Warna-warni Bitung dalam Festival Pesona Selat Lembeh

Aroma laut yang khas langsung menyapa hidung saat saya menepakkan kaki di Pelabuhan Pelelangan Perikani Kota Bitung. Aroma yang menyadarkan saya bahwa saya sudah sampai di lokasi Pembukaan Festival Pesona Selat Lembeh yang dengar-dengar kata orang selalu meriah. Ah, jadi penasaran!

Jujur, saya baru mendengar tentang Festival Selat Lembeh ini saat mendapat ajakan untuk meliputnya dari seorang kawan blogger. Namun sesungguhnya Festival Selat Lembeh ini sudah diadakan sejak tahun 2009 lalu. Awalnya hajatan tahunan ini dimaksudkan sebagai perwujudan rasa syukur atas hasil laut yang melimpah, namun mulai tahun 2016, Festival Selat Lembeh berganti nama dan terbitlah Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) yang merupakan upaya untuk mengembangkan pesona wisata Kota Bitung. Salah satu upaya yang patut mendapatkan dukungan karena memang Bitung menyimpan beragam tempat wisata yang sungguh menarik hati! Nggak percaya? Pantengin aja blog ini terus ya 😉

bitung-festival-pesona-selat-lembeh

Pembukaan Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL)

Siang itu udara cukup lembab, maklum di pantai 😉 Terdengar sayup ombak dan ramai camar laut bergabung jadi satu dengan riuhnya masyarakat yang begitu antusias mengikuti festival ini. Parade kapal hias membuka festival. Berjajar kapal-kapal cantik beserta penumpangnya yang berusaha menonjolkan keunikkannya. Saya berdiri di tepi pelabuhan dengan kerumunan orang yang ramai bersorak-sorai di kiri dan kanan. Semua sibuk menyaksikan parade kapal hias yang meriah. Semua hanyut dalam keramaian.

Ceritaeka ikut meramaikan Festival Pesona Selat Lembeh
Ceritaeka ikut meramaikan Festival Pesona Selat Lembeh
Salah satu kapal dalam Festival Pesona Selat Lembeh yang menarik perhatian saya
Salah satu kapal dalam Festival Pesona Selat Lembeh yang menarik perhatian saya

Lalu lalang kapal menyejukkan mata. Sebuah kapal dengan rombongan ibu-ibu PKK lewat, setelah itu kapal dengan para taruna-taruna berdiri tegak memberi hormat juga lewat. Namun ada satu yang menggelitik hati. Diujung sana saya lihat segerombolan anak-anak SMP menari di atas atap kapal. Belum pernah saya menyaksikan hal seperti ini. Sebagai orang yang hidup dan besar di Jawa, sesungguhnya saya tidak akrab dengan kehidupan pinggir pantai dan pemandangan orang menari di atas atap kapal itu begitu mencengangkan buat saya. Saya nggak ngomongin kapal besar atau kapal feri lho. Anak-anak SMP ini menari di atas kapal kayu yang paling maksimal diperuntukkan bagi 30 orang muatan 😀 Fantastis!

Ohya tadi saya bilang kan ada beragam tempat wisata di Bitung yang menarik hati. Ada apa saja sih? Intip tempat wisata di Bitung di bawah ini ya:

Mari Jo Jelajahi Bitung!

Kota Bitung yang terletak sekitar 45km dari Manado, Sulawesi Utara ini memiliki 5 pesona yaitu Pesona Bahari, Pesona Flora, Pesona Fauna, Pesona Sejarah-Religi dan Budaya serta Pesona Industri. Empat hari di Bitung dan senangbanget deh saya bisa menjelajahi panca pesona tersebut! I called this as the perk of being a blogger 😉 yeay!

Pesona Bahari: Island Hopping di Perairan Bitung

Duh, kalo ngomongin pantai dan lautan, Bitung ini juaranya! Seharian island hopping, jemur-jemur manja, snorkeling sampai diving. Nggak heran sih kalau wisata baharinya megang banget. Lha, Selat Lembeh terkenal sebagai destinasi diving dunia, punya 95 titik selam lho! Pantainya pun bersih dengan pasir selembut pantat bayi dan pemandangan yang instgrammable banget 😉

Pantai Serena Besar
Pantai Serena Besar
Menikmati waktu, menyesapi indahnya pantai ini
Menikmati waktu, menyesapi indahnya pantai ini. Thank you Mas Faat untuk fotonya
Enggak mau pulang :D Diseret juga gak mau pulang hahaha
Enggak mau pulang 😀 Diseret juga gak mau pulang hahaha

Pesona Flora dan Fauna: Menjelajah Cagar Alam Tangkoko

Sampai di Bitung dan nggak kenalan sama kekayaan flora dan faunanya? Rugi besar! Bitung adalah tempat habitat asli buat dua hewan endemic spesies primata yang sudah terancam punah; Yaki dan Tarsius. Yaki atau saya menyebutnya Monyet Cinta karena pantatnya yang berbentuk love dan berwarna merah muda serta Tarsius si hewan malam yang sangat-sangat mini bahkan merupakan primate terkecil di dunia ada di Cagar Alam Tangkoko. Perjuangan banget buat melihat mereka tapi worth the effort! Lain kesempatan saya tulis tersendiri ya gimana ceritanya bolang ke Cagar Alam. Ohya, selain di Bitung, Tarsius juga bisa dilihat di Belitung lho.

Tarsius! Primata paling kecil yang langka. Pic by: @Ayo_jalan2
Tarsius! Primata paling kecil yang langka. Pic by: @Ayo_jalan2
Yaki, si monyet cinta. Pic by: @Ayo_jalan2
Yaki, si monyet cinta. Pic by: @Ayo_jalan2

Pesona Sejarah: Mengintip Tugu Trikora di Lembeh Island

Nggak cuma punya pantai yang kece, Bitung juga punya wisata sejarah. Di Pulau Lembeh berdiri kokoh Tugu Trikora yang dibangun sekitar tahun 80an untuk mengenang peristiwa bersejaah merebut Irian Barat dari penjajah Belanda. Kenapa dibangunnya di Bitung? Karena saat itu Pelabuhan Bitung dijadikan lokasi pendaratan awal oleh TNI sebelum membebaskan Irian Barat.

Wisata komplit di Bitung, ada sejarahnya juga! Loc: Tugu Trikora. Pic by: @Ayo_jalan2
Wisata komplit di Bitung, ada sejarahnya juga! Loc: Tugu Trikora. Pic by: @Ayo_jalan2

Pesona Industri

Terus terang saya nggak sempat mampir ke industri rumahan seperti pembuatan ikan cakalang kalengan atau industri minyak di Bitung. Tapi saya sempet borong Abon Cakalang lho. Enak! Dan murah, hanya 25ribu saja per kantong. Dan saya juga baru tau kalau Bimoli tuh pabriknya di sini dan Bimoli merupakan singkatan Bitung Manado Oil. Bah! Rasanya saya tambah pinter dengan main ke Bitung ini 😉 hehehe.

Acara Puncak Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL)

Setelah beberapa hari puas mengeksplor Bitung dan sekitarnya, saya dan kawan-kawan hadir di Malam Puncak Festival Selat Lembeh. Masih bertempat di Pelabuhan Bitung, masyarakat tumpah ruah menyaksikan panggung hiburan yang mementaskan berbagai macam tarian, tak lupa sepatah dua patah kata dari para pejabat yang memberikan dukungan penuh agar festival ini dapat berlangsung juga hadir.

