Liburan Seru ke Malaysia dan Melihat Langsung Pembuatan Biskuit Julie’s di Malaka

Loosen up, just enjoy life, smile more, laugh more, and have plenty biscuits with hot tea.

Saya suka banget ngemil. Segala macam biskuit mulai dari biskuit coklat, keju, sampe oat, apalagi peanut butter… Wah! Itu favorit banget deh. Nah, begitu mendapat undangan untuk factory visit Julie’s Biscuit di Malaka, saya langsung melompat senang. This is such a dream comes true! Bayangkan bisa berada di tengah-tengah pabrik yang isinya biskuit semua? Wow…. Would it be like in heaven?!

Life’s good with biscuits, especially Julie’s

Beruntung Bisa Mengunjungi Pabrik Julie’s di Malaka

Pabrik Julie’s terdapat di Malaka, kurang lebih memakan waktu 2 jam perjalanan dari Kuala Lumpur menggunakan bus. Udara panas yang menyengat langsung menyapa begitu saya sampai, tapi jelas tidak menyurutkan langkah kaki saya untuk segera masuk ke dalam pabrik dong. I was so excited!

Selepas makan siang dan sedikit pengenalan sejarah Julie’s maka kami pun dibawa menuju ke bagian dalam pabrik. Sssst, tidak semua orang bisa masuk ke sini lho dan tidak semua orang juga diijinkan memotret atau mengambil video karena alasan keamanan. Beruntungnya saya sebagai blogger, bisa mendapatkan semua akses terbatas tersebut! So, I am gonna share you all my experience here. Keep on reading, guys.

Aroma gurih yang membangkitkan selera makan menguar kuat di udara. Membuat hidung saya bolak-balik kempang kempis saking tergiurnya 😀 hahaha. Yes, itulah yang terjadi bahkan saat saya baru menginjakkan kaki di pintu gerbang Kilang Julie’s. Wah, wah harumnya sungguh menggoda membuat saya excited. Sebelum masuk ke dalam pabrik, demi higienitas maka kami harus mengenakan jubah putih, tutup kepala juga sarung sepatu. Wah, saya berasa cool banget. Jadi kayak dokter. Hehehe. Setelah itu baru deh melihat pembuatan biskuitnya.

Proses pemberian bumbu (rasa)
Checking point di mana biscuit yang tidak memenuhi standar dipisahkan
Proses pengemasan. Astaga selama di sini wangi biskuitnya sungguh bikin saya melayang pengen nyomot aja 😀 hahaha
Lalu, voila, sudah dikemas dan siap dijajakan

Wow seru banget bisa melihat pembuatan biskuit Julie’s mulai dari ragi sampai packaging-nya. Makin setia deh ngemil Julie’s karena sudah tau kalau dibuat dari bahan-bahan terbaik juga melalui proses pembuatan yang higienis dan sesuai standar yang berlaku. Makanya nggak heran, produknya saat ini sudah dapat dinikmati di 80 negara di dunia lho. Quality speaks louder than any marketing ads.

Julie’s Not Only Producing Biscuit but also Sharing the Love to Lots of People

Selain jadi tambah pengetahuan, berkunjung ke Pabrik Julie’s ini juga sukses membuat saya terharu. Lho, main ke pabrik biskuit kok bisa terharu? Begini… Sabar dulu, biar saya selesaikan ceritanya ya…

Jadi kami sempat bertemu dengan Managing Director of Julie’s Malaysia yaitu Mr. Su Chin Hock. Ia banyak bercerita mengenai program-program Julie’s untuk karyawannya. Beberapa di antaranya adalah Share the Love di mana Julie’s menyediakan sebuah box yang dapat diisi uang kecil oleh para karyawan yang nantinya disalurkan ke karyawan lain yang sedang tertimpa musibah. Menurut saya program ini sangat menarik. Entah berapa banyak dari kita yang menganggap uang receh itu nggak penting kan? Namun ketika disatukan dengan yang lain, uang receh tersebut bisa menjadi banyak dan bermanfaat bagi orang lain. There are so many things  we can learn from this small act of kindness. We learn to value small money, we learn to care to others, we learn that even small things can give impacts when collected together.

Mr. Su Chin Hock, a very humble person. It’s an honor to personally meet him and have a discussion about Julie’s

Hal lain yang juga membuat saya terharu adalah melihat banyak karyawan Julie’s yang sudah bekerja puluhan tahun lamanya di sana. Setia dan penuh dedikasi. Mereka yang sudah bekerja 20 tahun lamanya akan diundang makan malam bersama dengan Managing Director karena Mr. Su Chin Hock ingin dapat bertatap muka secara personal dan berkomunikasi dengan mereka yang sudah bertahun-tahun menjadi bagian dari roda perjalanan Julie’s. Call me melancoly but I got misty aid eyes when I heard the program. Treating and respecting their employees are Julie’s culture and you’ve got my respect by that.

Tidak hanya itu, karyawan yang sudah mulai menua, jika ia masih mau bekerja maka beban pekerjaannya disesuaikan dengan kemampuannya agar tetap bisa produktif. Jadi bukannya dipaksa berhenti atau pensiun namun direlokasi ke bagian lain yang tingkat kesulitan pekerjaannya lebih rendah. Wow, respecting the elderly! Bukan habis manis sepah dibuang namun semua orang tetap dikaryakan. Pantas saja Julie’s terus bertahan lebih dari 4 dekade bahkan makin melebarkan sayap dan berakar kuat walaupun sudah berdiri dari tahun 1980an. Jujur, dada saya hangat mendengar dan melihat langsung hal tersebut. Perusahaan yang memperlakukan karyawannya dengan baik selalu mendapat support terbaik saya.

