Pulau Bira: Ada Keprihatinan yang Tergores di Hati

 “One’s destination is never a place, but a new way of seeing things.” – Henry Miller

Menelusuri Pulau Bira memberikan suatu pengalaman baru buat saya. Antara kagum dengan alamnya yang indah sekaligus sedih melihat kelakuan beberapa orang yang ada. Saya cerita yang cantik-cantiknya dulu ya 😉 Yang bikin sedih belakangan aja deh.

Pulau Bira 1Menangkap matahari 🙂

Pulau Bira ini masuk dalam gugusan Kepulauan Seribu dan bisa dicapai +/- dalam 3 jam dari Pelabuhan Muara Angke. Ada beberapa Pulau di sekitarnya, Pulau Bira Besar, Pulau Bira Kecil, Pulau Pelangi dan beberapa pulau lain. Biasanya orang akan menginap di Pulau Bira Besar di mana ada banyak cottage tersedia untuk disewa. Soal makanan jangan kuatir, ada yang masakin!

Ini ottage-nya. Biaya +/- 1juta per malam terdiri dari dua kamar.
Ini cottage-nya. Biaya +/- 1juta per malam terdiri dari dua kamar. BIsa ditempati hingga 15 orang.

Pulau Bira ini cantik dengan pasir putihnya, sunrise yang menawan serta keelokan bawah lautnya. Tapi mesti dicatat, walau pulaunya cantik, untuk bisa snorkling tetap kita harus island hopping ke beberapa pulau di seputar sini. Nggak lama kok, paling juga cuma beberapa menit perjalanan antar pulaunya 😉

Ohya, kok bisa makanan kami dimasakin? Itu karena …. Saya ikutan EO untuk trip ini 😀 Jadi bersama Adrian, Ifan, Nuuii serta Sindy kami ikutan trip ke Pulau Bira yang dikoordinir oleh salah satu EO. Spesial buat Nuuii, ma kasih ya poto-potonya ;). Ohya sesungguhnya sudah lamaaa banget saya nggak pergi plesiran dengan EO (baca: bakalan gabung dengan orang-orang baru yang tidak saya kenal).

Formasi komplit peserta trip.
Formasi komplit peserta trip.

Saya ndak ada masalah dengan orang baru, lha wong tiap kali pergi kan pastinya ketemu orang-orang baru dengan berbagai macam karakter. Hal itu, kadang membawa kita pada pemahaman baru akan kepribadian manusia. 😉 Buat saya yang senang menulis novel, pengamatan akan karakter manusia itu penting banget!

Tapi, saya nggak bisa menahan kesedihan jika bertemu atau berada dalam satu rombongan dengan orang-orang yang tidak peduli dan tidak menjaga kelestarian lingkungan. Bagaimana saya nggak sedih? Ada peserta trip yang mengangkat bintang laut dan ditaruh di darat demi poto saja! Batin saya teriak. Ini orang mau pamer buat di FB, Instagram, Twitter atau apalah itu, kok ya pakai membunuh? Ada juga peserta lain yang bahkan mengambil bintang laut, mengikatnya serta dibawa pulang. Katanya mau digantung di kamar. WTF! Belum lagi pada saat snorkling, ada peserta lain lagi yang dengan santainya menginjak karang hingga patah!

Boleh aja bebas snorkling, tapi sayangi alamnya juga yuks. Jangan dipatahin atau menginjak karang sembarangan :)
Boleh aja bebas snorkling, tapi sayangi alamnya juga yuks. Jangan dipatahin atau menginjak karang sembarangan 🙂

Saya masih berpikir positif. Mungkin mereka belum tau. Jadi dengan baik-baik, saya mencoba memberitahu mereka. Tapi ya gimana, namanya pergi bareng-bareng dan statusnya kita sesama peserta, apa yang bisa dilakukan setelah menegur tapi nggak digubris? Ngedongkol dan sedih! That’s what happened.

Sungguh nggak rela kalau keindahan alam begini punah :(
Sungguh nggak rela kalau keindahan alam begini punah 😦

Saya meyayangkan pihak EO yang tidak membekali peserta trip dengan DO’s and DONT’s selama trip dan bagaimana kita seharusnya bersikap supaya bisa menikmati alam tanpa merusaknya. Dengan makin murahnya biaya pergi tip atau plesiran tentu akan menarik minat banyak orang (baru) untuk bepergian. Jika para pejalan baru tersebut tidak dibekali dengan pengetahuan untuk bertanggung jawab selama traveling, bisa kebayang nggak gimana makin rusaknya alam kita?

Yuk jadi pejalan yang bertanggungjawab setiap kali bepergian
Yuk jadi pejalan yang bertanggungjawab setiap kali bepergian

Iya, saya takut alam kita akan semakin rusak. Cuma butuh 1 menit untuk merusak alam, tapi pemulihannya bisa makan waktu bertahun-tahun! Wajar kan kalau saya takut? So, next time you go traveling, please be a responsible traveler. Kalau bukan kita yang menjaga alam ini, siapa lagi?

.

.

.

