“Katakan padaku apakah cinta itu.” Seorang gadis muda bertanya dengan binar mata yang lebih terang daripada bintang. “Usiaku sudah dua puluh, sepertinya jiwaku siap berkenalan dengan cinta,’ katanya menambahkan. Kupandangi wajah oval dengan rona sawo matang khas kulit suku Jawa itu. Sorot matanya penuh rasa ingin tahu, sedikit bimbang namun juga sarat gejolak ngotot untuk mendapatkan jawab dari pertanyaannya. Aku tersenyum, ragu melintas. Sulit bagiku menjelaskannya. Cinta? Ah, aku saja masih terus berusaha mengerti apa arti lima huruf itu.
Namun pengalaman mengingatkanku bahwa gadis muda itu tak akan bergeming sebelum mendapatkan jawab atas pertanyaannya. Ia memang seperti itu. Sekali bertanya, pantang pergi tanpa senyum puas atas keingintahuannya. Rasa ingin tahu (juga keras kepala) yang mengantarkannya ke SMA unggulan pertama di seluruh Jakarta, yang sekolahnya selalu kebanjiran di Bukit Duri sana. Rasa ingin tahu yang membawanya masuk tim Olimpiade Biologi tk. Provinsi serta menghadiahinya kuliah di fakultas kedokteran salah satu Universitas Negeri di Indonesia tanpa tes. Kombinasi yang menarik bukan? Perempuan. Penuh ingin tahu. Keras kepala. Tapi pintar juga manis.
“Kakak, katakan padaku, apakah cinta itu,” desaknya lagi tanpa menyisakan toleransi untuk mengelak. Enggan rasanya menjawab, karna cinta itu begitu abstrak. Harus kujawab apa? Haruskah ku katakan padanya bahwa:
Cinta adalah geletar degub dada setelah berpisah cium di pelataran parkir negara,
Cinta adalah mekar tulip di musim semi terpapar sinar mentari dan telaten siram air di pagi hari,
Cinta adalah wewarna pelangi setelah badai,
Cinta adalah gemeletuk gigi menahan dingin dalam penantian janji,
Cinta adalah manis kecapi melumuri hati,
Cinta adalah dua angsa menari berkawan teratai,
Cinta itu (saat ini) terwujud dalam raga suamiku.
Tak terganti, kuat mengakar seiring perjalanan hari.
Haruskah ku beberkan semua itu padanya? Sepertinya sulit nanti dia mencerna, jangankan suami, pacar saja belum ada! Adikku sayang, cinta itu tak terdefinisi, karena ia bukan ilmu pasti. Jalani, nikmati dan reguk manisnya. Dan cinta kan menggoreskan pena takdirnya sendiri dalam lembaran hatimu. Jangan takut mencintai.. Jangan…. Buka hatimu sedemikian lebar dan kau kan mengerti sendiri, sebab cinta itu bukan untuk dipelajari seperti diktat-diktat kuliahmu itu, tapi cinta itu untuk dialami sendiri. Cinta itu indah…. Kalau pun kau terluka karena durinya, nanti cinta jugalah yang kan membebat lukamu dan mengembalikan senyum di wajahmu yang manis itu. Cinta akan mengajarimu bagaimana memberi, bagaimana berkompromi tanpa kehilangan jati diri. Cinta juga yang akan mengajarimu berkorban, serta menyusun ulang prioritas-prioritas hidupmu. Ada kalanya kamu akan menangis perih saat asa dan nyata tak berjalan bersama, namun banyak kala kamu akan tersenyum bahagia saat sengat cinta menghangatkan hati.
Adikku…..
Yang pasti…..
