Madura: Batik Our Love Story

Just to travel is rather boring, but to travel with a purpose is educational and exciting. -Sargent Shriver-
Seperti kebanyakan orang, saya salah mengerti makna dari batik. Selama ini saya kira Batik itu adalah motif, ternyata tidak begitu. Batik adalah teknik merintang warna di atas kain menggunakan berbagai macam bahan. Teknik merintang ini bisa pakai tepung tapioka, nasi, malam dll. Proses pembuatan batik itu sungguh rumit dan memakan waktu. Gak heran deh kalau harga batik tulis yang pembuatannya sesuai pakem itu bisa selangit harganya. Hey ini soal karya seni, dan karya seni itu priceless!
Rebutan Batik sama Aling. Huh dia sukses mengamankan batik-batik yang daku mau 😀 Awas, rasakan pembalasanku nanti ya Ling :mrgreen:
Gimana sih cara membuat Batik itu?
  1. Pertama-tama kain mori (bahan baku) dipotong ya bow sesuai kebutuhan.
  2. Terus ada proses Mengetel yaitu menghilangkan kanji dari mori dengan cara membasahi mori tersebut dengan larutan minyak kacang, tipol, soda abu, dan air secukupnya. Abis itu mori diuleni, dijemur, lalu diuleni lagi and dijemur lagi. Prosesnya diulang-ulang sampai tiga minggu lamanya lalu dicuci sampai bersih. Proses ini dilakukan biar zat warna bisa meresap ke serat kain dengan maksimal.
  3. Setelah itu di-lengreng alias menggambar langsung pada kain. (Tapi kadang ada juga yang menggambar terlebih dulu di pola kemudian habis itu baru diceplakkan ke kain, itu saya gak tau namanya).
  4. Setelah nglengreng, proses berikutnya adalah Isen-isen alias memberi variasi pada motif yang telah di-lengreng. Intinya sih digambar-gambari biar lebih cantik gitu.
  5. Nembok yaitu menutup (ngeblok) bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.
  6. Ngobat adalah mewarnai batik yang sudah ditembok dengan cara dicelupkan pada larutan zat warna. Zat warna ini bisa alami seperti dari serat kayu atau juga bisa kimiawi. Jelas yang alami akan lebih mahal harganya.
  7. Nglorod adalah enghilangkan lilin dengan cara direbus dalam air mendidih. Pekerjaan ini harus dilakukan oleh orang dewasa karena ini sangat berbahaya.
  8. Pencucian, setelah lilin lepas dari kain, lalu dicuci sampai bersih dan kemudian dijemur. Dan jadilah batik ^_^
Rumit dan panjang banget kan bikin batik itu? Dan yang ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi atau bahasa linggisnya sih Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tanggal 2 Oktober, 2009 oleh UNESCO adalah nilai historis atau budaya dalam pembuatan batik itu. Ya bikinnya itu memang njlimet begitu bow, layak banget buat dilestarikan!
Nampang di Bandara Djuanda bareng seluruh peserta #AttackBatikTrip
Koq Eka bisa tahu itu semua? How come clueless Eka can know so many things about batik in a minute? Well, I WAS LUCKY! Jadi @elleindonesia bersama @solusimencuci ngadain trip ke beberapa kota untuk memperdalam kecintaan terhadap batik. Trip pertama adalah ke Yogyakarta, Solo, kemudian Pekalongan dan yang terakhir adalah Madura. Trip ini tidak gratis, walau tidak banyak tapi saya tetap harus membayar sekian rupiah untuk mengikutinya. Tiga hari petualangan yang memperkaya jiwa!
Lelah tapi Senang ^_^
Jumat, 7 September 2012, Pulang dari kantor, dengan terburu-buru saya diantar suami ke bandara. Oh great! Ternyata pesawatnya delay. Alhasil saya dan 14 orang lainnya yang mengikuti trip ini sampai di Surabaya cukup larut malam, ditambah pula insiden kesasarnya bis yang membawa kami ke Hotel Santika Jemursari Surabaya, praktis hampir dini hari baru kepala ini menyentuh bantal. Tapi kegembiraan ketemu teman baru juga bayangan serunya trip perburuan mengenal batik ini membuat saya terlelap dengan senyuman.
Jembatan Suramadu. Yeay! Akhirnya bisa ngelewatin ini juga 😀 hahaha.

Blusukan ke Bangkalan

Sabtu, 8 September 2012, pagi-pagi sekali saya dan @dillahfara (teman sekamar saya) sudah nongkrong di restaurant. Iya, maklum ya saya rakus :p eh? Ketika sarapan ini saya kopdar dengan mbak Nungki, salah satu blogger juga. Nanti di postingan lain saya ceritakan ya ^_^ Tepat pukul 8, bis kami melaju ke Madura tepatnya sih ke Bangkalan. Saya cukup terpana juga ketika melewati Jembatan Suramadu yang terkenal itu. Bagus! Berasa menyebrangi Golden Gate di San Fransisco (halah! Kayak pernah ke sana aja. Ka :mrgreen: ). Sampai Bangkalan, hal yang pertama kami lakukan adalah mengunjungi Museum Tjakraningrat.
Ada dua meriam di depan Museum ini, sayang gak kepoto…
 
