Jika Aku Mati Nanti

Love doesn’t need to be perfect; it just needs to be true.

Hari Minggu malam saya merasakan nyeri yang sangat menyakitkan di bagian ulu hati saya. Keringat dingin mengucur deras, tangan saya mencengkeram kursi dengan kuat dan saya udah nggak tau lagi muka saya kayak apa jeleknya karena meringis-ringis kesakitan :mrgreen:

Untuk sesaat, saya pikir saya akan meninggal. Sungguh, rasanya tak tertahankan. Dan yang paling menyebalkan, saya nggak tahu saya ini kenapa :(. Adrian memapah saya ke tempat tidur dan kemudian menumpuk-numpuk bantal agar saya dapat menyandarkan punggung pada kepala tempat tidur. Setelah meminum air hangat, saya berusaha mempraktekkan teknik pernapasan yang saya pelajari di kelas hypnobirthing, berusaha tenang padahal saya sudah sangat kepayahan. Sementara itu Adrian memijit-mijit kaki saya.

Sekitar 30 menit kemudian, sakit di ulu hati saya berangsur menghilang. Rasanya lega, tapi tetap saja saya sedikit trauma. Lalu dengan lirih saya berkata kepada Adrian, “this pregnancy might take my life. And if that happens, promise me to raise our child as best as you can do.”

Mata bulat Adrian mengerjap-ngerjap saat mendengar perkataan saya. Tanpa berkata apa-apa, ia memeluk saya. Lama. Saya dapat merasakan irama jantungnya yang berdetak tak beraturan. Rambutnya yang berantakan ada di dada saya dan tangannya yang kekar kian lama memeluk saya kian erat.

Kemudian sambil mengelus-elus kepala saya, lirih Adrian berkata, “Don’t say that. Aku sama siapa nanti? Aku mau bareng sama kamu seterusnya.”

Dan saya pun membalas perkataan Adrian dengan balik memeluknya erat juga. Saya nikmati setiap teguk pelukan kasih di antara kami. Setiap inci kulit kami yang bersentuhan, setiap hela napas yang tertukar, setiap momen saat itu…

You make me happier than I ever thought I could be
You make me happier than I ever thought I could be

Saya dan Adrian telah menikah 5 tahun lebih dengan masa pacaran serta perkenalan sekitar 3,5 tahun. Jadi total hampir 9 tahun kami bersama-sama. Dan saat ini kami sudah berada di tahap saling bergantung dan tidak mau terpisahkan. Bukan karena hasrat untuk saling memiliki namun kesadaran bahwa kami memang saling membutuhkan, kesadaran bahwa jiwa kami telah menyatu dan rasanya sakit sekali jika belahan jiwa yang satu lagi terenggut.

Iya, saya tahu bahwa kami memang harus siap berpisah karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Namun semoga kami diberikan waktu lebih lama lagi untuk bersama dan menikmati hari-hari yang ada.

Selamat hari Kamis Sobat CE, have you told your loved ones that you love them?

57 respons untuk ‘Jika Aku Mati Nanti

Add yours

  1. Kaka Eka yang keceh, sehat-sehat terus ya…ini baca postingannya antara deg-degan, sedih, dan lega karena sekarang udah sehat. Plus makin senang karena kemarin balas twitku dengan bilang udah mulai jalan ke sana-sini lagi.

    Sehat-sehat terus ya kalian #pelukberuang

  2. nyesek bacanya mbak, inget yg di sana…jd pengn mewek, hehehe
    mb eka baru hamil ta? sdh berapa bulan?

    “Selamat hari Kamis Sobat CE, have you told your loved ones that you love them?”

    often, even as too often I told it I was worried whether my words describe my attitude or not

    *some links are removed*

  3. mbak eka lgi hamil yaa…semoga lancar persalinannya ya mbak…kalo lg hamil emg byk sakit2nya ya mbak…tp mgk krn itu juga seorang ibu selalu jd yg dimuliakan…sabar ya mbak…saya skrg juga lagi hamil tp msh 4 bulan…awal2 kmren juga drop bget mbak….krna ada maag juga…(* kok malah curhat ya 😀
    sehat selalu ya mbak….everything its gonna be ok ^_^

  4. Mbak Ekaaa, semoga semua lancar ya. Mendoakan yang terbaik buat mbak Eka biar selalu sehat dan baby Lex juga gak nakal di dalem. 😀

  5. Emang nyenengin Mbak Eka. bisa bareng suami. Aku juga baru pindahan setelah hampir lima tahun tinggal di rumah mertua, nyampur sama ipar dll. Dan pas sekarang tinggal berdua aja, kami berdua jadi lebih dekat dan saling ngerti. Aku tahu gimana sebenernya suamiku, dan dia juga tau gimana sebenernya aku. Mudah-mudahan tahun ini bisa dapet bebi. Aku pengin banget.
    Semoga nanti lahirannya lancar ya, Mbak. Dan Mbak sama bebi sehat. Doaku gede banget pokoknya… *hug tight*

  6. Aku juga pernah bilang kayak gitu ke suami mbak. Waktu itu lagi panas demam sampe 40 derajat saya kira saya mau mati haha..
    Lancar2 ya kehamilannya. Semoga ibu dan bayi sehat selalu

  7. mbaaaaakk.. huhuhuh semoga lancar ya semuanyaaa…. nanti aku mau ikut gendong2in baby nyaaa.
    terus traveling bareng ya kuduuuu… belum pernah kita traveling bareng.

    Njuk, aku jadi pengen cepet nikah terus punya baby :))) #mauan

    *some links are removed*

  8. Teriring doa tulus buat Eka, semoga persalinan lancar, bayi dan ibunya sehat. Optimis aja Ka, insya Allah optimisme kita menular ke calon bayi, kita aja dia melihat dunia dg lancar 😀

  9. Jadi burem2 bacanya…
    Semangat ya Ka, smoga berjodoh selamanya, aamiin.

    Btw, menghitung hari ya? Berapa lama lagi? Semoga sehat lancar smuanya…

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: