Tips Mengatur Keuangan Dengan Jenius X-Card Bagi Pasangan Baru Menikah

Mini Giveaways with total of 1 mio cash for you

“Marriage is a partnership, and couples can’t win with money unless they are doing the budget as a team.”

Tuhan memberikan kita tangan yang dapat kita gunakan untuk banyak hal. Mulai dari memegang sesuatu, memeluk anak kita, memijat pasangan atau sekedar melipat jemari dan duduk diam melantunkan doa-doa di malam hari. Tanpa tangan, hidup kita mungkin akan kesulitan. Tidak bisa menunjukkan kasih sayang kepada sesama seperti sekarang, tidak bisa bekerja sebaik sekarang atau berekspresi sebaik sekarang. Banyak hal dalam kehidupan direngkuh dengan tangan kita, namun jujur aja seringkali tangan juga yang bisa membuat sebuah perkawinan dalam prahara. Misalnya nih, kebanyakan belanja online sampai tagihan kartu kredit bengkak. Lalu akhir bulan pasangan pun mencak-mencak 😀 Hahaha, iya ini saya banget. Saya ngaku salah kalau soal ini!

Tapi itu dulu banget sih pas awal-awal baru married. Setelah lebih dari 8 tahun menikah dan beberapa kali trial and error akhirnya saya dan Adrian menemukan pola pengaturan keuangan yang cocok buat keluarga kami sehingga tangan nggak lagi kepleset belanja di luar bujet atau melakukan sesuatu yang tidak disukai pasangan.

Nah, karena saya blogger baik hati dan tidak sombong serta senang berbagi (pssst, sudah, jangan protes, ini klaim walaupun sepihak tapi nyata benar adanya 😛 hahaha), maka di bawah ini saya bagi tips mengatur keuangan buat pasangan yang baru menikah berdasarkan pengalaman kami ya. Check it out!