PS. Walau begitu, untuk acara seseruan, itenerary dan harga, EO yang saya ikuti ini termasuk oke 🙂

49 respons untuk ‘Pulau Bira: Ada Keprihatinan yang Tergores di Hati

Add yours

  1. Ah jadi sedih bacanya, seandainya dikasih tau terlebih dahulu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Masih banyak ya yang gak aware hal-hal beginian. 😦

  2. aiihhh emang ya paara wisatawan lokal sebagian besar (sebagian besar loh ya,, gue kagak tapi dikit hahahahaha ) gag sadar wisata,,, malah wsatawan asing yang bener2 takjub sama kekayaan alam indo dan melestarikan serta mengabadikan dalam sebuah gambar aja kagak “ngaeng ngaeng”

      1. Ho oh aku udah bilang .. Tahun depan rencana ke pulang sanghiang dan pulau bira lagi dan aku bakal ikut. Nanti aku lihat perkembangannya. Kalau perlu aku ingatkan untuk ngasih brief lagi

  3. Ah sedih ya.. kadang2 suka sedih kalo ada hidden treasurenya Indonesia yang semakin lama semakin terkenal, lalu jadi hits, malah jadi rusak karena kelakuan ngga bertanggung jawab dari wisatawannya. Mudah-mudahan bisa digalakan lagi sama EO-EO yang ada apa yang boleh dan ngga boleh dilakukan, dan mudah2an pada sadar juga kalo bukan kita yang jagain siapa lagi..

  4. temanya kurleb sama kayak postingan yang baru2 ini saya tulis. Keprihatinan saya terhadap sampah2 yang banyak sekali bertebaran di tempat wisata. Termasuk digunung2. Sampe saya menulis kalau yang naik gunung itu ternyata gak semuanya pecinta alam. Bisa jadi dia hanya naik gunung supaya terlihat keren, dan mengupload fotonya di berbagai socmed

    ttg bintang laut, setau saya diangkat sejenak dari air aja gak boleh karena itu akan menyiksa mereka. Dan saya taunya itu waktu jalan2 ke seaworld ancol. Dimana bintang laut termasuk binatang yang boleh dipegang. Yang namanya anak-anak kan banyak yang megang2 trus diangkat sari air. Untungnya di seaworld, petugasnya tegas dan rajin mengingatkan kalau binatang laut gak boleh dijauhkan dr air walaupun sejenak

  5. Uh… jadikan masukan buat pihak EO juga deh, mereka seharusnya yang memberi informasi lengkap kepada para pengguna layanan mereka, termasuk Do’s and Don’ts ketika ada di alam.. Just my 2 cent ya…

    Btw aku kangen jalan-jalann.. hahaha

  6. Jeritaan hati bangett nih tiap ikut open trip, Ka.. Dan yess.. Harusnya itu tanggung jawab EO ut edukasi pesertanya dulu sebelum mulai trip. Banyakk lho yang dengan seenaknya buang puntung rokok, gelas air mineral.. Dan yahh.. Nangkepin ikan. Klo gw sering omelin dah tuh org2 begitu..

  7. Kepingin noyor itu kepala yang ambil bintang laut untuk dibawa pulang.
    Digunung jg banyak yg begitu Ka. Waktu didanau kumbolo (Semeru) kemarin jg banyak yg gosok gigi pake odol dan cuci muka pake sabun, trs kumur kumur dan bilas mukanya didanau itu juga. Padahal itu air buat masak-minum orang banyak loh termasuk mereka juga. Sampe capek bilanginnya, kalo mau gosok gigi / cuci muka kan harusnya ga pake odol-sabun dan mesti kumur kumur-bilasnya itu agak jauh dari pinggir danau.
    Eh, potonya cakep cakep Ka. Jadi kepingin maen kepantai juga jadinya 😀

    Salam..

  8. Miris ya Mbak kalau ketemu traveler yang begitu. Itulah makanya kadang aku juga kaya makan buah simalakama kalau ketemu suatu tempat indah yang masih perawan, mau diperkenalkan supaya banyak pengunjung kuatir alamnya jadi rusak, kalau dibiarkan saja selain sayang juga kasihan penduduk setempat yang seharusnya punya kesempatan untuk menikmati kehidupan yang lebih baik kalau kawasan itu dikunjungi banyak orang. Pusing jadinya 😦

  9. Setuju dengan Pesan “Love our Environtment” nya ….
    Hari gini kok belum sadar, kita hanya satu dari tak terhitung entitas di muka bumi dan semesta,
    Jangan sampai status sebagai manusia menambah panjang daftar sebagai penyebab kerusakan alam.
    Keep speakloud Eka.

  10. waaaa, kok akhir2nya jadi cerita sedih begini ya. EO itu kelihatan ngga peduli banget, mungkin kalau mereka terlalu ngasih aturan takut EO nya ngga disukai client ya 😦

    1. Hmm aku nggak bisa bilang kalau EO-nya nggak peduli sih, mungkin aja EO-nya masih baru. Mungkin lho.
      Tapi input dan masukkannya udah aku sampaikan, semoga aja ada perubahan 😉

  11. Mungkin karena belum tau ya.. Berarti, EO acara trip begini harus paham dengan tempat tujuan ya.. Jadi ga hanya pinter handle trip, akomodasi, dll.. Jadi pengen segera Januari, ketika kerjaan akhir taun udah kelar dan bs liburan. 😊

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