Hari Jumat lalu saya menerima sebuah undangan untuk menjadi interpreter tamu dari Australia. Undangan tersebut biasa saja, tidak jauh beda dengan undangan-undangan lain yang pernah saya terima, kecuali….. di dalam undangan tersebut tidak menuliskan nama saya dengan tepat. Tidak, tidak ada kesalahan nama, tapi di dalam undangan itu TIDAK tercantum marga saya.
Well.. saya mencoba berpikiran positif sih bahwa mungkin orang yang bertugas mengetik undangan tersebut tidak mengerti arti pentingnya sebuah marga, terlebih memang ia bukan berasal dari suku yang mengusung nama keluarga/fam/marga. Jadi, dengan itikad baik saya ingatkan donk agar nama saya dituliskan dengan lengkap. Namun sayang seribu sayang, itikad tersebut berubah jadi nyut-nyutan kesal yang merambat ke kepala. Karena saya hanya mendapat senyum cengengesan saja sebagai jawabnya. Jangankan minta maaf, inisiatif untuk memperbaiki undangan tersebut pun tidak ada.
Apalah arti sebuah marga nama, begitu pujangga Shakespeare pernah bilang. Tapi saya mau katakan bahwa penulisan marga itu penting.
βMarga adalah identitas keturunan, kelompok, kekuasaan, nama baik, yang menjadi sebuah dinasti keturunan dalam suatu wilayah otonomi di Tanah Batak. Terbentuknya marga pada dasarnya adalah pembentukan pengelompokan komunitas yang membawakan kemuliaan marganya masing-masing. Sebuah marga akan menunjukkan siapa nenek moyangnya dulu, terlebih kultur suku Batak yang memegang erat falsafah budayanya yang disebut Dalihan Natolu & Tarombo (Toba) yang mengharuskan eksistensi marga ada dalam setiap geliat kehidupan suku Batak. (sumber: http://batakone.wordpress.com)β
Buat saya pribadi marga adalah sebuah identitas diri. Saya dapat dengan mudah menelusuri ada di garis keturunan keberapa saya ini dalam silsilah keluarga, saya dapat dengan cepat melihat bahwa saya tidak bisa menikah dengan si A, si B, si C karena dapat dikategorikan incest (dimana itu berguna untuk menghindarkan lahirnya keturunan cacat karena perkawinan sedarah). Dengan menyebutkan marga, kebekuan di sebuah pertemuan dapat menjadi cair. Dengan marga pula, ketika saya berada di negara lain, dan saya merasa sangat asing, merasa sendirian, tiba-tiba saya dapat menjadi sahabat sebuah keluarga yang ternyata sepupunya bermarga sama dengan saya. Itu semua karena marga! Jadi penggunaan marga merupakan esensi diri.
Saya mengerti empat kata nama saya memang terlalu panjang jika dituliskan secara lengkap. Tapi saya adalah perempuan yang bangga dengan kebatakan saya. Monggo, silakan singkat nama tengah saya, tapi tolong jangan lupa menuliskan marga saya secara lengkap untuk keperluan pekerjaan. Mari belajar menghormati dan menghargai budaya dan adat istiadat suku lain π Menuliskan Eka R.D. Situmorang atau Eka Situmorang, didalam surat formal seperti undangan, presensi rapat or what so ever, tidak sulit bukan?
Selamat hari Minggu teman-teman π
Salam saya,
Eka Situmorang-Sir.
Gw berusaha membiasakan diri menghafal nama belakang orang-orang, apalah itu marga atau bukan. Di buku alamat gw ada nama “Situmorang, Eka”, bukan nama “Eka” aja.
Orang-orang suka bilang gw centil coz gw suka nyari-nyari nama belakang tiap teman gw, padahal sebenarnya itu upaya gw buat menghafal identitas mereka. Coz saat kita mengingat nama lengkap seseorang dengan baik, itu adalah upaya kita untuk menghargai dia secara personal, bukan sekedar mengingat dia sebagai “sebuah nama lain dalam daftar alamat saya”.
Baru ngeh. tadinya kupikir temen2ku yang dari batak itu primodial gak mau lepas dengan nama belakang yang khas. tapi ini toh ceritanya. indonesia mang kaya budaya.
iya marga itu penting. karena itu yang membedakan kita dengan orang2 lain kan…
coba kalo cuma pake first name doang. arman atau eka. kan banyak banget tuh yang namanya arman atau eka. nah yang membedakan kan: arman yang mana? eka yang mana?
bener gak… π
Indonesia yg luas ini, tentu berbeda alam pikir
seperti kampung saya yang tak mengenal marga,
jadi ya sesekali maklum kalo orang tak tau pentingnya itu bagimu
π
selamat pagi Ibu Situmorang π
Saya baru tau kalo nama marga ntu penting bagi orang batak (mungkin jg buat suku” lainnya) Tapi memang sesungguhnya nama belakang (marga) diperlukan untuk lebih mengenali, soalnya kan banyak banget nama yang sama. Kalau buat saya yang gak punya marga, biasanya diundangan selain nama asli dituliskan juga nama panggilan saya. Salam saya..
