“The more that you read, the more things you will know. The more that you learn, the more places you’ll go.” -Dr. Seuss
Yep! Semua orang kayaknya sudah tau deh pepatah lawas yang bilang bahwa membaca adalah jendela dunia. Dan saya adalah salah satu dari ribuan orang yang mengamini hal tersebut lho. Oleh karena itu saya ruajiiiiin banget baca buku, mulai dari buku sastra, buku fiksi, buku How To sampai buku-buku motivasi bahkan buku stensilan :mrgreen:. Dulu, saban bulan saya bisa melahap 3-4 buku dengan ketebalan 600halaman/buku tanpa kesulitan. Tapi itu duluuuu. Sekarang? Duh! Kebiasaan tersebut sudah berganti dari banyak MEMBACA BUKU jadi MENGOLEKSI BUKU. Alias beli buku banyak-banyak, apalagi kalau lagi diskon, tapi abis itu bukunya numpuk di lemari dan malah gak dibaca. Aaaaak saya tau saya layak dicubit karena kebiasaan ini. Eh, tapi kayaknya saya gak sendirian deh 😀 Hayoooo ngaku aja siapa yang senasib sama saya begini? Coba angkat tangan duluuu.
Dengan hobby baru saya mengoleksi buku itu, saya mendadak kuatir. Makanya ketika mampir ke Toko Buku Gramedia, saya membeli sebuah buku berjudul The Art of Reading: Mengapa 90% Buku yang Dibeli Tidak (Habis) Dibaca dan Cara Mengatasinya. Booow judulnya aja udah jleb banget! >.< Isinya apalagi! Aiih gueee banget!!

Judul Buku : The Art of Reading: Mengapa 90% Buku yang Dibeli Tidak (Habis) Dibaca
Penulis : Agus Setiawann
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 200 halaman
Harga: IDR 48.000,-
Buku mungil yang terdiri dari 9 bab ini diawali dengan bahasan sebab-musabab minat baca semakin menurun. Menurut saya ini adalah satu langkah cerdas karena pembaca diajak untuk mengerti dulu kondisi apa yang dihadapi, kemudian bersama-sama dibawa pada fase apa yang dapat dilakukan untuk membangun kembali motivasi membaca. Buku ini membantu saya lebih mengenali gaya saya membaca karena memaparkan hambatan mental yang dialami dalam proses membaca dan cara untuk mengatasinya. Saya jadi mengerti latar belakang saya kenapa tiba-tiba bisa ‘blank’ alias kosong ketika membaca dan apa yang dapat saya lakukan agar hal tersebut gak kejadian lagi bahkan menyimpan isi buku tersebut dalam memori saya alias ingat banget apa yang dibaca bow.
Ahya buku yang mendapatkan rating 3.18/5.00 di Goodreads.com ini sarat teknik-teknik ringan bagaimana cara agar bisa menikmati proses membaca, bagaimana membaca dengan fokus sehingga kita dapat berimajinasi dan berdialog dengan buku sampai tips dan trik ketika menghadapi bagian buku yang sulit dimengerti. Wow! Rahasia itu diberikan pada kita dalam teknik-teknik sederhana (sampai posisi duduk pun dibahas), bukan sekedar teknik mengawang-awang diatas langit sana tapi teknik membumi yang beneran dapat kita lakukan. Kita dituntun langkah demi langkah sampai ada semacam kuosioner yang akan membantu kita menyadari apa saja yang menghambat kita untuk membaca.

Ditulis dengan gaya bahasa yang ringan dan mengalir, buku The Art of Reading karya Agus Setiawan ini gak ngebosenin. Agus Setiawan adalah seorang penulis, trainer dan praktisi hipnoterapi yang mengembangan metode baca kilat, baca 1 halaman dalam 1 detik. Saya belum membaca atau menerapkan metode baca kilat tersebut sih namun nampaknya menarik. Ohya balik lagi ke gaya penulisan, mungkin karena disusun berdasarkan pengalaman nyata ya bow, maka gaya bahasanya gak menggurui. Saya pribadi menyukai cara penulis memotivasi pembacanya dengan memberikan banyak kata-kata berenergi positif. Memang terselip promosi teknik bacakilat dari sang Penulis sih namun in overall buku ini sangat memotivasi saya menyelesaikan tumpukan novel-novel yang plastiknya belum kebuka itu 😀 Hasilnya? Kelar baca buku The Art of Reading, habis itu dalam waktu 3 hari, saya langsung sukses melahap 2 novel lain yang udah 2 bulan ngendon di lemari. Yeaaay *dance-dance* Dan seperti kita tahu bahwa membaca itu berkorelasi erat dengan menulis, kelar baca novel saya jadi terinspirasi nulis cerpen! 😛 Satu langkah kecil dengen efek domino yang bermanfaat.

Jadi, gimana sih caranya biar membaca lebih efektif? Gimana caranya meningkatkan konsentrasi membaca biar gak gampang terganggu? Atau gimana tipsnya membangun kebiasan membaca? Silakan baca buku ini dan temukan sendiri jawabannya. This book will help and motivate you ^_^
Jadi Sobat CE, buku apa yang sedang dibaca sekarang?
waduh, sepertinya saya juga harus segera baca buku itu nih… 😳
*lihat buku di rak*
Ayok dibaca-dibaca bukunyaaaa ^_^
eh bener juga nih kak, aku juga suka gak selesai baca kalau gak mood 🙂 skr lagi baca buku anak2 aja deh yg lebih ringan 🙂
Hihi buat didongengin lagi ke anak2nya ya kak?
Qiqiqi saya ngaku deh *apa boleh buat, boong kan dosa
oke lah mbak, aq coba cari bukunya
Silakan baca dan pelajari teknik-tekniknya membacanyaaaa
hehe
Yaaah…bocorin dong, satuuuu aja tips dari buku ini, hehehe… Pelit Eka!
Menurut aku pribadi sih banyak orang jaman sekarang sulit membaca karena terlalu banyak distraction, ada banyak hal menarik di sekitar kita (terutama yg tinggal di kota besar) ditambah internet dengan social media-nya. Asal kita bisa me-manage waktu dengan baik, gak ada masalah sebetulnya, at least buat aku pribadi. Mungkin speed baca menurun, tapi tetap bisa baca buku. Dan buatku baca 3-5 buku sebulan @500-600 hlm udah bagus. Yg penting kita pilih buku2 yg bermanfaat.
“terlalu banyak distraction”
Mbak Fanda benar, dan itu terjadi kepadaku sekarang.
Aku sudah lupa kapan terakhir kali beli buku (selain buku kuliah). Rasanya sudah bertahun-tahun lalu!
Bahkan buku kuliah sendiri, aku nggak pernah selesai membacanya. Aku cuman baca bab-bab yang diperlukan (terutama yang menyangkut yang kira-kira akan ditanyakan dosen kepadaku).
Aku sebetulnya bukan gampang kena distraction – selama buku itu menarik, aku akan membacanya sampek habis. Permasalahannya mungkin sekarang hanyalah waktu. Karena aku nggak bisa mengalokasikan waktu banyak-banyak untuk membaca buku, meskipun bukunya cuman 50 halaman aja.
Yep kadang kekurangan waktu memang bikin kesulitan baca ya bu dokter.
Sadly, me too 😦
Tapi wkatu kan kita yang ngatur…
Gak mau bocorin mbaaak 😀 Nanti aku diomelin yang punya buku lagi haha tapi kan aku udah kasih tau gimana efek dari buku itu ke aku hehe.
Btw aku juga setuju sih karena banyak ganguan jadi banyak buku gak kelar bacanya. Makanya butuh fokus 😉 dan cara suapaya fokus juga dibasa di buku ini hihi
*angkat tangan* sayaaaaaa….. iya mbak, akhir-akhir ini saya juga punya kebiasaan menimbun buku tanpa tau kapan mau dibaca. 😦 tapi buku The Art of Reading ini sepertinya menarik juga ya? jadi penasaran pengen beli juga… 🙄
Hihi ayok beliiiii
senasib. saya juga baca buku ini dan terprovokasi dengan judulnya. kebetulan punya juga buku sebelumnya ‘bacakilat’ yang sering disebut disini. apa pun teorinya yang penting buku ini bisa memotivasi lagi membaca yang kadang2 naik turun mood nya ga jelas. dengan mempraktekkan yang ada di buku, buku ini saya baca habis sekitar 3 jam. jauh lebih bagus dari sebelumnya 1 buku bisa selesai 1 minggu 🙂
Tuuuh kan, bukunya membawa dampak positif 🙂
Kenapa sekarang hobinya berubah jadi mengoleksi buku?
1. Karena kerjaan! Serius, semakin kesini, bertambah tanggung jawab, bertambah juga jam kerja, alhasil pulang kantor jadi pinginnya tidur terus, no reading, haha
2. Karena udah punya suami! Karena quality time dengan suami yang nota bene biasanya cuma weekend aja, akhirnya aktivitas weekend yang biasanya dihabiskan buat membaca, berubah jadi cuddling2 seharian sama suami.Lagian kasian suami kalo saya terlalu serius membaca, biasanya lupa dunia 🙂
3. Karena suka terdistraksi sama socmed! 10 menit baca buku, gatel pingin buka timeline twitter, 10 menit kemudian pingin ngecek path, 10 menit lagi pingin liat-liat instagram. So many distractions.
haha, banyak yahyah alesannya. Sekarang sebulan bisa baca satu buku aja alhamdulilah. Dengan catatan, komik nggk diitung lho, itu mah setengah jam juga beres.. *sombong* :))
Buku yang baru dibaca judulnya The Help karangan Kathryn Stocket, yang udah diangkat jadi film juga. Alhamdulilah bisa dibereskan dalam satu malam, sementara suami sibuk nonton Indonesian Idol.
Eh itu buku berapa halaman?
Kita janjian baca bareng yuks del, nanti kita sharing opinion tentang buku itu. Gimana? 😀
dulu, waktu masih sering dan punya banyak waktu buat baca, sebulan sekali pasti beli buku. minimal 1 judul buku dibeli. alhasil, punya koleksi buku yang lumayan banyak.
2-3 taun belakangan ini, tau diri ga beli-beli buku lagi setiap bulannya. selain anggarannya dialihkan buat pos lain, juga karena tau diri ga punya waktu yang cukup lagi buat baca buku.
Ah soal waktu itu memang soal yang dihadapi banyak orang 😀
Kalo udah baca buku itu, ada bagusnya baca juga buku tentang speed reading, dijamin baca buku jadi cepet tanpa ketinggalan esensi kontennya 😀
Hooo aku berencana baca buku bacakilat juga sih Mas 🙂
Makasih infonyaaa
Ternyata yang punya kebiasaan beli buku tanpa sempat dibaca ini ga cuma saya ternyata 😆
ah kalo saya sih sudah tau kenapa kebiasaan saya membaca terhambat. Simplenya sih dulu saya selalu membiasakan membaca buku sebelum tidur. Atau pas wiken. Seminggu bisa dua tiga buku habis. Kalo lagi tugas keluar kota bisa satu buku habis sehari malah.
Sekarang, agak susah melakukan baca buku sebelum tidur atau pada waktu wiken. Soalnya ya mesti nidurin Vio dulu. Iya, kalo abis Vio tidur saya masih segar masih bisa baca. Ngga jarang ikut ketiduran. Trus iya kalo abis itu bisa baca buku. Biasanya kalo saya masih belum tidur ya digangguin bapaknya. #ihik
Wiken? ya jangan ditanya deeeeh….. *curcol yang panjang ya ini* 😆
Huahahaha gimana kalau baca bukunya diganti jadi baca buku anak2 Chi?
Jadi bisa bacain sambil boboin Vio kan? 😀 hehe
belajar teknik membaca dengan membaca buku teknik membaca yang harus dibaca. #okesip
:))
Zaaaaaam senengane muter2ke kata-kata deh :))
😀
niatnya sih baca the expected one bulan ini, tapi masih smp halaman 18 padahal udah seminggu.
Ayok diselesain ^_^
Mumpung besok libur hehe
Hihihihi.. saya juga sering gitu. Apa sihh, buku stesilan itu? Buku yang saya baca belakangan ini, kebanyakan buku anak-anak. Karena bacain anakkyu..hihihi.. *unyu-unyu* Tapi, buku yang saya baca hingga berulang-ulang kali dan ga bosen-bosen adalah.. “The Naked Traveller” Mudah2an bisa membawa saya ke semua tempat yang ‘beliau’ tulis! 😀
Amiiiin semoga bisa keliling-keliling ya
AKu diajak duuunk hehe
Lagi baca ulang rectoverso nya @deelestari lg terpengaruh suasana hati juga. :lol:..
Tapi jd bs update blog yg lindastorypage.blogspot.com meski ceritanya ..ya gt deh :p
Belum sangup baca yg tebel..salut sm yg bisa melahap buku yg tebelnya ratusan gt :s
Gpp Lin 🙂
start from thin book first, right?
tetep ya..
walaupun cerita tentang buku tapi poto tetep harus ada…
narsis memang tidak akan ke mana-mana
hahahaha
Errr gimana ya 😛
it’s already in my DNA! 😀 haha
terakhir beli buku saat di bangku SMA !! abis sekaranng kan udah banyak di internet jadi jarang beli beli buku ! 😀
Hihi daku masih konservatif nih, senengnya masih pakai buku biasa….
huwaaaaa….. aku juga begini neh… sering beli cuma baca dikit langsung merasa salah dengan bukunya >.<
jadi sekarang aku milih-milih bener kalau beli, dan kalau belum habis yang lama gak mau dulu beli yang baru,, eh tapi malahan sekarang sering dapet pinjaman :))
beli ah bukunya…. target baca tahun ini udah mulai seret ini mbak….
Hihihihihi…. aku banget tuh 😛
Belum lagi selesai membaca novel yang satu, sudah beli lagi yang lain. AKhirnya numpuk deh, dan setelah disusun kembali, ada 15 an yg belum dibaca! Alamak!Tapi buatku gak ada ruginya, karena prinsipku membeli buku tak berarti harus langsung dibaca 😛
Suatu saat nganggur tinggal buka box 😀
Bolehlah kucari buku di atas 🙂