Cinta itu luar biasa 🙂
Selamat belajar mencintai ya, tapi ingat.. harus sama orang Batak, itu pesan bapak.
wakakakaka
pesan terakhir sepertinya pesan penting banget bagi sesama Batak (untung papa saya bukan penganut adat bergaris keras ^^ )
sampai sekarang masih belm memahami cinta….
wakakakaka
btw, paribanku situmorang kak, kalo ada Batak yg ganteng n setia boleh juga lah ^^
hahaha……. ikutann debby ngtawain pesan terakhirnya
ortu gw ga prnh blg “harus sama batak”
tapi keluarga laen malah blg gt….
yg parahnya blg “harus diadati”
bahhhhhh…… parah kali bah 😀
kalo boru situmorangnya kayak elo semua, gw mending ngga dehhh
wakakakka
pagi2 ngajak perang 😛
dep…adekknya mbak eka masih available tuh 😛
#EKA#
Tapi gak akan gue kasih ama Idep :p
Idep suka usil..
ntar adek gue nangis lagi tiap hari 😀
*buka ktp pacar*
dia bukan orang batak 😐
🙄
Jadi inget pesen Bapak (sambil maen-maen tentunya): sesuk kowe ning Jepango, njuk manten karo wong kono. 😆
“Cinta adalah geletar degub dada setelah berpisah cium di pelataran parkir negara… ”
Gue seneng dengan kata yang ini Ka!.. cinta ‘banget’ gitu 😉 ..
(eh, gw lagi trial blog baru.. hehehe.. tergoda komen dulu ditempat lo.. wkwkwk*
Cinta itu selalu mudah diutarakan pakai perumpaan yah? Apa itu kelebihannya orang Batak? 😀
*kabuuur
hmm.. gambar adek kecil begitu bahagia… ronanya sangat tulus n lembut… penuh bahagia. Cinta itu luar biasa.. tapi ingat.. harus sama orang Batak, itu pesan bapak.
haha…. pesen bapaknya itu looh wkwkwkwww
Cinta adalah hadirnya sosok dalam benakmu hampir disetiap saat, dimana rasa itu datang dgn sendirinya. Tanpa kausadari juga tanpa kauingini.
Eh kl pesan bapak Loe harus sama orang batak, kl kt bokap gw orang mana aj boleh yang penting msh satu suku. Ha ha.. . sm aja yak.
Yah…selagi sesama orang Batak ada yang cocok dan bisa bikin jantung adikmu berdegup, kenapa enggak, ya Ka?
Hebat yah, hari gini umur 20 tahun belum pernah pacaran. Atau jangan-jangan Eka yang ga tau kali? Good luck for her search of (or waiting for?) love..
Cinta ada juga itungan matematikanya,,,hehehehe *dasarnya emang demen ama algorithm*
Hallo Eka, kunjungan pertama saya kesini, salam kompak selalu ya…
Hahahahahaaa…. mak, harus sama orang batak itu yang gak kuat.
Kasihan kali si adik itu, masa sampai umur 20 tahun belum merasakan cinta. Apa hidupnya kurang berwarna sampai dia tak bisa bertemu cinta sekalipun. Anak gadis yang ceria biasanya ketemu cinta sejak dia masih kanak-kanak hahahaaa…. *pengalaman pribadi..
“kalau bisa sama orang Jawa aja, itu juga jawa Tengah atau Jogja, bukan Jawa Timur atau jawa Barat, jangan orang angkatan ya nanti kamu ditinggal-tinggal, juga jangan polisi ya…”
Nah, kalau itu pesan (almh) ibu mb… 🙂
Aniwe, cinta…hmm……susah mendeskripsikannya ya….memang urusan perasaan tu susah…
Haha, biar ntar jika jadi ktUrunannya batak asli ea?XD nice posting.
mmhh…menyoroti kaliamt terakhir…(abis itu semua yg disorot sih…jd ikutan deh… 🙂 )..gpp kok ka..kalo emang nantinya org batak dapet dan itu yg terbaik,why not…skr org batak dah pada berubah kok…dengan tidak meninggalkan budaya leluhur…byk yg merantau skr…hampir diseluruh pelosok indonesia ada org batak… (secara saia org batak jg hihihi…wlpun bukan toba…caronese… 😀 😀 )
cinta itu seperti pasir, berbutir-butir banyaknya, kadang panas, kadang kotor, kadang mesti disapu sama sekali *halah* :))
tp enak ya mbak kalo antarsaudara bisa seterbuka ini ngomongin masalah cinta
Malu bertanya sesat di jalan.
Jadi harus banyak bertanya, supaya ga tersesat nantinya. 😀
yg kusuka dari blog kamu ini catatan kakinya itu, loh….ygpasti cinta itu harus pake usaha
huahahah… pesan bapak di akhir cerita, daleeemmmmmm
cinta itu rasa…. ndak bsa didevinisikan dg hanya kata2….. hho
hahahaha…
pesan bapaknya itu lowh, mbak…
untungnya papa saia gak prnh berpesan supaya saia saia menjalin hubungan dg pria yg satu suku dg saia…. 😀
cinta itu = harus sama orang batak <— nah kalimat terakhir menjelaskan semuanya 😀
ntar dapat ama orang betawi gmna donk 😀
cinta jangan dicari, tapi ditemukan 😀
Kalau selalu ingat pesan Bapaknya, ya mendingan dijodohin sama Pariban kali ya Eda 😀
He..he…he…
Si gadis yang ingin tau banyak tentang cinta, kasih lah dia penjelasan yg logis eda
Wahahahaaa…. Pesan terakhirnya itu looooh, wkwkwkwkwkwk! Lho, kan si adik itu dia suku Jawa, juga harus sama org batak?
agak bingung kalo ngomingin masalah cinta 😛
wkwkwkwk
ada2 aja boss
Cinta adalah meminimalisir ego pribadi…
kalau orang batak harus sama orang batak juga ya ?
Cinta itu perjuangan
perjuangan itu pengorbanan
pengorbanan itu perjalanan
perjalanan itu waktu
waktu itu usia
usia itu nyawa
nyawa itu berharga
semoga si adek menemukan cinta dalam diri orang Batak 😀
seperti pesen Bapak 😀
#EKA#
Amin 🙂
cinta adalah 5 huruf yang bikin fusing
Hahahaa.. ingat2 pesan Bapak ya, Dik, hihihi 😀
bukannya cinta itu datang tanpa pandang bulu ya?
nanti kalo cintanya datang ke orang yang bukan batak gimana dong… hehehe
yang saya tau..
mbak eka cintanya sama abang2……………….. tukang-bakso-bukan-ya?
kalo ga gitu abang2-penjual-manggis
*pake-sendal-langsung-kabur* 😀
jangan2 karena harus sama2 batak makanya blom pernah ngerasain ya?
hihihihihi…
good luck deh…^_^
Yups… setuju..! Cinta itu memang tak terdefinisi karena memang bukan ilmu pasti.
Semoga sang adik tercinta dapat menemukan cinta sejatinya.
cinta itu nano. ada manis dan harus siap juga ngerasin asem pait yang mungkin bikin meringis! 😀
cinta itu….harus inget pesen bapak!
#Adikku sayang, cinta itu tak terdefinisi, karena ia bukan ilmu pasti. Jalani, nikmati dan reguk manisnya. Dan cinta kan menggoreskan pena takdirnya sendiri dalam lembaran hatimu. Jangan takut mencintai.. Jangan…. Buka hatimu sedemikian lebar dan kau kan mengerti sendiri, sebab cinta itu bukan untuk dipelajari seperti diktat-diktat kuliahmu itu, tapi cinta itu untuk dialami sendiri.#
A truly brilliant definition of LOVE. Hard to learn but will be easier to feel (if you let them to get inside). Oh I do envy your masterpiece, you do have such a great talent and I envy you for that. Btw, have I told you that I envy you so much?
hugs.n.kisses
kalimat terakhirnya bikin gubrak!!!! hehehe.. 🙂
Jadi ingat ngobrol sama Oppung saya yang dengan serius dan benar-benar seriusnya bilang gini…
“Udahlah Amang, sama orang situ saja, kalo sudah kehendak Tuhan gak bisa ditolak itu…!”
Saya langsung shock, secara saya sudah di Maumere, didoakan agardapat orang sini pulak… Grrr
Waduhh…pesannya mengerikan…harus dengan orang Batak….
Padahal tadi..dengan lelaki Jawa?
Gimana dong kak, dilanjutkan apa tidak? hehehe
endingnya bikin ngikik
hayoo hayoo sesama batak jgn saling mendahului
😀
Hebat ga pernah pacaran