Sudah tahu kan siapa itu Bubi Chen? Itu lhoo maestro pianis Indonesia berusia 73 tahun yang rekamannya pernah disiarkan oleh Voice of America lalu dikupas oleh kritikus jazz ternama Willis Conover itu lho. Dan ketika itu Willis Conover menyebut Bubi sebagai The Best Pianis of Asia. *menjura* Terus terang walaupun Opa Bubi sudah sedemikian terkenalnya tapi saya belum pernah menonton secara langsung. Dulu mantan pacar yang pianis itu jangan tanya yang keberapa yah pernah ngotot meracuni saya untuk menyukai karya-karya Opa Bubi, tapi ya memang belum pernah kesampean nonton aja. Nah kemarin, di hari terakhir Java Jazz 2011, saya memutuskan untuk menonton beliau.
Lokasi performance ada di Semeru Garuda Hall lantai 6. Sedikit eksklusif karena lokasinya yang berada di dalam gedung sejuk dengan AC dan di dalam ruangannya pun disediakan kursi-kursi nan empuk. Yeeaay! Bokongku pun bersorak riang hahaha. Jelas berbeda dengan musisi lain yang pentas di hall atau panggung luar dimana penonton harus berdiri atau duduk ngedeprok di lantai.
Pertunjukkan kali ini jelas beda, karenaaa… This time Bubi Chen Plays Pop! Jadi, Bubi Chen mengiringi beberapa penyanyi pop menyanyikan lagu-lagu pop yang diaransemen ulang sehingga terdengar jazzy. Menarik sekali! Karena untuk pertama kalinya saya mendengar lagu I Have a Dream yang dipopulerkan oleh ABBA dinyanyikan secara jazz, atau yang paling membuat saya ternganga adalah ketika lagu Beat It dari Michael Jackson pun bisa dipoles cantik oleh Bubi Chen. Ajegile, lagu pop rock gitu lhooo bisa dibuat jazzy. Keren deh!
Bubi Chen memainkan total 10 lagu, diawali dengan permainan instrumental yang sedikit riuh karena full band tapi tetap kental dengan terompet dan saxophone. Kemudian dilanjutkan dengan tampilnya beberapa penyanyi silih berganti seperti Amanda Sierra, Soul Mate, Memes, Cindy Bernadette dan Lala Suwages. Masing-masing tampil dengan lagu pop namun sukses terdengar jazzy di telinga.
Satu yang terus terngiang adalah pesan Bubi Chen di awal pementasan, “kita harus mencintai semua musik, tidak hanya jazz.” Salam hormat Opa bubi! Suatu kerhormatan melihat penampilan langsungnya. ^_^
helloooo. kunjungan balik.
aku malah gak tau orangnya. katro’nya aku, hehehe
Hahahaa
ayoo kenalan dulu sama Opa Bubi
always love bubi chen! mantep banget piano jazz nya…
Setubuh eh setujuh
‘Hebatnya’ jazz Indonesia.. demi meraih audiens yang bagus harus menyertakan pop ke dalamnya? Taon kemarin kalo ngga salah malah sampe Slank masuk segala ya?
Hehehe…
Errr.. Gak bisa disalahin juga siy Don, penyelenggaraan festival ini pasti memerlukan banyak biaya sementara market penggemar jazz kan tidak besar, jadi menurutku langkah penyelenggara ini justru suatu ide leverage yang cerdas. Walaupun kalo melihat artis2 yang di.leverage.kan dengan “Jazz” ini kadang ngelus dada siy Don 😀
betul, saia ga tau orangnya mbaakkk..
#not quite enjoy jazz.. oh nooooooo
Ha ha ha
Coba deh donlot lagu2nya
Nanti ketagihan aku gak tanggung jawab yah 😀
wah….kak Eka nonton Java Jazz? sayangnya kaki saya cidera, ndak isa ke sana meski salah satu presenternya kasi gratisan beberapa minggu lalu :((
Lho kakimu kenapa?
Sayang banget… itu tiket gratisan seharusnya didonasikan ke aku :))
hahaha
baru dengar nih bubi chen 😛
Masa?
Beliau memang sudah sepuh siy,
Tapi memang salah satu maestro pianis Indonesia
nice……….
Indeed it was nice 🙂
Eh sebentar, gue agak2 lost track.
Pianis itu mantan ketiga bukan ya?!
*kabur sebelum dilempar piano*
Bradleeeeeeeeeeeeeeeeeeey
nyesal cerita sama lu! Huh :)) hahaha
Aku punya dua kaset (ya : kaset) piano Bubi Chen yang jadi favoritku. Uenak banget permainannya, campuran jazz dan waltz. Nyari dalam format CD kok nggak ada ya …
Kalo yang ngejazznya agak ‘gedubrakan’, seperti permainannya bersama Jeremy Monteiro (maaf kalo salah tulis, habis gak begitu ngefans sih .. alesan :D) aku kurang bisa menikmati. Oh iya, aku punya satu CD Bubi Chen, “Best of Me”, kolaborasi Opa Chen dengan beberapa pemusik jazz, seperti yah … Monteiro 🙂
Iya bun bener, ciri khas Opa Bubi ini memang campuran jazz and waltz itu 😉
Weh bun, itu kaset bisa jadi barang langka yang mahal harganya itu bun!
Orang indonesia juga gak kalah ngejazz sama orang luar… keren… 😀
Betul 😉
Wah, banyak orang muda yang gak tau Bubi Chen. Ternyata saya juga sudah tidak muda lagi umurnya ya, karena 25 tahun lalu udah dengar permainan Bubi Chen.
Waaah 25 tahun lalu saya malah belum ngerti jazz tiu apa amangboru 😀 hehehe
Bubi Chen could be one of the longest Indonesian jazz artist. Some surely admire his performance.
Including me! ^_^
Namanya Oom Bubi Chen ini jauh sudah ngetop, sejak aku kecil malah
sejak sebelum banyak siaran musik di TV, taunya ya cuma dari kaset2 aja