Akhirnya Menginjakkan Kaki juga di Patung Liberty

Kisah perjalanan saya mengunjungi Lady Liberty ini sudah di muat di Majalah Express Air edisi ke-12 bulan Januari 2017. Berhubung masa edar majalah sudah selesai maka artikel ini pun saya tayangkan di blog. Tentu dengan gaya tulisan yang disesuaikan dengan bahasa sehari-hari saya.  Nganuh, kalo di blog kan lebih bebas gitu bercandanya :mrgreen: hehehe. Enjoy!

Tulisan saya di Majalah Xpress Air
Tulisan saya di Majalah Xpress Air

 Lambang Kemerdekaan dan Kebebasan

Siapa nggak tahu Patung Liberty? Pokoknya nggak lengkap rasanya mengunjungi New York jika tidak mampir ke Patung Liberty -salah satu landmark yang sangat populer di dunia ini. Patung yang terletak di Pulau Liberty, di Muara Sungai Hudson, New York Harbor ini merupakan salah satu bucket list saya. Jadi saat Sabtu pagi saya dan rombongan besar menuju ke Pulau Liberty dada saya rasanya deg-deg-an sekali. Ya ampun, beneran nih ada di sini?

Cara Menuju ke Patung Liberty

Ada beberapa cara buat kita menikmati patung lambang kebebasan ini. Jika mau gratisan maka bisa ke Staten Island dan naik ke kapal ferry yang melewati Patung Liberty. Kapal fery ini beroperasi selama 24 jam, namun keterbatasan dari ferry ini adalah ia tidak berhenti di Pulau Liberty sehingga kita tidak bisa mendekati patung terkenal tersebut, hanya bisa melihat dari kejauhan di atas kapal. Yah, kalau duit udah abis buat beli oleh-oleh, bolehlah cara gratisan ini dipakai.

Cara lain menikmati Patung Liberty adalah dengan berlayar menggunakan cruise. Statue Cruises adalah satu-satunya operator kapal yang melayani dan membawa pengunjung ke Pulau Liberty. Tiket dibandrol di harga $18 per orang dan sudah termasuk paket tur ke Pulau Liberty serta Pulau Ellis. Tiket ini sering kali habis, oleh karena itu disarankan untuk membelinya jauh-jauh hari atau secara daring. Kapal berangkat dari dua dermaga yaitu dari Battery di Lower Manhattan dan Liberty State Park di New Jersey, pilih saja yang paling dekat dengan lokasi kita. Waktu itu saya berangkat dari Battery, salah satu dermaga yang cukup ramai dan diminati wisatawan.

Meringis saat Melalui Pemeriksaan Ketat

Mengantungi tiket yang sudah dibeli secara daring sebelumnya, saya dan teman saya Imma pun bergegas masuk menuju ke dermaga. Kalau lupa siapa Imma, bisa baca tulisan saya sebelumnya tentang Central Park, dia yang menemani saya naik becak di sana. Hehehe.

Baterry Pier
Baterry Pier

Anyway, bangunan dermaga dari luar seperti tidak ada kehidupan. Sepi hampir tak ada suara, namun begitu masuk ke dalam gedung maka antrian panjang penuh manusia pun mengular. Suasana berubah jadi bising, hilang sudah ketenganan yang sempat saya nikmati tadi. Antrian ini disebabkan oleh pemeriksaan ekstra ketat bagi para wisatawan yang akan naik ke atas cruise. Walaupun hanya naik kapal tapi tingkat keamanannya sangat diperhatikan. Wisatawan diminta untuk membuka cardigan dan jaket, menanggalkan jam tangan dan perhiasan serta melewati alat x-ray layaknya pemeriksaan di bandara udara. Dengan pemeriksaan yang memakan waktu hampir 30 menit tersebut, maka saya sarankan untuk datang lebih awal ke dermaga ini sehingga dapat berangkat naik kapal tepat waktu sesuai jadwal yang diinginkan. Saya sendiri sih sudah meringis-ringis karena mesti membuka beberapa lapis cardigan yang saya kenakan. Ribet bok! 😀

Riuhnya pemeriksaan buat naik cruise
Riuhnya pemeriksaan buat naik cruise

Selesai dengan segala macam pemeriksaan tersebut, saya naik ke bagian paling atas kapal yang tanpa atap. Angin New York yang segar menyapa wajah saya dan sedikit memporak-porandakan rambut keriting ini. Saya harus berkali-kali memegangi rambut yang bisa tiba-tiba megar seperti rok Marlyn Monroe ditiup angin. Tapi tak apa, karena pilihan duduk di bagian atap terbuka itu memberikan kesempatan bagi saya menikmati kota New York dengan angle yang berbeda. Saat kapal mulai berlayar, hampir semua penumpang kapal berdiri dan berlomba-lomba mengabadikan hutan beton dari kejauhan. Harus saya akui, hal ini memberikan sensasi yang unik. Rasanya gimana gitu saat perlahan kapal meninggalkan dermaga, saya merasa kayak Rose di film Titanic yang dadah-dadah gitu ke orang-orang di dermaga. Hehehe.

Ini dia kapal yang membawa kami ke Pulau Liberty
Ini dia kapal yang membawa kami ke Pulau Liberty

Perjalanan dari dermaga menuju ke Pulau Liberty hanya memakan waktu 15 menit saja. Sedikit tips, sebaiknya duduk di sisi bagian kanan kapal karena sisi itulah yang nantinya berada paling dekat dengan Patung Liberty. Sisi tersebut memudahkan kita jika ingin berfoto dengan latar belakang Patung Liberty dari kejauhan.

 Terpesona Sejarah Sarat Makna di Balik Patung Liberty 

Menilik sedikit sejarah patung yang dipahat oleh Frederic Auguste Bartholdi dan Gustave Effiel ini, Patung Liberty diberikan Perancis untuk Amerika Serikat sebagai hadiah peringatan kemerdekaan pada tahun 1886. Patung ini merupakan simbol selamat datang untuk pengunjung, imigran dan orang Amerika yang datang kembali serta lambang kemerdekaan dan kebebasan dari tekanan. Ada beberapa spot yang menarik di Pulau Liberty yang bisa diekspolarasi. Salah satunya adalah teleskop di bagian belakang pulau. Dari sini kita bisa melihat kota New York dari kejauhan, cukup masukkan beberapa koin dan kita bisa menggunakan teleskop tersebut. Bagian lain yang cantik adalah sebuah dermaga kayu yang menjorok keluar, di sini ada begitu banyak merpati yang bisa kita pandangi. Selain itu tentu saja Patung Liberty itu sendiri yang berdiri kokoh menjulang.

New York from afar
New York from afar
I love seeing the doves here at the old dock.
I love seeing the doves here at the old dock.

Patung Liberty adalah patung perempuan yang membawa obor dan tablet. Obor merupakan lambang dari penerang jalan agar bebas dari kegelapan, masyarakat menafsirkannya sebagai harapan akan masa depan yang cerah. Sementara tablet merupakan lambang keadilan karena ditafsirkan berisi pasal-pasal hukum yang adil bagi siapa saja. Mengelilingi Pulau Liberty ini bisa dilakukan dalam 60 menit namun saya menghabiskan waktu hampir 2 jam di sini karena menghayati sejarah yang tersimpan bersama patung ini. Beruntung saya datang di saat cuaca sedang bagus sehingga tidak terlalu kepanasan atau malah kehujanan. Jadi banyak banget deh poto-poto yang saya jepret di sini. Kalau nggak percaya follow aja Instagram saya ya @ceritaeka (lho kok malah promo hahaha).

Pulau Ellis
Pulau Ellis

Selesai dengan Patung Liberty, saya naik kapal lagi yang menuju ke Pulau Ellis, pulau yang merupakan pintu masuk para imigran ke Amerikas Serikat mulai tahun 1892 hingga 1954. Di pulau ini terdapat museum imigrasi yang dikelola oleh Nation Park Service. Ingin hati mampir juga ke pulau penuh sejarah ini namun apa daya saya sudah ditunggu oleh rombongan besar. Ya, kalau pergi dengan rombongan sebaiknya kita taat mengikuti jadwal supaya tidak membuat orang lain menunggu dan mengcaukan jadwal yang sudah disusun panitia. Betul? Jadi saat orang-orang turun menuju ke Pulau Ellis, saya malah ngantri beli burger di dalam kapal. Ho-oh ada kantin mini gitu di dalam kapalnya 😀

Such an amazing experience, akhirnya kaki saya ini menginjakkan kaki juga di Patung Liberty! Untuk perjalanan sarat sejarah yang memperkaya wawasan, saya tidak merasa rugi mengeluarkan $18 untuk tiket cruise ini. Pengen lagiiiii ^_^

Selamat Hari Rabu Sobat CE, apa salah satu kota yang ada di bucket list-mu?

Baca juga:

  1. Central Park di Musim Gugur
  2. New York yang Riuh tapi Hangat di Hati
  3. Menikmati Kota New York dari Kayuhan Sepeda

74 respons untuk ‘Akhirnya Menginjakkan Kaki juga di Patung Liberty

Add yours

  1. loh, jadi pas ke pulau Ellis kamu malah ngantri makanan? *bingung* jd sebenarnya ke pulau Ellis masuk dalam itinerary brg rombongan atau memang enggak?
    *duh, tetap aja mupeng liat foto2nya…. negara yg kayaknya gak bakal kesampaian buat dikunjungi… but still my bucket list is go to Athens Greece*

    1. Aku kelamaan di Liberty kak jadi gak sempat mampir ke Pulau Ellis. Masuk itin 2-2nya asalkan bisa ngatur waktu kak.
      Toslah kak, Yunani juga masuk bucket listkuuuu

      1. Saya nantikan kelanjutannya. Eh nanya di sebuah film kok bisa naik ke patungnya ya, apa memang bisa dinaiki patungnya? Klo nggak salah ingat filmnya treasure apa gitu judulnya.

  2. TOLONGGGGGGG
    NGGAK KUAT BACANYA PAS ADA KATA “BECAK”
    hahahhahaha.
    jadi inget ekspresi ka eka waktu cerita sama bena :)))

    ya allah, bena masih ngikik aja:))

  3. View di sekitar Patung Liberty itu bikin mangap, Mbak Eka. Terbayang ya berdiri di situ sambil mengenang sejarah Amerika dan latar belakang pendirian patung ini

      1. ini masih belum longgar waktunya hehe..udah ada renc ngetrip lainnya. pengennya dapat tiket promo sekitar bulan sep, yang belinya sekitar 2minggu sebelumnya…hehe ngarep…kalo gak ya diniatin tahun depan lagi

  4. Gue kalo denger/baca cerita tentang imigran masuk ke AS pastin ingetnya Feivel Mousekewitz, tikus di film kartun yang nyanyi Somewhere Out There dengan suara menggemaskan :))
    Oh man, I miss New York! Duluuuuuu banget ke patung Liberty waktu masih boleh naik ke atasnya.. naik tangga lama dan antrean panjang hanya untuk beberapa menit aja di platform paling atas ( di dalam mahkota si Nona Liberty ). Mungkin juga karena waktu itu lagi musim panas, turis bejubel dari seluruh duniaaaa.. *hihi numpang bernostalgia yaaa 😛

  5. Wih bagus banget ya, selain patung libertynya saya juga suka pemandangan landscape gedung-gedungnya. Soal pengamanannya, temen saya yang pernah kesitu juga katanya memang lama seperti itu, yah maklumlah namanya juga Amerika. Gimana kalau pas Trump jd presiden ya, mungkin turis asia diperiksa lebih lama lagi.hahaha

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