Kayla menghempaskan pantat montoknya ke sofa, dipejamkan matanya sebelum ia menghela nafas dan menyilangkan kaki mulusnya diatas meja. Uuuuh penat sekali rasanya hari ini. Menulis ulang sebuah artikel dengan tenggat waktu kurang dari 12 jam bukanlah perkara yang mudah. Terlebih saat otak ini terganggu konsentrasinya oleh perut six pack dan dada bidang pak bos yang menggoda 😉 untung saja selesai sudah tulisan yang menjadi sumber malapetaka amarah pak bos tadi pagi. Senyum kecil menyembul dari bibir Kayla mengingat adegan di kantor saat pak Bos marah – marah sementara ia hanya membisu mengagumi karya indah Maha Kuasa yang diwakili oleh raga kekarnya.
Malas diraihnya remote TV yang isinya cuma intrik perebutan harta, perselingkuhan dan kawan- kawannya itu. Semenjak penyedia langganan TV berbayarnya tutup tanpa sebab yang jelas, Kayla belum sempat mencari pengganti. Dan sekarang, saat ia membutuhkan kesegaran belahan dunia lain, yang tersedia hanya opera sabun ala Indonesia. Sial.
Kayla beranjak malas menuju ke kamar mandi saat bel pintunya berbunyi.Diliriknya jam diatas tivi jarum pendeknya sudah meringsek ke angka 9.
“Uuuuh, siapa sich malam-malam begini bertamu ke apartemen orang. Gak ngerti apa, kalo setiap orang itu butuh me time”, dumal Kayla sebal.
Namun kekesalannya tak bertahan lama manakala sosok yang tadi membunyikan bel menyembul dari balik pintu. Raut wajah Kayla berganti dari kesal jadi sebal. (lalu apa bedanya 😉
“Lho, mam… ngapain malam- malam ke sini?” tanya Kayla heran.
Tanpa dipersilahkan mamanya nyelonong masuk sambil mengomel, “moso mama sendiri datang mengunjungi anaknya gak boleh?
“Bukan gitu mam, it’s 9 o’clok and you haven’t told me that you’re gonna drop by”
“Whaat ?! Jadi mama harus bikin janji dulu?” pekik mama sebal.
Kayla tersenyum simpul, sudah mahfum dengan tabiat mama yang suka meledak – ledak. Santai Kayla membuntuti mamanya ke sofa.
“Mau minum apa mam?” pertanyaan retorik, karna Kayla tahu minuman wajib mama: jus jeruk. Namun bukan daftar minuman yang meluncur dari bibir mamaku yang cantik itu tapi serentetan kalimat panjang memekakkan telinga.
“Ya ampuuun Kayla, liat dirimu nak, koq kamu kucel gitu sich, matamu ireng, kulitmu ndak bercahaya…”
“Ya iyalah mam, Kayla kan baru pulang dari kantor. Masa mama gak liat di jidat Kayla ada tulisan gede – gede: CAPEK on MODE” cengir Kayla sekenanya.
Tapi mama tak menggubris guraunya dan memilih melanjutkan aspirasinya (mentang-mentang mau pemilu).
“Nah justru itu, kalau pulang kantor itu kamu justru harus terlihat cantik. Siapa tahu ketemu jodoh.”
Wadooooh omongan mama ini seperti kilangan batu es yang dijatuhkan dari ketinggian 10m. Dan lemaslah Kayla. Selalu Kayla tak berkutik kalau mamanya sudah menyinggung topik itu. Seolah tak ada topik lain yang menarik, kan lebih seru kalau membahas kunjungan Hillary Clinton ke Jakarta, atau tiket Jason Mraz di Java Jazz yang ludes kejual dan Kayla harus gigit jari. Atau… atau… membahas artis yang ketangkap drugs kek, ngebahas spanduk – spanduk gak bermutu para caleg juga bole !

Duuucch appppaaa aja selain topik jodoh – menjodoh ini.
“Kamu nunggu apa sich Kayla? You are 28 now. T-W-E-N-T-Y E-I-G-H-T !! Ulang mama lagi. Seolah umur 28 itu adalah umur keramat, umur terakhir seseorang harus kawin -oops maksudnya menikah, kalo kawin sich eem gimana ya….. 😉 hahaha !