Saya numpang ngakak π sama flat face π aja…kesel ga sih ngadepin orang gini? π
nama lengkap memang sangat membantu biar bisa membedakan nama teman2ku
contoh, teman yg namanya “dian” bisa cowo, bisa cw dan masing2 biar mudah harus hapal nama belakangnya
ternyata marga sungguh penting bagi orang batak
#EKA#
Penting banget! π
oooh gitu ya ka. kuingat deh, siapa tau suatu saat aku kirim undangan yaaaa
Sinaga ama situmorang katanya oppung nya sama loh. Jd kita sodaraan yah. Haha. #mendadak S K S D#
selamat mba eka….salam
agak sedikit berpikir untuk komentar yang tepat ditulisan mba’E yang ini *eh ogut tambahin dikit ye* mba’E.S
yupzz..kalo dipikir lebih jeli lagi, penulisan nama seseorang akan lebih sah jika ada nama atau marga yang dicantumkan bahkan di luar Indonesia pun ogut rasa seperti itu. Kesalahan seperti itu kerap terjadi hanya saja yang mba’E.S jumpai kali ini bermasalah dengan orang yang cengengesan dengan masalah ini yo mba’E.S ? π
salam hangat
aku juga seneng banget kalo bisa tau nama LENGKAP seseorang.
walopun kesannya kek punya buku absen di contak list
Urusan nama dan identitas itu memang personal sekali Ka.
Seyogyanya memang kita harus menuliskan nama dengan lengkap agar ybs tidak tersinggung, terutama kalau sifatnya resmi dan kita juga tak kenal baik orang itu. Kalau hanya nama depan saja, darimana kita tahu bahwa itu untuk kita?
Kalau aku, sampai sma dulu tidak pakai marga Ka, krn di KTP memang ga ada marganya. Cuma sejak kuliah aku tambahkan sendiri marga di namaku, sehigga ijazah dan kerja selalu pakai marga. Dan kalau ada yang kirim surat ato undangan resmi (catat : dari orang2 yg tidak kenal dekat), aku juga kurang sreg klo di undangan namaku tertulis sangat singkat. π
Ngerti banget saya, pentingnya Marga. Soalnya kalo sesama orang Batak ketemu di kumpulan (kawinan misalnya) mereka hanya menyebut marganya saja untuk memperkenalkan diri. Nama sendiri menjadi tidak –begitu– penting lagi.
Ini yang diceritain pas di Lux Beauty Lounge kan? π
Wah..gak boleh salah nih cantumin nama Eka.
Tapi kalo undangan harusnya (sopannya) sih memang pake nama lengkap dong.
Aku malah gak tau kamu ada R.D nya mbak. Yang aku tahu kamu Eka Situmorang ajah.. Haha.. Tenang2.. inhale.. exhale.. π
kalau aku bukan orang batak, tapi karena wajah 85% batak, sering di tanya, “marga aha??” ….
pengalaman yang unik nich
ada lagunya pula ya
SITUMORANG
makaci
betul sekali kak. sedangkan dalam penulisan karya ilmiah aja dalam menyebutkan nama orang kan mesti nama belakang alias identitasnya.
Bersyukurlah kita yang udah di kasih marga sedari lahir ini π
Ada juga yang lupa nulis gelar MSc misalnya ‘mantan supir camat’ π
Saya yang gak punya marga pun akan merasa tersinggung kalo nama saya ditulis salah atau kurang lengkap, gimana dengan yg punya marga? Pasti kecewa juga seperti mbak Eka..
jika kelak akupun bersuamikan non Batak, tetep saja margaku itu harus melekat…
Love Batak so much!
Terima kasih banyak untuk Sir Eka Situmorang yang secara sadar menyebarkan informasi tentang pentingnya arti marga bagi komunitas Batak. Horas
Ouw, oke, saya akan lebih berhati-hati jika akan menulis nama seseorang. π
Hoo itu toh fungsi fungsi di balik marga π suku saya sih ga punya marga bahkan nama keluarga aja ga ada,
Tapi memang menulis nama seseorang dengan benar itu penting! pemberian orang tua soalnya.. adalah sebuah amanat untuk dispell dengan benar π
orang dari suku yang tidak memakai marga, memang cenderung memandang “sebelah mata” nama marga dari suku lain. Termasuk saya
setelah baca tulisan ini, saya mulai memahami nilai dari nama sebuah marga…
kak eka bataknya m ana?
baru ngeh.makasih ya mba eka situmorang.
tu tulisan nyadarin gw yag selama ini kurang bangga menyandang marga gw….ehmm obrigado barak…..hehe..mat kenal—-
Saya yang gak punya marga pun akan merasa tersinggung kalo nama saya ditulis salah atau kurang lengkap, gimana dengan yg punya marga?
Scarves Scarves
Buat kita orang Batak, marga memang sesuatu yg membanggakan kita. Apalagi perempuan batak, jadi orang bisa tahu kita boru apa, asalnya dari mana, anak siapa, dst dst.
Aku juga lebih suka kalau dapat undangan ditulis namaku pakai Damanik, makanya di socmedpun aku membiasakan diri pakai zizy damanik.
Liked it Ka!
Bagusnya orang Batak selain ada marga, juga pny nama Batak spt Uli, Tiur, dll. Kalau cuma “Eka” bs dikira org Jawa kan? Hehehe. Horas namboru!
Betul sekali marga itu merupakan indentitas yang sangat penting bagi orang batak