Ibu mengapa engkau membenciku? Mengapa kata pedas dan makian tajam selalu terlontar atas tindakku? Mengapa sebuah piring lebih mendapat kasihmu dibandingkan aku? Maafkan aku ibu, licin sekali piring itu . Ibu mengapa matamu nanar tiap kali aku ingin mendekatimu? Mengapa tanganmu terjulur selalu untuk menjewer bukan memelukku? Hingga ku percaya keberadaanku adalah bayang semu .... Continue Reading →
20 + 1 cara EKA memperingati hari Kartini
1. Tidak berkebaya tapi tetep pake rok mini. Sebodo orang bilang apa. (walopun dulu sempat menang lomba Kebaya Kartini waktu SMA, nantilah dibuatkan posting terpisah) 2. Lupakan konde, sanggul dan sejenisnya. Mari kita ke salon dan highlight rambut dengan warna terbaru. 3. Madol dari upacara Kartini (emang adaaa ??! :p ) 4. Apaan sich masa... Continue Reading →