“Mam, I’m fine. You don’t hafta worry, kalo jodoh ya ntar datang sendiri, gak harus nunggu pulang kantor kali mam, di pasar loak juga bisa ketemu jodoh”
“Cari jodoh gak boleh di pasar loak” tukas mama cepat.
“Kalau pasar loak.nya jalan Surabaya kan keren-keren yang dateng mam, pake mercy lho” jawab Kayla dengan raut muka jenaka. Kayla tahu mamanya nge.fans berat sama mobil mercy, karena katanya simbol kemapanan. Hehehe
“Kamu ini dibilangin, ngebantah aja” dengus mama gemas sambil menjawil kuping Kayla.
“Coba serius dikit Kayla. Seumur kamu dulu mama udah melahirkan dua kali. 2X !! Nah kamu, jangankan melahirkan, pacar aja belum ada. Gak mungkin kamu gak laku, body kayak gitar spanyol begitu, lulusan luar, karir bagus, kamu ramah, modis. Mama gak percaya kalau pria gak ngelirik kamu. Teruuus apa masalahnya sampe kamu belum punya pacar jugaaa?!” sepertinya mama hampir menangis ketika mengatakan pikirannya itu.
Dan Kayla miris mendengar suara frustasi mama. Tapi ia malas meladeni mama, alamat terjadi diskusi panjang lebar dech kalo Kayla meresponnya karena mama itu tidak boleh di debat ! Semakin di debat semakin panas nanti hawa apartemen ini !!
“Apa kamu masih patah hati sama pacar kamu tempo hari jadi udah gak doyan laki – laki? Sukanya sama perempuan hah?”
Kayla memasang telinganya hati-hati, sepertinya kali ini suara mama terdengar sangat putus asa. Tak sanggup lagi Kayla hanya berdiam diri.
“Mam, aku lajang dan aku bahagia saat ini. Aku gak perlu laki – laki untuk membuatku bahagia. Jadi kenapa aku harus menikah kalau aku gak tau apakah pernikahanku akan bahagia atau tidak. Pernikahan itu judi mam, dan aku belum berani mengambil resikonya tanpa tahu seberapa besar probability kebahagian yang akan ku raih.”
“Kaylaaaa !!” lengking mama terdengar gusar. Tapi Kayla tak berhenti sampai disitu.
“Menikah bukan prioritasku mam, karena kebahagaianku tidak ditentukan dari menikah atau tidak menikah. Suamiku bukan sumber kebahagiaanku, saat ini aku bahagia: S.E.N.D.I.R.I.”
“Tapi manusia diciptakan berpasang – pasangan Kayla” imbuh mamanya.
“Itu betul mam tapi aku mau menunggu pria yang tepat berapa pun lamanya waktu yang dibutuhkan.
“Mau nunggu sampai kapan? Sampai jadi tua dan ompong?”
“Ada alasannya mam, aku mau menunggu karena pria itu – that lucky guy – harus menambahkan kebahagiaan yang aku nikmati sekarang. Aku tidak butuh laki – laki untuk membuatku bahagia mam”
“Edaaaan !!!” jerit mama jengkel sambil melotot.
“Nyesal mama sekolahin kamu tinggi – tinggi. Pintar cari argumen kamu” Degus mama sembari mengambil tas Hermes.nya dan melangkah menuju pintu keluar.
“Lho mam, kita kan belum selesai diskusi” seruku seperti kecewa padahal senyum licik terkembang di sudut bibir. YES ! trik.ku berhasil membuat mama sebal. Salah sendiri, suruh siapa mengangkat topik yang sensitif. Bagi Kayla topik ini sesensitif topik SARA di Indonesia. Topik yang tak boleh disenggol – senggol walaupun cuma sedikit. Kalau berani senggol, ya tanggung sendiri akibatnya. Hehehehe
“Papamu bentar lagi meetingnya selesai di Le-Meredien, mama mau kesana,” sahut mama cepat.