Kami belajar banyak hal tentang budaya Madura dan juga ditunjukkan batik kuno nan cantik yang menjadi koleksi museum.
Lalu setelah puas memilih batik-batik cantik (yang Ya Tuhan bikin saya dalam histeria mode) kami belajar bagaimana cara merawat batik biar gak lekas pudar. Untuk mempertahankan warna batik maka batik sebaiknya tidak dicuci dengan detergen tapi dengan lerak atau Attack Batik Cleaner yang modern, praktis dan lembut buat mencuci serta merawat batik biar awet.
Dinner with a touch of batik as the dress code 😉
  
Oh abaikan dua perempuan geblek yang sedang berusaha pose alami sok-sok kalem dan anggun ini :mrgreen: Can’t hold my laughter, berusa kalem padahal aslinya pecicilan. Hahaha
Malamnya kami semua kembali ke Surabaya dan makan malam sambil melihat film dokumenter besutan Nia Dinata yang berjudul “Batik Our Love Story”. Film ini menceritakan proses pembuatan batik, kendala yang mereka hadapi hingga impian-impian para pengrajin Batik. Saya meneteskan air mata saat film ini menayangkan keresahan para pembatik yang bingung dengan regenerasi pembatik. Yang muda-muda udah gak mau bikin batik katanya. Deg! Saya koq jadi gentar, kalau gak ada yang meneruskan, apakah suatu saat batik akan punah? Duh! Amit-amit jangan.
Ngeblog itu KEREN
Minggu, 9 September 2012, di hari ke-3 ini kami menuju ke Pamekasan. Tak lain dan tak bukan kami mau berburu batik di Pasar 17 Agustus! :mrgreen: Petualangan Berburu Batik Hingga Madura itu sudah saya tuliskan, hayo udah baca belum? ^_^ Ahya di Pamekasan ini saya bertemu mbak Riana yang merupakan adik dari Mas @bukik –blogger kesohor dari Surabaya itu-. Mbak Riana sangat ramah menjadi guide saya dan beberapa teman dalam rombongan untuk berbelanja batik. Wow! Ngeblog itu memang keren, ada banyak teman (bahkan di tempat tak terduga) yang dengan tangan terbuka akan menyambut serta membantu kita. Saya terharu! Oh hail blogging live!
Pasar Batik 17 Agustus di mana kamu bisa mendapatkan batik tulis dengan harga miring. Saya bukan hanya mendapat batik tapi seperti juga Aling kawan saya itu, saya juga melihat potret kehidupan yang sesungguhnya.
Sungguh saya merasa sangat beruntung, karena ada banyak cerita dan pengalaman yang saya dapatkan dari perjalanan ini. Terima kasih @elleindonesia, @solusimencuci dan @iwetramadhan untuk panduannya mengenai Batik. Go follow Iwet if you wanna know more about batik, isi kepalanya tentang batik itu bikin saya ternganga. Terima kasih juga buat @NonAling @dillahFara dan @Mirnaoktaviani untuk pinjeman foto-fotonya serta teman-teman lain yang membuat #AttackBatikTrip kemarin jadi sangat menyenangkan, banyak ketawa dan foto-foto ancur. Haha.
Saya pulang membawa dentum-dentum hasrat kepada Batik dan sejarahnya. Satu yang pasti, cinta saya pada batik (tulis) tidak akan pernah pudar….
Jadi, Sobat CE, berapa batik yang kamu punya?
Iklan

35 respons untuk ‘Madura: Batik Our Love Story

Add yours

  1. selalu suka membaca tulisanmu kak 🙂 informatif 🙂 mungkin nantinya batik (tulis) gak punah, tapi harganya makin mahal karna yang bikin semakin sedikit (sebenarnya sekarang sudah terjadi sih…) 😦

  2. batik gw? lumayan byk… sebagian koleksi alm nyokap sih, dan ada dua lembar batik kuno asli kraton jogja warisan eyang putri. buat dipake klo gw merid siy ktnya…
    tp kapan coba?
    hehehe

  3. Seru banget jalan-jalannya Mba Eka. Dan perburuan batiknya itu bikin mupeng. Ternyata wajar lah ya kalo batik bisa dihargai jutaan. Daaan lebih wajar lagj ya kalo kita marah waktu batik diklaim. Heheeehe.

  4. ouw. aku juga suka beli batik, terlebih lagi karena dipakai untuk kerja tiap kamis dan jumat. aku punya berbagai corak batik khas daerah di seantero jawa tengah.

    tapi banyak itu yang dibeli aja belum dijahit… -__-

  5. cuman dua, baru mau jahit, tapi duitnya keburu habis beli susu Arjun, hahhahahahahahha… yah, kebutuhan tertiary pun harus ditunda. Tapi, kalo jalan2, tetepu MUPENG ABESSS..

  6. Walau jalan2nya bayar, ya sebandinglah dengan pengalaman berharga yang Eka dapat :). Saat ini saya punya 2 batik, tiap minggu gonta ganti pakainya, & 1 rok batik panjang. Suami juga suka pakai batik, dia punya 3 kemeja batik, dan minta dibelikan lagi 3 yg baru (*nitip teman yg mau datang berkunjung).

  7. Rasa rasanya aku punya banyak batik mbak.. tapi gak ngeh juga dengan history dr batik tersebut karena belinya juga asal krn perlu ~_~

    yg plg ngeh itu batik banjar tapi gak tahu juga apa namanya.. *malus* 😳

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: