Disclaimer: Perenungan pribadi dan nampaknya tulisan yang sedikit serius plus agak berat, walau gak seberat truk tronton sih 😀
Apakah kamu percaya akan mukjizat Tuhan? Khususnya dalam hal kesembuhan? Saya percaya 🙂 Namun demikian saya juga percaya bahwa kita harus melakukan bagian kita dan tidak hanya menggantungkan iman pada mukjizat saja. Maksudnya gimana? Apakah saya telah mengurangi kadar kepercayaan saya kepada Tuhan? Tidak, tidak seperti itu.
Mukjizat kesembuhan itu adalah hak preoregatif Gusti Allah, iya saya memohon kesembuhan tapi saya tidak bernegosiasi dengan Tuhan bahwa kalau suami saya sembuh saya akan begini begitu. Tidak. Saya akan melakukan apapun yang memang Tuhan kehendaki untuk saya lakukan dengan atau tanpa mukjizat kesembuhan diberikan kepada suami saya. Mengapa? Karena seluruh hidup saya ini miliknya Tuhan, saya ini cuma numpang hidup di bumi yang merupakan pemberhentiaan sementara. Sehat, sakit, itu adalah fase kehidupan yang merupakan haknya Tuhan dan saya akan selalu berusaha ikhlas menjalani.

Glad to hear your Abang already at home now….God love both of you 😀
Thank you doanya Priiis 🙂
Hugz big hugz
yak … dan saya percaya kalo mukjizat itu ada ..
terima kasih ^___^
Mesti komen moco judel meneh iki
Sayang tetap bukan yang pertamaaax haha
syem !!!
kalah cepet ….. ntar tunggu ajah ….
tunggu aku pasti akan pertamax dan sesuai judul :)))
Huahaha udah gue bilang, kalo lu mau pertamax di blog gue mesti bertapa di Gn. Kawi dolo haha
senang sekali mendengarnya mba eka. semoga suaminya ga balik-balik lagi ke RS yaa. satu hal yang saya selalu ingat, “The More You Give The More You Get” Aamiin
Ma kasih ya doanya Miraaa >:D<
Mendadak duniaku cerah lagi soalnya haha
iya saya memohon kesembuhan tapi saya tidak bernegosiasi dengan Tuhan bahwa kalau suami saya sembuh saya akan begini begitu
Mantapss, Kaa! Ngga gampang untuk bisa seperti itu, karena yang lebih sering terjadi itu berjanji ini itu kalau diberikan sesuatu tapi ketika telah mendapatkannya, lupa dhe ma janji yang pernah dibuat, haha :))
Syukurlah suami udah boleh pulang yaa, semoga kesehatannya makin membaik dari hari ke hari, elo juga jaga kesehatan yaa, Kaa 😀
Amiiiin, ma kasih supportnya ya Ndah 🙂
Peluks
Syukurlah sudah pulih dan kembali menjaga kesehatan 🙂 Met istirahat, Mbak Eka.
Siyap bu guru! ^_^
Eh tapi ini si Abang masih proses pemulihan sih
ikut senang, eka. syukurlah si abang udah sehat ya.. *peluk* 🙂
Simboooook…
Peluks erat
Senang mendengar kabar ini, semoga si abang bisa cepat beraktifitas.
Salam.. .
Ma kasih buat supportnya ya Mood 🙂
I do believe in miracles and do not want to stop believing. Doaku smoga sehat selalu buat eka dan abang 🙂
sehat ya Sir 🙂
[…Tuhan menciptakan hukum alam, bahwa apa yang kita tabur maka itulah yang akan kita tuai dan Tuhan konsekuen akan hal itu.]
Aku percaya ini mba… intinya apapun yang kita dapatkan, biasanya sebanding sama usaha/perbuatan yang telah kita lakukan sebelumnya… 😀
saya percaya adanya mukzizat !!
alhamdulilahh si abangnya sudah sembuh !! heehe
saya percaya tuhan menciptakan perangkat hukum alam, dia pula yang bisa membuatkan pengecualian (mukjizat) 🙂
semoga sekarang suaminya sudah sembuh ya kak. Kalau aku lebih percaya kekuatan doa 🙂 tapi tentunya diiringi dengan usaha
adanya mukjizat kita harus percaya, itu diturnkan kepada wali tuhan yang terpilih, kalau kita namanya suratan takdir, harus di jalani dengan ikhlas dan tawakal …salam kenal
semoga abang bisa kembali beraktifitas ya mbak.. dan ceritanya kembali mengembang 🙂
wah ketinggalan berita gua…
sakit apa ka?
semoga sehat2 ya…
Setuju… Keseimbangan : tahu peran kita sebagai Manusia dan Tuhan sangat tahu kapan waktu yang tepat untuk menyelesaikan bagian-Nya juga…
Semoga setelah sehat bisa lebih mensyukuri nikmat sehat 🙂
Nggak ada yang ingin sakit,tapi kadang dengan ujian itu kita bisa merenung kembali dan berhenti sejenak dari rutinitas.
Semoga cepat sembuh,dan pulih kembali.
Mukjizat sungguh masih ada, sehingga kita bisa berharap untuk memperolehnya. Perenungannya yang mendalam.
Saya pikir dalam hal ini tidak ada hubungan antara kesembuhan dengan mukjizat,
klo tangungjawab iya.
Coba simak baik2 penggalan ini:
“Saya percaya ketika kita melakukan bagian kita maka Tuhan pun akan melakukan bagianNya”.
Dari kalimat itu dan jika dihubungkan dengan kesembuhan dimaksud maka akan bermakna bahwa kesembuhan didapat sebagai hasil dari pekerjaan dua unsur, yaitu manusia dan Tuhan.
Lalu mengapa tidak berhubungan dengan mukjizat? Karena mukjizat itu murni pekerjaan satu elemen, yaitu Tuhan. Tidak ada campurtangan manusia disitu.
btw, seneng rasanya mendengar sudah sembuh, semoga bisa segera beraktifitas seperti biasa dan kembali menabur cinta pada orang2 sekitar, terutama istri yang telah membuat artikel menarik ini.