Pecah di Semarang Night Carnival 2016

We don’t remember days. We remember moments. -Cesare Pavese-

“Kamu tau malam ini ada Semarang Night Carnival?” Suara Adrian terdengar senang penuh semangat di kejauhan. Mendengar nada suaranya di telepon yang berbeda membuat saya sedikit heran, lha kok si bapak suami ini antusias bener ya? Tapi belum sempat saya menganalisa lebih lanjut, Adrian menyambung lagi, “Mumpung di Semarang, kamu harus ke sana. Bakal seru deh!”

Saya tergelak, sepertinya Adrian tidak menyadari jika saya berada di Semarang diundang oleh Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang (BP2KS) untuk meliput gelaran tahunan ibu kota Jateng yang sudah berjalan enam tahun ini 😀 Gelaran fantastis yang juga merupakan bagian dari rangkaian perayaan hari jadi kota Semarang ke 469.

Warak Ngendog, Lambang Akulturasi Budaya di Semarang

Sesungguhnya ini kali pertama buat saya hadir di pawai begini, jadi saya banyak duduk diam memperhatikan. Memperhatikan barisan masyarakat yang sepertinya begitu haus akan hiburan. Memerhatikan jejeran anak kecil yang riuh tak terkira. Walau riuh tapi tetap rapi. Berdiri di batas yang ditentukan petugas. Dari binar-binar mata yang penuh harapan tersebut tersirat suatu kerinduan akan kebersamaan melihat karnival. Seolah mereka sedang menanti-nantikan sesuatu yang dahsyat, sesuatu yang menggugah semangat mereka.

Tahun ini Semarang Night Carnival (#SNC2016) mengambil tempat di Kota Lama Semarang, pemilihan tempat yang menurut saya cocok sekali, saya jatuh cinta pada wajah Semarang yang ini. Entah mengapa tempat ini serasa lekat di hati. Tema yang diusung adalah Fantasi Warak Ngendog. Bingung apa itu Warak Ngendog? Sini saya jelasin. Warak Ngendog adalah “hewan” lambang kerukunan warga di Semarang. Belum pernah dengar nama hewan ini? SAMA! Saya juga baru pertama dengar 😀 Ternyata oh ternyata, Warak adalah ”hewan” dengan kepala berbentuk naga, badannya bouraq, dan kakinya kaki kambing; perlambang kerukunan tiga etnis yang ada di Kota Semarang; Cina, Arab, dan Jawa. Hewan ini tentu saja nggak beneran ada, Warak Ngendog adalah hewan fantasi yang didapuk menjadi lambang Kota Semarang.

IMG_6154-0

Kata “warak” berasal dari Bahasa Arab yang berarti suci, dan “ngendog” merupakan Bahasa Jawa yang berarti bertelur. Makna filosofisnya adalah barangsiapa yang selalu berpikiran dan bertingkah laku suci, maka ia akan akan memperoleh hasil. Itu yang disampaikan oleh Walikota Semarang, Bapak Hendrar Prihadi dalam sambutannya.

Selesai sambutan, MC yang ganteng dan cantik itu memersilakan Marching Band #GemaPerwiraSamodra dari Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang untuk membuka Pawai Semarang Night Carnival malam itu. Ada lima lagu yang dibawakan dan beberapa atraksi keren yang bikin deg-deg ser. Saya terkesiap pas ngeliat penampilan mereka. Anuh… gagah banget! Panggil saya katrok, sebut saya udik, tapi melihat langsung penampilan #GemaPerwiraSamodra bikin dada saya berdesir kencang. Bukan, bukan karena baju mereka yang ketat membungkus badan bagus hasil latihan fisik yang serius, atau wajah-wajah taruna yang tegas tapi ganteng.. Beneran deh, dada saya dagdigdug kayak abis lari sprint bukan karena ituuu. Dada saya berdesir kencang karena semangat cinta tanah air saya tergugah saat melihat penampilan mereka. Mereka kompak sekaligus lucu. Mimik wajah mereka berubah-ubah sesuai dengan lagu yang dibawakan. Irama drumnya teeratur, sesuai komando dan menggugah rasa nasionalisme.

Drumnya digigiiiiit!
Drumnya digigiiiiit!
Bravo PIP Semarang!
Bravo PIP Semarang!
Salah satu pose favorit saya, mereka kayang!
Salah satu pose favorit saya, mereka kayang!

Di lagu kedua gerimis turun semakin kencang, tapi Marching Band tetap semangat, bikin saya yang lihat makin tergagap 😛 Sepertinya bumi pun ingin ikut bersenandung riang dalam pawai ini. Pssst setiap tahun memang selalu turun hujan atau gerimis dalam perayaan ini, malah dipercaya air itu mendatangkan berkah. Aih, perdana saya melihat marching band secara langsung dan saya termehek-mehek 😀 Hahaha.