“Oh” bibir Kayla monyong menyuarakan huruf vokal itu. Akhirnya Kayla tahu sebab musabab mama muncul di apartemennya malam – malam begini. Nungguin papa toh.
Sepeninggal mamanya, Kayla mengunci pintu pelan – pelan, tak lupa dipasangnya slot pengaman tambahan. Lelah raga ini diperparah balada mama yang datang dengan ide menikahnya itu. Angin malam yang dingin berhembus dari pintu balkon yang terbuka. Beringsut Kayla menuju beranda balkon. Sejenak ia melemparkan pandangannya ke hutan beton Jakarta. Dari balkon apartemennya ini, ia dapat menikmati kelap – kelip lampu malam hari kota Jakarta. INDAH.
Seindah perasaan tenang yang merayapi jiwa. Ketenangan yang terbentuk dari kumpulan sunyi kala dingin udara menusuk tulang. Kayla diam tergugu dikecup lembutnya angin malam. Sepenggal rasa rindu menyelinap ke dalam relung hati. Rindu yang ia tahan karena terbentur sebuah norma: “cinta terlarang.”
Dan mama tak perlu tahu itu.
Eka Situmorang – Sir
: 25th February 2009 – almost tea time
baguusss mBa criTax..
g saBaR nunggU lanjutaNx..
^ i’m singLe n veRy hepy..^
hey..
you dedicate this story to me..
😀
hahaha i hope the girl will have the best :D..
so keep fight ..till the girl get the best :D..
and try to speak like a mature girl that you have own life ..
panjang banget baca lagi ah
Gimana kalau berpikir begini:
Menikah adalah proses menentukan pilihan.. justru setelah menikah kita baru sadar kita memilih dan sedang dan selalu berusaha untuk mempertahankan pilihan itu sebaik dan selanggeng mungkin 🙂
Salam kenal.. Nice blog!
Bagus mba’ ceritanya…
Pictnmya juga cakep..
kapan aku bisa diajari nulis yang urut kayak gini ya?
memang kasihan kalau menikah tanpa hanya karena dituntut oleh orang sekitar buat menikah…
I’m single and very happy……..
hmm,… kapan ku bisa posting banyak kaya gini ya,.. heheheheee
‘ajiiibbb…. kayaknya bakal ketagihan ne ma crita mbak. keep posting yah.
salam kenal
oh cerita yang indah sobat 🙂
lanjut mbak…
ketika menikmati masa sendiri memang indah karena kita idjauhi dari tuntutan untuk melayani dan pikiran tenang dari rengekan-rengekan anak kecil
tapis eiring waktu akan trus berjalan dengan bertambahnya usia dan menuanya diri kita dengan balutan kulit yang makin mengeriput…
semoga masih ada jodoh buat pendamping hidup dimasa-masa tua nanti
duduk manis sambil nungguin lanjutan ceritanya Kayla
aku temenin Ade nunggu lanjutannya ;))
EM
pantat montoknya?
hmmm…. nengok ke pantat sendiri…
loe yakin gak terinspirasi sama pantat montok gue, Ka?
hihihi 😉
hm….. *sit back and relax, sip my coffee, nungguin lanjutan serial kayla…*
heheheheh
nice story ! gw suka gaya penulisannya… salam kenal 🙂
haha… sana-sini-sana-sini ngebahas soal kawin mengawin. edan lah. Jangan-jangan bener pemikiran gw, bahwa selama kau single, maka yang menyibukkan sebagian besar kehidupanmu adalah hal-hal yang berhubungan dengan kawin mengawin mulai dari pengen kawin. Disuruh kawin. Nyari suami. Daaan seterusnya…
hahaha….
pfiuhh..speechless gw bacanya eda *manggil eda aja ya* hehehe..
ngeliat kayla seperti ngeliat diri gw sendiri.. apalagi ditambah kata2 ‘cinta terlarang’ hihihi..
btw, nice story sista.. 🙂
penasaran nunggu ‘cinta terlarang’
#EKA
Silahkan ditunggu 🙂
malam, sunyi, dingin …….
kesan menyayat menguat karena ada cinta yang harus disimpan rapat-rapat jauh di sudut nurani
nice story
Bagus dan saya baca runtut sampai selesai