Why Travel?

Travelling adalah perjalanan mengeksplorasi jiwa.

Setiap tempat itu bicara dengan bahasanya sendiri-sendiri, itu menurut saya lho. Ada Bali yang eksotis dan romantis, Jogja yang teduh dan tenang, Medan yang menggelora atau Makassar yang penuh kejutan. Setiap tempat, setiap kota, setiap negara mengantarkan vibra dengan getar-getar unik tersendiri dan meninggalkan jejak khusus di hati.

Ada banyak literatur yang ngomongin tentang bagaimana travelling berguna bagi kesehatan (fisik & emosional), tapi manfaat travelling yang jelas-jelas memberikan dampak pribadi kepada saya adalah:

Melatih berpikir lebih jernih. Bayangin aja, cuma punya waktu 3-4 hari di suatu kota, kalau gak direncanakan dengan baik penerbangan, hotel atau itinerary-nya, waaah bisa terbuang sia-sia waktu dan duitnya. Ya, kecuali dirimu milyuner yang gak peduli lagi soal uang dan waktu, gak perlu deh mikirin begini, tapi kalau kuli kayak saya dan suami ini? mesti berpikir jernih dan cermat!

Nambah teman. Well, datang ke suatu tempat baru kalau cuma melancong liat-liat tempat doang, itu mah rugi. A place is only as good as the people in it. Suatu tempat itu sepaket sama orang-orangnya. Coba deh berinteraksi dengan penduduk lokal, kita ada buanyaak hal yang memperkaya khasanah jiwa ^_^ dan itu rasanya menyenangkan!

Dapat pengalaman baru! Ini nih yang selalu membekas di hati. Setiap kali selesai melancong, ada aja pengalaman baru yang bikin senyum-senyum sendiri pas mengingatnya. Seperti pengalaman saya naik betor (becak motor) di Medan, alamaaak diputer 180 derajat sama si abang betor, hampir ciuman sama aspal bow! Atau pengalaman berinteraksi dengan anjing-anjing lucu di Pantai Kuta, bertukar informasi tentang karakter anjing tertentu. Wah menyenangkan deh! Nambah teman, nambah pengetahuan! Saya bahkan masih simpan video saya main-main sama Golden Retriver yang kebetulan lagi dikubur di pasir karena kedinginan 😀 Ada-ada aja kan? Haha.

Tambah mesra sama pasangan. Hihihi, buat yang udah married agak lama kayak saya (eh 4 tahun itu lama gak sih?) dan setiap harinya kami sibuk dengan pekerjaan atau urusan masing-masing, maka liburan bareng, ngabisin waktu beberapa hari berduaan aja tanpa diganggu perintah bos yang nyuruh lembur, bikin tambah mesra sama suami 😀 hihi. Ya gitu deeeeh, ah susah ngomongnya! Hahaha.

Memberikan ketenangan batin. Yep! Liburan itu dibutuhkan buat menghilangkan kejenuhan karena rutinitas kehidupan sehari-hari. Orang bilang, travelling itu bukan hanya perjalanan ke suatu tempat namun juga perjalanan mengeksporasi diri sendiri. We get to know ourself better after each of the travelling. Itu menurut saya lho. Semacam dapat suntikan ketenangan dan kesenangan.

Bahan Postingan. Hahaha, pergi liburan itu biasnaya pulang dengan tas belanjaan dan segudang ide buat ditulis (tinggal cari waktu longgarnya buat nulis sih hihi). Kita senang, plus memberikan manfaat buat orang lain yang mampir ke blog kita.

Itu sih beberapa hal yang bikin saya dan suami menjadwalkan untuk travelling berduaan sekitar 2-3 kali setiap tahunnya, tentu saja di luar perjalanan dinas. Kenapa hanya 2-3 kali aja? Biar kantong gak jebol bow! Hahaha. Pengennya sih lebih sering, doain aja cutinya lancar dan rejekinya nambah terus hehe.

Nah, sobat CE sendiri… Berapa kali dalam setahun liburan? And, kenapa travelling? Ada alasan khusus?