Setelah itu terdapat pawai lain yang nggak kalah seru. Defile yang menggambarkan bagian-bagian tubuh dari warak Ngendog.

Ohiya, setiap parade defile tampil maka ada lagu yang mengiringi dan perasaan saya selalu campur aduk tak menentu. Rasanya sungguh luar biasa melihat pawai yang spektakuler banget ini. Pakaian-pakaian yang ditampilkan didesain dan dijahit dengan baik. Perpaduan warnanya luar biasa cantik memanjakan mata banget. Desainnya keren! Pernak-perniknya sungguh mendetil, itu sepatu, aksesoris rambut sampai make-up yang ditampilkan sungguh luar biasa. I think it takes real planning to organize this beauty.

Koreografi dan musik pengalunnya pun memberikan efek tersendiri. Saya ingat saat Defile Ungu dan Merah melintas, dikumandangkan lagu Jawa berjudul Dolanan dan lagu lawas milik Chrisye berjudul Oh Negeriku, jujur saat itu rasa haru memenuhi dada saya. Rasa cinta pada bangsa. Barisan muda-mudi dengan pakaian bagus yang barusan melenggang bukan sekedar lewat, mereka baru saja memperlihatkan bagaimana kreatifnya insan Semarang melalui kreasi pakaiannya, bagaimana eloknya budaya bangsa kita juga. Dada saya membuncah, saya bangga dapat hadir di karnival ini. Saat saya melirik ke sekeliling, sepertinya saya tidak sendirian. Walau semua sibuk masing-masing, ada yang memotret, merekam atau penuh sukacita menonton… Tapi getar jiwa mereka satu: ada semangat cinta pada negeri, pada Indonesia kita tercinta. Terkuar rasa memiliki akan kota Semarang yang begitu tinggi. Mereka memang tidak bersuara tapi sorot mata mereka bicara begitu!

Semarang pecah. Pecah oleh pagelaran rakyat yang indah. Semua tumpah jadi satu, membaur, melebur bersama. Tidak ada sekat, tidak ada batas. Yang ada adalah kebulatan tekad untuk membuat Semarang Hebat. Malam itu, bukan hanya ada karnival sukses yang membekas di hati, tapi juga ada perempuan yang makin jatuh cinta pada Semarang. Semoga tahun depan saya dapat hadir di sini lagi, wahai Semarang, engkau sudah di hati.

Sobat CE, sudah pernahkah hadir di Semarang Night Carnival?

Iklan

97 respons untuk ‘Pecah di Semarang Night Carnival 2016

Add yours

  1. wah, gilak! ini keren abis… itu kostum dan paradenya ketjeh abis… kemarin udah lihat video Marching Band nya juga di IG. Oh ya, jadi ini yang undangan dari pariwisata kemarin? (nyongkel-nyongkel isi apalah…)

    cok tanya dulu Ka, kapan giliran saya diundang? mhuahaha…. kabur…

      1. kusimpan pun ntar marga nya Ka kalo udah urusan kek gini. di sini, masih juga demen ikut gratisan Ka… siapa juga nolak kalo ada? tapi nggak pake nyinyir kalo nggak kebagian tempat.

        Muachhh…. muach… kesenangan, bahkan masih dalam mbayangin asyik nya berpetualang. Mantep banget Ka… pengen banget ngelihat yang berbaur kultur dan budaya gini… #nambahin list

  2. Belum pernah, taunya juga dari baca ini *kuper kok di pelihara* Yang heboh biasanya Jember, Ternyata Semarang jg punya festival 🙂
    Semoga Festival ini awal kebersamaan utk membangun semua tujuan hebat ituh.

        1. OIC pantes dirimu nyangkanya artinya badak 😀 tapi mungkin terinspirasi dari situ juga… Cuma badak kan nggak bertelur, yang ini bertelur pahala. Yeay! ^_^

  3. Wiiiih, baca tulisan kak Eka dan lihat fotonya saja, keseruan acaranya sudah terasa !
    #SemarangHebat !

  4. baru tau lho ada warak ngendok…..
    kemana aja aku ya…
    asyiklah kalau pake Kota Lama sbg venue…, biar makin terpelihara Kota Lamanya….
    keren kan sebenarnya

    maulah kk nonton2 yg begini…, udah tau tgl acaranya tahun depan?

  5. Keren juga ya Semarang Night Carnival.
    Di Jember juga ada, Jember Fashion Carnaval tiap tahun, keren2 juga lho defile2 nya 😀

  6. semarang kota saya tuh kak hehe tiap satu tahun skali itu acara warak ngendognya tpi yang saya heran dari dulu kok gak pernah netas ya tuh telur hehe

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: