Life is not a matter of milestones but of moments.
Bau khas itu tercium lagi. Bau khas yang bagaimana? Bau khas yang tidak menyengat namun aromanya mampu membawa segepok memori dari cerebrum otak paling belakang melaju cepat ke masa kini. Bau khas yang selalu terkuar manakala suster-suster gesit berpakain putih bersih itu datang mengukur suhu tubuhmu atau menusukkan jarum sepanjang telunjuk orang dewasa: memindahkan tetes demi tetes darah berwarna merah dari nadimu ke dalam tabung transaparan nan mungil. Lalu diam-diam aku memalingkan wajah karena mual.

Bagaimana kabarmu hari ini, Bang? Kau masih meringkuk di bawah selimut berwarna bunga matahari bersama guling mungil merah muda. Sengaja aku bawa guling itu, agar ada suasana rumah yang terpaut di dalam ruangan ini. Sudah sekian hari tangan kekarmu itu tidak merangkul pinggulku lagi saat lelap malam menjemput. Sudah sekian waktu suara serakmu itu tidak lagi mampir di telingaku kala pagi, “Ayo bangun sayang.” Aku rindu suara lirih yang senantiasa menyapaku setiap fajar menjelang itu. Aku rindu kamu dengan senyum usilmu itu berbisik, “Sudah jam 6, kita telat ngantor,” dan aku melompat dari tempat tidur, lari pontang panting ke kamar mandi hanya untuk mendapati bahwa waktu masih pukul 5 pagi. Ah kamu, leluconmu itu, lelucon basi yang entah kenapa masih ampuh saja menipu dan membuatku berteriak-teriak kesal campur geli. You know what I miss most? Aku rindu kamu sehat, tersenyum lalu kita bisa kuliner malam lagi seperti dulu.

Aduh, Abang sakit apa Eka? Semoga cepat sembuh ya?
Get well soon, Bang..
saya menangis membacanya untuk kedua kali.. teringat waktu itu, sesosok lelaki terbaring di antara tiga selang yang masuk ke tubuhnya.. hari-hari yang berat bagi siapapun perempuannya. Turut berdoa mbak, semoga lekas pulih 🙂
semoga cepat sembuh abangnya ya 🙂
Buat lelaki yang selalu menemani hari hari Eka, cepatlah sembuh.
Doaku untuknya.
Salam.. .
Mba Eka… bighug… apapaun sakitnya, aku doakan semoga Tuhan segera mengangkat penyakitnya dan memberikan kesehatan pada Abangnya. Just Is… teruslah menata hatimu mba, walau dalam situasi apapun. Big hug, mmuuaah
Semoga kondisinya makin membaik dari hari ke hari yaa, Kaa..
Suamimu sakit apa?
sedih bacanya ka
turut berdoa u/ kesembuhannya dan spy lo dikuatkan
GBu
Ahhhh, Mbak Eka, romantis beut, sih… *lovelovediudara*
cepet sembuh buat si abang, ya, semoga tangannya masih kekar. Dan masih bisa merangkul pinggul Mbak Eka (semoga ga gendutan ya, mba) *ditampar bolak balik*
Ka Eka..semoga cepet sembuh untuk Abang kesayangannya kakak..God bless!
semoga lekas pulih mbak abangnya 🙂 mbak Eka juga jaga kesehatan God Bless both of you
nanti ngabisin makanannya dirumah aja … efeknya tetep sama kok 😛
Tulisannya indah :”)
Get well soon for your hubby..
semoga abang lekas sehat lagi ya eka..
semoga si abang lekas sembuh kak….
(terharu sekali membaca do’a lekas sembuh yang ditulis teramat apik)
salam dari pengunjung lama….
Get well soon ya Bang #loh =))
Cepet sembuh ya buat Abang Adrian nya mba Eka…. *hugs*
Semoga lekas sembuh untuk suaminya, mbak… Maap kemarin sempat mengira Mbak Eka yang sakit. 🙂
Cepat sembuh buat Abang ya, Kak. Semangat!
Kak.. semoga suami kaka cepet sembuh ya.. Keep your spirit and keep pray kak.
semoga abangnya cepat sembuh mbak eka.. dan semoga keadaannya cepat kembali sedia kala yak 🙂
Aku baru tahu kalau abangmu sakit 😦
Semoga lekas sembuh saja. Jadi ingat baca sms-mu tentang suami mesra yang dikau banggakan. Bak lekas sehat kembali, biar hari kalian tak murung lagi 🙂
Jadi ingat “aa ku” nan jauh disana.bagaimana kalo dia sakit y?siapa yang ngurus???
jadi teringat “aa ku” nun jauh disana.klo dia sakit,siapa yang urus ya???
semoga semuanya diberikan kesehatan mbak Eka, salam kenal 🙂