Strawberry Park and Lavender Farm
Tawa itu dimulai ketika kamu dengan semena-mena menggelitik pinggang bagian dalam tubuh ini. Di lekuk paling sensitif yang jika tersentuh bisa menyulut birahi atau menerbitkan derai tawa tak tahan karena geli! Lucu ya, satu titik bisa memberikan sensasi yang berbeda.

Tak berhenti di situ, kamu menambahkan guratan-guratan bahagia dengan senyum jahilmu memainkan beberapa buah strawberry. Mengenakannya sangat hati-hati bak anting emas berharga miliaran rupiah. Membuatku tergelak karena mimik wajahmu itu polos jenaka. Ah, kamu! Usilmu itu menggoda. Dan aku terpana, eloknya bunga Lavender di taman itu seolah bersetuju dengan tawa. Nampaknya bumi pun ikut tertawa, bahagia karena kita.
Aku ingin menjaring tawa, sayang. Dalam sebuah alinea pendek yang mengundang senyum kala kita menoleh ke belakang lagi nanti. Yang tak lekang mesti telah lama berlalu, justru hasrat kita akan memperkokoh itu.
Engkau ingin menjaring tawa juga namun dengan alasan yang berbeda. Membingkainya dengan frame rahangku yang bulat lonjong bisikmu. Mengabadikannya bersama bola mataku yang katamu tak pernah sendu. Padahal karena aku menghabiskan waktu bersamamu maka sendu itu pun berlalu.

so sweet mbak 🙂 ini tentang suaminya kah mbak?
Iya duuuunk. The one and only! ^_^
Jadi ini bagian dari 50 shade of grey? #eh
Kasih tau gak yaaa 😀 hahahaha
Mb Eka, romantis iih kata2nya, gimana suami ga tambah cinta yee 😀
Eh,kebun strawberry, taman lavendernya ituh bneran atw cmn imajinasi aja Mb *mau tau ajaa*
Beneran duuunk ^_^
Maaf baru aku tambahi fotonya 😀 tadi publish dari iPad soalnya 😀
Huwaa beneran toh, pntesan aja bisa romantis gitu terbawa indahnya taman lavender rupanya 🙂
like the following quote:
“..karena aku menghabiskan waktu bersamamu maka sendu itu pun berlalu..”
Hihihi pasti tahu kan soal itu 🙂
Suami istri itu lucu, yang suami kagum karena istirnya ceria, padahal istrinya ceria karena si suami. Lalu melihat istri ceria, si suami pun ikut bahagia 😀 lingkaran yang membahagiakan 😉
precisely.
suka paragraf terakhirnya…
😉 Dari kemarin kayaknya suka paragraf terakhir terus ^_^
Potonya keren …tulisanya keren…yg nulis ? Keren juga hehehehe
Uhuuks keselek Lavender 😀
adoooh lumeeer 😆
Jakarta panas banget sih memang makanya es krim pun lumer 😀
Eh
Ssuuuiiitttt sssuuuuiiittt…strawberrynya so sweeett eh ceritanya so sweettt *mau dong strawberry-nya mbak eka*
Boleh, boleh 😉 nanti petik ya di Gohtong Jaya nih 😀
cerita yg keren, bahasanya nggak vulgar 🙂
🙂 semoga suka
sooo sweet …
aiiih nyonyaaaaahhh… bahagianya kamu, Nyah 😀
Dilokasi tsb apa dijual bibit stroberi dan Lavender? supaya pengunjung bisa buat kebun sendiri :D.
Adaaaa ^_^
Cuma aku tuh gak telaten berkebun, kak. Jadi aku pass aja dulu beli bibitnya 😀
Wah asyikkk dong ya kalau bisa beli bibitnya :).
dimana itu, kebun stroberi? malaysia? kok bayarnya pakai RM?
Seneng baca kalimat terakhirnya. 😀
DI Genting say 😉
Dingin-dingin seruuu
Stobeliiii *tereak kenceng*
paragraf terakhirnya romantis euy.
Sukaa sama lavender parknya.. 😀
Indah sekali, bahasanya enak untuk dibaca membuat fikiran jadi melayang-layang… 🙂
ciee romantis banget… 😛
Whoa! Jadi pengin nanam lavender di pekarangan rumah! bisa tumbuh subur nggak ya?
Harus di cuaca dingin mbak. Kalo di Jkt gak yakin numbuh deh 😀