian bertanya.

“Eh, jadwal pesawat kita tuh jam berapa sih?”

“Masih jam 10 malam kok, tenang aja! Masih banyak waktu.” Jawab saya sambil melirik jam tangan yang menunjukkan pukul 4 sore.

“Hmmm, apa nggak sebaiknya kita mending nunggu di Bandara Changi aja ya?”

“Enggaklah! Kan masih belanja. Masih 6 jam lagiiii. Santai aja. Nanti begitu jam 6 sore baru kita cabs ke airport.” Sanggah saya sedikit gemas. Anuh, please, please jangan ada yang ganggu saya kalau lagi belanja 😀 hahaha. Saya bisa sambat seharian nanti.

“Yowis,” jawab Adrian singkat.

Tepat setelah Adrian bilang gitu, tiba-tiba ponsel saya bunyi. Ada SMS masuk dari maskapai penerbangan yang kami gunakan yang menyampaikan permohonan maaf bahwa ada penyesuaian jam penerbangan. Intinya jadwal penerbangan kami dipercepat. Digeser dari jam 10 malam ke jam 7 malam.

MAKDHEG! Kami cuma punya waktu 3 jam untuk balik ke hostel, ambil barang, lalu ke bandara, antri imigrasi (yang ya ampun antrian imigrasi di Singapura itu kadang lama banget)… yang itu artinya waktunya MEPET, Malih! Hahaha. Yah gitu deh, tahu sendiri dong gimana tiket murah itu? Kadang-kadang jadwalnya suka mendadak digeser-geser seenak udel maskapai.

Masjid Sultan di KampongArab, wajib dikunjungi lho.

Hilang sudah senyum di bibir saya, muka langsung pucat saat menginformasikan hal itu ke Adrian. Saya langsung membayar barang belanjaan saya dan lari keluar dari mall buat naik taksi. Saya deg-degan banget, ngebayangin kalau ketinggalan pesawat. Anuh, harga tiket di Minggu malam kalau beli dadakan tuh bisa mahal banget.

“Duh, gimana nih? Gimana nih?” Kata saya panik di dalam taksi.

“Nggak usah panik, nggak nyelesaiin masalah. Udah dijalanin aja. Abis ambil barang, kita langsung naik MRT ke bandara. Lebih cepat dibanding naik taksi karena macet.” Adrian membeberkan strateginya dan saya mengangguk-angguk. Harus saya akui, Adrian lebih bisa diandalkan dalam situasi genting. Bisa tetap kalem, padahal saya mah udah panik luar biasa.

Untungnya ya, karena liburan ke Singapura ini dadakan, saya dan Adrian memang nggak bawa barang banyak. Cuma 1 koper kabin aja tapi memang koper itu kami tinggal di hostel. Ya kali belanja belinji geret-geret koper kan? Nah, waktu buat ambil koper ini yang lumayan makan waktu.

Begitu sampai hostel, basa-basi sama resepsionis sebentar kami pun langsung ngibrit ke stasiun MRT terdekat yang jaraknya sekitar 500 meter. Yak, lumayan juga hahaha. Untungnya jadwal MRT selalu banyak jadi nggak masalah. Nggak nyampai 30 menit kami sudah sampai bandara.

Lari-lari di Changi Airport yang luas. KEbayang nggak tuh nyari-nyari gate di tempat seluas ini? 😀

Lalu kami pun self-check-in dan lagi-lagi lari-lari menuju Imigrasi. Keringat mengucur deras, jangan tanya gimana rambut saya, kusut masai! Mana jantung juga deg-degan parah.

Dan makin parah jantungannya begitu liat antrian imigrasi. Saya langsung drop. Hahaha. Panjang cyin. Saya beranikan diri ngomong ke petugas kalau jadwal penerbangan kami udah mepet banget, sudah hampir jam 6 sementara penerbangankan jam 7 dan itu kami masih harus berjuang menuju gate pesawat yang jauh itu lho. Petugasnya paham dan melayani kami duluan. Duh maaf ya para penumpang lain, yang Puji Tuhannya nggak ada yang marah atau ngomel karena antriannya dipotong. Seolah paham situasi kami. Huhuhuhu. Terharu banget!

Begitu selesai sama imigrasi, kami pun melihat papan pengumuman untuk mengecek kembali gate pesawat. Yah, tahu sendiri ya kalau di Changi tuh nggak ada lagi pengumuman yang disampaikan lewat suara kecuali pemanggilan terakhir atau pengumuman ekstra penting. Yang lain-lain, semuanya mesti dilihat di papan pengumuman. Dan begitu ngeliat papan informasi itu, saya terduduk lemas. Hufft, pesawat kami ternyata dijadwalkan ulang kembali ke jam 9! Walah, jadi punya waktu 3 jam di bandara. Hahaha. Dan kami pun memutuskan untuk foto-foto sedikit memuaskan hasrat narsis di bandara sambil cari makan malam.

Mengira masih punya banyak waktu jadinya malah sibuk foto-foto di Bandara Changi. Tapi ternyata abis itu…. :mrgreen:

 

Drama belum berakhir

Setelah saya membeli Nasi Campur dan berjalan mencari tempat duduk, saya melewati papan pengumuman lagi. MAKDGEG! Lha kok jadwal penerbangan saya balik lagi ke jam 7? Padahal ini udah jam 6.15, last gate closed jam 6.30 sementara makanan belum disantap dan gatenya jauuuuh.

Huahaha, dagelan banget. Saya dan Adrian langsung ngebut makan, lalu lari-lari (lagi) menuju gate sambil geret-geret koper! Daaaan, begitu sampai di sana kami penumpang terakhir dooong. Huhuhuu. Kami masuk ke dalam pesawat dengan menunduk malu karena semua penumpang udah duduk manis. Duh, kesannya kami bikin pesawat terlambat. Kebayang nggak malunya kamiiii?

Tapi ya lega. Lega banget pas udah duduk dan pasang sabuk pengaman. Absurd banget ini pengalaman drama ngejar-ngejar biar nggak ketinggalan pesawat. Ancoooor. Hahaha.

Terus, kapok nggak beli tiket pesawat murah? Ya, enggaklah! Tetap setia cek harga tiket pesawat di Traveloka 😍 .Siapa sih yang nggak suka harga murah? Yah, kalau ada geser-geser jadwal lagi, anggep aja olahraga gratis. Hihihi.

 

Selamat hari Kamis, Sobat CE yang manis. Pernah ada pengalaman hampir ketinggalan pesawat juga?

 

23 respons untuk ‘Drama Hampir Ketinggalan Pesawat di Changi Airport

Add yours

  1. Pengalamannya seru banget buat yg baca, tapi mungkin deg-degan buat Mbak yg mengalaminya ya. Btw, saya penasaran dg mural di Haji Lane, sekeren apa mural disana ya?

    Salam,

  2. tp itu kok ngeseliiin sih, jdwalnya berubah muluuu hahahahah.. ya ampuuun mbaaa, aku ikut capeeek bca lari2nya, :D. duuuh kdg memang hrs berkali2 dobel check kalo udh berkaitan ama jdwal pesawat yaaa. Akupun prnh ngalamin , dan yg parahnya ga ada 1 notifpun dikirim ke sms ato emailku -_-, dan kejadian 2x. 2-2 nya pesawat budget, tp bedanya, yg merah aku msh mau pake krn komplainku mereka handle dengan sangat baguuuus, sedangkan yg kuning boro2 masabodo. itu aku blacklist lgs hahahahah.

  3. Tulisannya apik mbak, suka banget dengan alur ceritanya 😊, walaupun dagdigdug kejar2an, tp pengalaman lha ya mbak..
    Kalau saya pernah sampai dipanggil pakai pengeras suara, walaupun gak telat, soalnya saya transit.. alhasil ngos2an juga lari ke gate yg lumayan jauh 😏

  4. Itu maskapai apa sih kok labil?

    Bukan cuma pernah kak, tapi pernah bangeeettt! Yang terbaru adalah pas mau ke Hainan kemaren. Pesawat jam 21:55, jam 21:20 baru mendarat di konter check-in. Udah baca ceritanya? Judulnya “Drama Perjalanan ke Hainan”.

    Sama, aku juga nggak bosen eksplor Singapura. Sebagai penyuka jelajah kota, Singapura adalah surga. Transportasi umumnya bagus, trotoarnya nyaman, rasanya pengen menjejak setiap jengkal Singapura. Orchard Road salah satu favorit karena trotoarnya luas dan rindang. Marina Bay juga suka, di mana aku bisa puas menikmati gedung-gedung tinggi Singapura.

  5. Udah lari-lari ternyata pesawat di-reschedule lagi itu bikin agak-agak gemas ya kan? Padahal jantung tadi udah mau copot. LOL.

    *Tapi memang susah menolak pergi ke Singapura kalau ada harga tiket lebih murah dari ke Bali ya.

    Aku pernah dulu mo ketinggalan pesawat. Pas mau umroh pula. Gegaranya, pesawat di-delay 1 jam, terus aku keluar lagi dong ke depan, ketemuan sama ayahnya Vay hahaha… Eh terus ditelepon sama bokap, diomelin krn ini sudah di pesawat semua, cuma nunggu 1 penumpang aja wkakaka…

    Aku pun lari barengan sama petugas sampai pesawat. LOL.

  6. paling ngga enak memang kalo ketinggalan pesawat. tapi sejak beberapa kali bepergian di Eropa sini, aku paling sering cek-cek jadwal dari website bandara setempat, karena jadwalnya realtime, termasuk informasi gate.

    beberapa maskapai malah ngasih informasi melalui SMS/push notifikasi dari aplikasinya soal informasi gate, jadi begitu ngelewati security check, langsung deh duduk nunggu di seputaran gate.

Tinggalkan Balasan ke Titik Asa Batalkan balasan

Blog di WordPress.com.

Atas ↑