Malam puncak penutupan Festival Pesona Selat Lembeh
Malam puncak penutupan Festival Pesona Selat Lembeh

Saya harus memberikan applause untuk seluruh masyarakat Bitung dengan antusiasmenya dan juga panitia penyelenggara yang sigap. Semua rapi, teratur dan berbagai macam fasilitas seperti toilet umum, posko kesehatan (lengkap dengan mobil ambulansnya), media center hingga spot untuk media mengambil foto tersedia dengan baik. Jelas terlihat Festival Selat Lembeh ini mendapat dukungan penuh dari masyarakatnya. Bukan sekedar ajang dari pemerintah namun hampir semua elemen masyarakat turut serta memeriahkan dan menyukseskan penyelenggaraan FPSL ini.

Malam merayap pelan saat saya dan teman-teman kembali ke hotel. Jalanan pun padat dan macet penuh dengan orang-orang yang juga baru saja mengikuti acara puncak Festival Selat Lembeh. Penuhnya orang ini menandakan betapa antusiasnya masyarakat akan festival ini. Besar harapan saya, Bitung dapat berdiri dan berjaya sebagai salah satu tujuan wisata yang menarik banyak wisatawan baik lokal maupun internasional. Saya percaya dengan dukungan semua pihak maka hal ini dapat tercapai. Thank you for having me Pemerintah Kota Bitung. I had so much fun here and I just knew my heart was left in Bitung. I definitely will come back again!

Selamat Hari Rabu, Sobat CE, sudah tau bedanya Bitung dan Belitung kan?

.

.

.

.

Little Trivia of Warna-Warni Pesona Bitung:

  1. Menginap di mana di Bitung?

Jangan kuatir, ada begitu banyak hotel di Bitung yang siap menampung para wisatawan. Salah satunya Botanica Nature Resort yang kami tempati. Viewnya langsung gunung dengan akomodasi terbuat dari kayu yang bikin betah.

  1. Bagaimana cara ke Bitung?

Gampang! Dari Jakarta terbang ke Manado dulu, setelah sampai di Manado bisa sewa mobil ke Bitung, sekitar 1 jam berkendara dengan pemandangan cantik sepanjang jalan. Nggak bakal bosen deh. Untuk pesawatnya sendiri, ada maskapai Citilink yang punya jadwal penerbangan kece banget buat para traveler ogah rugi kayak saya dan kamu 😀 Citilink terbang setiap hari, direct tanpa transit. Asyik kan? Jadwalnya adalah:

Jakarta – Manado : pkl. 04.45 WIB – 09.10 WITA

Manado – Jakarta : pkl. 17.45 WITA – 20.15 WIB

Jamnya oke banget. Sampai Manado bisa langsung jelajah, nanti pulang juga gak terburu-buru setelah check out hotel. Terima kasih Citilink untuk tiket pesawatnya sehingga saya dapat hadir dalam acara Festival Selat Lembeh ini :* muach!

49 respons untuk ‘Warna-warni Bitung dalam Festival Pesona Selat Lembeh

Add yours

  1. Hi, Eka..sebelum baca postingan, ember banget, bunda kira Bitung tuh Belitung, trus dalam hati…yaaa…aku dah pernah ke sini…ternyata, eh, ternyata yang pernah bunda jelang adalah Belitung, bukan Bitung. Baru deh ngeh. Wuih, pemandangannya bagus-bagus banget, Eka. Trus keren postingan ini ada petunjuk cara bagaimana kalau mau ke Bitung ini. Kerenlah pokoknya postingan ini. I like it.

    1. Yang tahun ini enggak karena tahun ini di Karimata Sail Indoneaia itu. Untuk tahun depan, pengumumannya sih kota mana yang dilewati Sail Indonesia akan diberitahukan di bulan November

  2. Aku kirain juga daerha belitung ini mbak 😆

    Wah wah. Kalau antar pulau (kecuali jawa) rasnaya di Indonesia masih mahal sekali ya. Perlu neh pemerintah mikirin transportasi yang murah dan efisien agar wisatawan lokal bisa menikmatinya juga

Tinggalkan Balasan ke Ceritaeka Batalkan balasan

Blog di WordPress.com.

Atas ↑