7 Tips Mengatur Keuangan Bagi Pasangan Yang Baru Menikah:

1. Tentukan dulu model pengaturan keuangan seperti apa yang diinginkan. Apakah Mama Bos, Papa bos atau dikelola bersama. Kalau Mama Bos, seperti namanya, maka istri yang pegang kendali keuangan: suami menyerahkan semua gajinya ke istri dan ia mengambil secukupnya untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau Papa Bos maka suami menjatah istri uang bulanan kemudian hal-hal lain seperti cicilan rumah, biaya liburan, premi asuransi, dst itu yang ngurusin suami. Sementara kalau dikelola bersama maka masing-masing punya tanggung jawab sendiri, siapa bayar apa, siapa yang nabung buat apa. Jujur, awal menikah dulu saya minta jadi Mama Bos, supaya saya bisa atur semuanya >.< hahaha. Tapi model Mama Bos tidak berlangsung lama karena ternyata saya pusing banget ngatur keuangan. Akhirnya saya minta model Papa Bos aja, saya dikasih uang belanja bulanan sementara yang lain-lain biarlah Adrian yang ngurusi 😀
2. Terbuka. Setelah sepakat model pengaturan keuangan seperti apa yang mau dijalankan, maka tips berikutnya adalah keterbukaan. Masing-masing melaporkan menceritakan uang bersama yang dimiliki itu dipake apa aja, sisa berapa atau malah kurang berapa. Ingat, dalam pernikahan itu profit bisa dinikmati sendiri tapi kalau utang? Maka di mata hukum harus ditanggung sama-sama oleh suami-istri. Makanya sangat penting untuk tau kesehatan keuangan pasangan kita.
3. Buat dana darurat bersama. Besarannya kira-kira 6 x biaya hidup sebulan. Dana darurat itu penting banget supaya kalau ada apa-apa misalnya (amit-amit) dipecat atau mungkin sakit parah sehingga harus berhenti bekerja sementara waktu, paling tidak selama 6 bulan ke depan rumah tangga masih bisa berjalan normal seperti sedia kala. Gaji (amit-amit) bisa aja stop tapi susu anak atau uang sekolah anak nggak bisa stop lho. Mesti jalan terus kan. Kenapa jumlah dana darurat itu 6x biaya hidup? Ya karena diasumsikan kita dapat mencari pekerjaan baru dalam 6 bulan ke depan. Ngono gaes!
4. Bagi mimpi-mimpi dan target pencapaiannya ke pasangan. Share mimpi jalan-jalan ke Eropa atau punya rumah sendiri di usia berapa. Ini penting dilakukan agar pasangan mengerti alasan kita berhemat atau bisa saling mengingatkan tentang goal tsb jika salah satu mulai boros.
5. Sepakati bersama pos-pos pengeluaran dan catat/dokumentasikan semua pengeluaran dengan baik. Dengan mencatat maka kita bisa menganalisa bagian apa yang boros, yang perlu dirampingkan atau pos mana yang kelebihan bujet dan kelebihan itu bisa dialihkan ke pos yang lain. Ohiya sebaiknya pos-pos pengeluaran itu disepakati besarnya dengan menggunakan prosentase dibanding menggunakan nominal. Misalnya, pos buat hura-hura itu besarnya 10% dari gaji, atau pos untuk cicilan rumah dan mobil besarnya 30% dari total pendapatan. Kalau pakai nominal, contoh: pos hura-hura 2 juta sebulan, pos saving 5 juta/bulan, nanti kalau gaji naik jadi bingung ngaturnya 😀 cenderung
6. Pilih bank yang terpercaya dan kasih banyak kemudahan serta benefit seperti diskon, cashback atau free biaya bulanan serta transaksi keuangan lainnya. Percayalah, dengan menggunakan bank yang bagus maka hampir setengah masalah keuangan kita itu terselesaikan. Hidup jadi lebih mudah dan kita bisa fokus bahagia.
7. Miliki hati yang lapang. Well, namanya menyatukan dua kepribadian yang berbeda, kadang-kadang pasangan bisa aja kepleset. Entah mendadak boros karena ada gitar lagi sale jadi belanja di luar bujet (sale aja harganya di atas 10 juta >.<) atau diam-diam beli sesuatu di luar kesepakatan atau malah karena satu dan lain hal, untuk sementara waktu kita jadi penyokong utama keuangan keluarga. Nah, kalo hal-hal yang gak enak itu muncul, inget aja masa-masa bulan madu dulu ya 😉 Momen nggak enak itu akan berlalu kok. Jangan ribut gegara duit, bicarain baik-baik dengan hati yang lapang 🙂

Semua Kemudahan Pengaturan Keuangan dalam Satu Genggaman

Ngomongin soal bank yang terpercaya dan kasih banyak benefit, sudah 6 bulan lebih ini saya menggunakan aplikasi Jenius di ponsel saya. I love this revolutionary apps. Kenapa saya bilang revolusioner? Well, bayangkan aja, dengan satu akun maka saya bisa melakukan banyak hal sekaligus tanpa di-charge biaya bulanan apa pun!

Jenius Apps yang revolusioner banget. Banyak layanan keuangan yang memudahkan hidup kita hanya dengan jari-jemari.

Salah satu fitur yang saya suka banget adalah SAVE IT. Di fitur ini saya bisa menyimpan uang dengan bunga 5% per tahun. Well, taruh duit 20juta di situ, duitnya bisa beranak 1 juta bok. Ini jelas menarik banget, mata saya langsung ijo! Hahaha. Di mana bisa dapat bunga setinggi itu? Lalu dengan fitur DREAM SAVER-nya, saya dan Adrian bisa mengatur dan menabung buat mimpi-mimpi kami agar jadi nyata. Tinggal masukkan target berapa rupiah yang mesti terkumpul di akun itu lalu deduct otomatis dari akun utama Jenius. Fitur ini sejalan dengan tips saya yang nomer 4 di atas.

INGAT YA, SEMUA LAYANAN INI FREE TANPA BIAYA APA PUN!

Sengaja capslock on soalnya saya suka banget semua fitur di Jenius. Hehehe. Lalu dengan Jenius saya bisa punya banyak kartu yang dapat digunakan untuk berbagai macam pos pengeluaran serta mematok bujet buat pos-pos tsb pengeluaran dengan baik. Nama fiturnya X-Card; yaitu kartu debit ekstra yang bisa dipesan, dinamai sesuai kebutuhan kemudian diisi dengan sejumlah uang sesuai bujet untuk pos dengan nama itu. Persis seperti tips saya nomer 5 di atas. Ya kalo orang zaman dulu sih ngatur uang pake amplop-amplop gitu lho. Kalo zaman sekarang kan udah canggih, amplopnya diganti dengan Kartu Debit biar bisa dipantau kapanpun dan juga minim risiko hilang atau kecurian. Lha kalo ditaruh amplop kan rawan mengundang niat jahat, kan? Beberapa kartu yang saya miliki adalah:

• Kartu Debit Daily Life
• Kartu Debit Transportation
• Kartu Debit Hura-hura

Kata yang dicetak tebal itu bisa diganti dengan nama apa aja sesuai kebutuhan kita. Pokoknya kamu bebas deh menamainya sesuai keinginan. Bisa dinamai Kartu Debit Jajanin Cewek atau kartu Debit Hobby atau yang lainnya. Saya menggunakan Kartu Debit Daily Life untuk belanja kebutuhan sehari-hari di rumah. Jadi saya kasih kartunya ke Mbak ART dan transfer uang belanja mingguan ke situ. Menyenangkan banget! Saya bisa pantau si embak tarik uang berapa untuk belanja hari itu, dan kalau ada kebutuhan mendadak pas saya lagi di kantor kayak beli gas atau bayar IPL, saya tinggal top up aja kartunya dari apps. Simpel kan?

Kartu Debit Transportation saya isi dan gunakan untuk kebutuhan transportasi mulai dari beli bensin, bayar toll, bayar parkir sampe pesen Uber atau Grab 😀 Yang seru adalah, kadang saya gak pergi ke mana-mana, jadi kalo Kartu Debit Transportation ini ada kelebihan saldo, saya transfer saldonya ke akun Dream Saver.  Lumayan banget kan, mimpi jalan-jalan ke Eropa saya bisa cepat lebih cepat kesampaian karena dapat tambahan tak terduga :*

Khusus untuk Kartu Debit Hura-hura, jujur aja, saya baru pesan 😀 Gunanya ya buat saya foya-foya sama Adrian dong! Merayakan cinta kami dengan makan malam bareng, kongkow di coffee shop sampe belanja hal-hal lucu gitu.

Bukti Cinta dari Adrian yang dibeli dengan Jenius X-Card.

Nah, kalo kamu mau dapat semua kemudahan keuangan seperti yang saya rasakan, buruan install aplikasi Jenius. Btw sementara ini Jenius baru bisa di-apply buat kamu yang tinggal di Jabodetabek ya. Tapi nggak nyesel kok, banyak benefitnya. Sertakan Cashtag $Ceritaeka sebagai referensimu ya.

Mini Giveaways dengan total hadiah 1 juta rupiah buat kamu di IG @Ceritaeka

Nah, saya punya pertanyaan sekalian mau bagi-bagi duit di Ceritaeka Giveaways nih. Caranya gampang banget:

1. Follow instagram @jeniusconnect & @ceritaeka
2. Jawab pertanyaan kuis di kolom komentar (inget ya di IG @ceritaeka) dengan menyertakan $cashtagmu. Yang beum punya $Cashtag makanya buruan download Jenius apps ya.
3. Pertanyaannya adalah “Kalo kamu punya Jenius X-Card mau dinamain apa dan dipake buat apa?”
4. Empat (4) jawaban paling menarik akan mendapatkan hadiah uang masing-masing IDR 250.000 dan langsung ditransfer ke akun Jeniusmu, gaes. Kuis terbuka bagi mereka yang tinggal di Jabodetabek.

 

Jawaban ditunggu hingga Minggu, 5 Maret 2017 pkl 23.59 ya, pemenangnya nanti  diumumkan di Instagram dan juga di artikel ini.

Selamat Hari Kamis, Sobat CE! Ayo tuliskan wish-mu jika punya Jenius x-Card!

Update 3 April 2017:

Congrats untuk