alar mengatakan bahwa tak ada yang pantas untuk dipilih. Mereka semua telah tercemar. Bau bangkainya saja sudah tercium padahal bungkusnya belum terbuka, begitu argumennya. Namun Kalbu dengan suara kesejukannya mengingatkan bahwa kita harus ikut menentukan nasib bangsa. Harus ikut bertanggung jawab. Karena golput bukan pilihan (walaupun tidak memilih sebenarnya juga suatu pilihan waras ! )... Continue Reading →
Gak Perlu buktiin Apa-apa !
“Gak perlu buktiin apa – apa”. Heeem tiba-tiba kalimat itu jadi terdengar menarik. Sadar gak sich kita (baca:saya) terkadang harus membuktikan sesuatu supaya ketika saya lewat, teman saya bisa berkomentar: ”booow lu exist banget dech !” Dengan begitu rasanya sudah membuktikan diri that I belong to that group ! Sepertinya ingin menyampaikan pesan: “Hellooow don’t... Continue Reading →