Senangnya selesai mengunjungi Pabrik Julie’s kami dapat oleh-oleh banyak sekali! Produk-produk Julie’s yang bahkan belum ada di Indonesia lho. Ohya logo-logo di belakang kami adalah sertifikat halal dan sertifikat kelayakan lainnya yang diraih oleh Julie’s.

Malaka City Strolling

Setelah puas melihat pembuatan biskuit Julie’s kami diajak keliling Malaka. Kota yang penuh dengan gedung-gedung klasik ini sungguh memesona dan selalu ramai pengunjung! Setiap harinya ada banyak sekali bus berisi wisatawan yang datang dari Kuala Lumpur, Singapura atau Thailand. Lokasi Malaka ini cukup strategis. Sekitar 5 jam perjalanan dengan bus dari Singapura dan 4 jam perjalanan saja dari perbatasan Thailand. Pantas aja banyak wisatawan mampir kan.

Salah satu landmark Malaka. Selalu ramai wisatawan.

Sudut-sudut kota Malaka yang penuh dengan bangunan klasik peninggalan Inggris

Jonker Walk. Pasar malamnya Malaka. Tempat penduduk tumpa ruah mencari segala macam kebutuhannya. Ada banyak sekali makanan dan benda-benda lucu dijual di sini.
Jika memiliki waktu yang agak lama, coba ambil fery tour untuk menyusuri Sungai Malaka ini. Bersih dan tidak bau lho dengan pemandangan malam penuh kerlap-kerlip lampu yang memesona.

Pusing-pusing (Keliling) Kuala Lumpur

Satu malam di Malaka kemudian kami pun keliling Kuala Lumpur dan Putrajaya. Ibu kota Malaysia yang dulunya adalah kota pertambangan penuh lumpur ini (makanya dinamakan Kuala Lumpur) sukses disulap menjadi kota metropolitan yang megah dengan gedung-gedung bertingkatnya. Di Kuala Lumpur kami mengunjungi Istana Negara, Twin Towers dan Masjid Negara. Sementara di Putrajaya, hati puas berkeliling di seputar danau di mana terdapat Pink Mosque dan Kantor Perdana Menteri.

Another landmark picture as a background. Twin Towers is a must!

Putrajaya adalah kota pemerintahan Malaysia di mana kantor Perdana Menteri (foto kiri) dan juga kantor-kantor pemerintahan lainnya dipusatkan di sini. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan di Kuala Lumpur. Brilliant! Ohya danau buatan di tengah Putrajaya di depan Masjid Pink (foto kanan) terlihat cantik saat matahari terbenam dengan sinar jingganya terpantul manis di atas air. Kalau ke Malaysia jangan sampai lewatkan Putrajaya ya.

Makan sampai Puas

“Belum sah ke Malaysia kalau belum naik minimal 3kg!” Begitu kata orang Julie’s saat kami tiba. Dan memang sulit sih untuk diet di sini. Makanan enak berlimpah ruah bikin lidah bergoyang dan perut pun berteriak senang.

Makan malam di Restoran Peranakan Nyonya Amy.

Di Malaysia kata peranakan merujuk pada percampuran antara etnis Melayu dan Cina, biasa disebut Baba dan Nyonya. Ohya makanannya enak semua! Yang paling saya sukai adalah Kari Udang dan Ikan yang terasa gurih dan lembut di lidah. Selain itu, yang saya perhatikan, penduduk Malaysia senang sekali mengkonsumsi okra sebagai sayurannya. Memang enak sih, kenyal-kenyal manja gimana gitu.

OMG, siapa bisa tak tergoda dengan Nasi Ayam ini? Lezatnya tak terkira!

Tak lupa kami juga mampir ke WOW KL dan melihat pertunjukkan seni kebudayaan di sini. TSaya ikutan menari bersama lho. Ohya intip semua keseruan getaway kami di video ini ya:

Thank you for #MYJuliesGetaway , it was an amazing and uber cool journey. I learned a lot form just a short 3-days trip: not only having fun but also core values.

Sobat CE, jadi varian Julie’s mana yang kamu suka?

30 respons untuk ‘Liburan Seru ke Malaysia dan Melihat Langsung Pembuatan Biskuit Julie’s di Malaka

Add yours

  1. wah kalo masuk pabrik itu pasti keluarnya bau biskuit ya kk?
    aku suka Julie tapi gak gitu suka ngemil hehehe

    btw, tampilan lamannya baru kk Eka? biasanya buka pake hp baru buka full di laptop ada yg berubah 😉

  2. Beruntung sekali mendapat kesempatan ini, kak. Aku juga lebih suka biskuit daripada snek-snek bermicin. Apalagi ditemani secangkir kopi panas, hehe. Salut banget sama Julie’s yang menghargai karyawan-karyawan lansia yang masih ingin bekerja. Makanya Julie’s panjang umur ya, karena mereka “menghormati ayah dan ibu.”

    Aku udah hampir ke Malaka, udah beli tiket pesawat PP, tapi batal berangkat 😦

Tinggalkan Balasan ke Ria Batalkan balasan

Blog di WordPress.com.

Atas ↑