EXCHANGE LINKS

“Dasar Gaptek !” begitu Rafael sering berkomentar tiap kali saya mampir mejanya untuk tanya-tanya soal blog.

Saya ini memang boleh dibilang gaptek, punya blog aja baru sebulan terakhir (jalan dua bulan ding). Sebelumnya tulisan saya mengotori dinding buletin Friendster (ada sich blog di FS tapii kayaknya gak bisa disebut blog, jelek banget hehehe), atau kadang tulisan saya kirim – kirim aja ke teman – teman melalui email. Nah setelah, ada petisi dari teman – teman kantor, teman kuliah, adik-adik, suami dan masih banyak lagi agar saya membuat blog (mungkin karena mereka mulai terganggu dengan tulisan2 saya kali hehehhe) maka saya putuskan untuk bikin blog !

Sekali lagi karena saya gaptek, saya gak ngerti bikin blog itu bagaimana, sebagai langkah awal saya mampir ke Gramedia dan beli buku tentang blog (ini sungguhan ! tolong jangan tertawa ya). Kebetulan yang pertama di pegang adalah blogging di wordpress, makanya blog saya ini nagkringnya di wordpress. Coba kalau buku yang saya ambil adalah blogging di blogspot saya pasti bikin blog di blogspot.com dech. 😀

Nah, kembali ke soal gaptek lagi. Pas lagi ngobrol ngalor ngidul soal blog (masih dengan teman saya Rafael) dengan wajah polos saya keceplos bilang gini, “Raf, tadi ada blogger kirim email minta tukeran link. Trus dia baru pasang link gue setelah gue bales emailnya bilang OK. Santun banget yah, heran dech kalo dia mau mah, tinggal pasang aja. Ngapain juga minta ijin segala”

Daaassss !!

Seperti disambar geledek Rafael melongo ngeliatin wajah polos saya. Nah saya malah tambah bingung kenapa juga Rafael plonga – plongo begitu gara-gara ucapan saya. Jadilah kami dua orang bingung yang tidak tahu saling membingungkan apa. Akhirnya Rafael berbaik hati menerangkan, bahwa tukeran link itu ada aturannya. Harus permisi dulu, kalo gak dikasih gak boleh pasang. Kenapa ? “Ya itu hak asasi tiap blogger ! “ gitu katanya. Tidak puas dengan jawabannya, maka saya cecar Rafael (tapi tidak dengan gaya mencecar nara sumber seperti Ira Koesno lho). Usut punya usut kalau kita pasang link orang lain Rafael bilang kita ini makan bandwith orang itu (benar atau enggak saya enggak tahu, tapi saya memilih percaya saja wong dia yang rekan berdikusi saya tentang blog).

Jadi ingat dulu waktu awal – awal bikin blog, saya terkena eforia  blogwalking, blogtracking, blogreading dan kawan2 sebangsanya itu. Kalo suka dengan satu blog maka saya langsung tulis di kolom komen bahwa saya mau tukeran link. Nah bedanya saya sama blogger yang saya sebutin diatas –yang menunggu persetujuan baru pasang link-  kalo saya begitu minta ijin langsung pasang link.nya tanpa menunggu persetujuan. Duuuch ! (sambil menepok jidat). Saya pikir memberitahu saja cukup, gak perlu disetujui. Gapteknya saya huhuhu… Pantas sesudah itu, dulu ada komen-komen muncul, oh blog saya udh masuk di EKA’s Little Story ya… (tidak tahu apakah komen itu muncul karena berterima kasih atau karena merasa terampok dengan munculnya link mereka tanpa persetujuan). Duuuch Eka.. Ekaaaa… !!! Ditambah lagi baca kolom komennya Mas Stein, makin menjadi – jadi rasa bersalah saya.

Jadi dengan postingan ini saya mohon maaf untuk teman – teman yang dulu saya cantumkan linknya dalam blogroll saya tanpa merasa pernah memberikan persetujuannya. Sungguh saya tidak tahu aturan main itu. Sungguh saya tidak bermaksud melanggar hak asasi dalam memberikan exchange link. Sungguh saya tidak bermaksud seperti ituuuuuu…. Huhuhu tolong dimaafkan. Oleh karena itu, maka saya mengosongkan kolom blogroll saya, hanya beberapa link yang ada, itu karena saya tahu persis (maksudnya ingat betul) bahwa saya telah mendapatkan ijin untuk exchange link. Buat teman – teman lain, dengan senang hati saya akan mencantumkan link teman – teman (karena saya sukaaaa baca blog teman –teman semuanya ! ) tapi karena saya tidak mau dibilang memperkosa hak, maka mohon berikanlah ijin / konfirmasi untuk tukaran link. Setelah itu saya akan mempostingnya.

Thanks ya Raf, lu udah sukses bikin gue ngerasa bersalah sekaligus melek akan aturan ini ! J Sepertinya saya masih harus terus berguru mengenai etika dalam dunia perbloggingan. Inilah saya : kombinasi antara gaptek dan sembrono namun tetap berusaha keras mencoba blogging, hehehe. Bener – bener gak tahu malu yah :p